Mental Positif Orangtua Modal Komunikasi dengan Remaja

Adakah orangtua yang bisa amat santai menyikapi perubahan sikap anak - anaknya ketika mereka menginjak usia remaja? Kalau ada, saya angkat topi setinggi - tingginya. Saluut!

Dulu, semasa saya masih rutin mengajar siswa SMP dan SMA, seringkali saya membatin melihat polah tingkah sebagian anak yang tidak lazim. "Ini orangtuanya gimana sih? Anaknya ngga santun banget, anaknya malas, dan centil sekali."

Waktu itu, anak saya masih duduk di bangku SD dan masih amat penurut. Dari buku - buku parenting yang saya baca, anak masih bisa dibentuk hingga usia 12 tahun. Karena pada usia remaja, pengaruh lingkungan sangat kuat. Berangkat dari pemahaman itu, saya menjaga si sulung agar mempunyai 'bekal' cukup untuk perkembangan psikologisnya di usia remaja.

Ternyata, bekal dua belas tahun masih harus bersaing dengan pengaruh peer groupnya sejak ia duduk di kelas 7. Sejak itulah, berbagai kompromi dimulai, salah satunya pemakaian pewarna kuku, alat pelurus rambut, penjepit bulu mata, hingga liptint. Saat sedang mentok, seorang teman berkabar ada kelas parenting dengan tema Menjalin Komunikasi Asyik dengan Remaja di SMP Hikmah Teladan, Cimahi. Kelas parenting ini merupakan kerja sama antara Komite SMP Hikmah Teladan Cimahi dan Rumah Parenting.

Lisna Jaelani Albarqie (dokpri)
Tentu saja saya sangat antusias dengan kabar itu. Pada hari Jumat pagi, dengan penuh harapan dan semangat 45, saya bergegas menuju SMP Hikmah Teladan. Kelas Parenting dimulai pukul 09.00 WIB. Selain saya, hadir pula para orangtua siswa SMP Hikmah Teladan. Pembicara pada kelas ini adalah Ibu Lisna Djaelani Albarqie. Beliau merupakan salah seorang pendiri Rumah Parenting. Sebuah lembaga yang fokus pada bimbingan konseling pada remaja. Lembaga ini berlokasi di Bekasi, Jawa Barat.

Tiga Unsur Ketahanan Keluarga


Pembahasan dimulai dengan tiga unsur ketahanan keluarga. Menurut Ibu Lisa, ketahanan keluarga tercipta dengan tiga unsur :

1. adanya visi dan misi keluarga
Saat dua orang berniat membangun rumah tangga, seyogyanya keduanya sudah mempunyai modelling keluarga yang akan dibangun.

2. adanya komunikasi yang efektif  dengan pasangan dan anggota keluarga
Komunikasi efektif adalah komunikasi dua arah; ada timbal balik.

3. terlaksananya fungsi pokok keluarga
delapan fungsi pokok keluarga menurut BKKBN :
fungsi agama, fungsi kasih sayang, fungsi perlindungan, fungsi sosial budaya, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi, dan fungsi pembinaan lingkungan.

Ketiga unsur ketahanan keluarga ini menentukan peran orangtua dalam tahapan perkembangan anak. yang terbagi atas tujuh tahapan. Sejauh mana orangtua berperan menjadi teladan dalam kehidupan sehari -hari berdasarkan delapan fungsi pokok keluarga.

Dokpri

Pada tahap masa pubertas hingga masa remaja akhir, 70% pengaruh datang dari lingkungan dan 20% masih ada pada orangtua. Persentase pengaruh orangtua bisa lebih bisa apabila pada usia 1 - 9 tahun, kedekatan antara anak dan orangtua maksimal.

Problem Komunikasi pada Remaja

Orangtua sering mengeluhkan betapa sulitnya berbicara pada remaja agar mereka mau mendengarkan dan patuh. Sementara itu, remaja pun mempunyai keluhan yang kurang lebih sama. Orangtua cenderung memerintah dan menuntut agar ia selalu mau menurut padahal sebagai individu, ia pun punya pandangan dan pendapat sendiri yang ingin dihargai.

Menurut Ibu Lisa, problem komunikasi pada remaja biasanya disebabkan oleh ketidakpahaman akan tugas perkembangan dan karakteristik remaja serta pola asuh yang diterapkan orangtua dalam keluarga. belajar membuat keputusan merupakan salah satu contoh tugas perkembangan utama remaja. Pada usianya, ia harus bisa menentukan akan makan apa, akan pergi ke mana, dan berteman dengan siapa.

Kemampuan anak membuat keputusan menandakan ia sudah mandiri secara mental. Agar kondisi ini berjalan dengan baik, orangtua harus menghindari delapan hal berikut ini :
  • menyalahkan
  • menyindir
  • bersikap sinis
  • mengungkit - ungkit
  • membuat remaja menangis karena dimarahi habis - habisan
  • menceramahi
  • mengganggu
  • bersikap berlebihan

Tiga Sikap Mental Positif Orangtua

Mendidik remaja bukan perkara sederhana. Orangtua remaja harus mempunyai tiga sikap mental positif, yaitu kesabaran, ketabahan, dan stamina. Tiga faktor utama yang bisa membangun pola pikir dan kesadaran untuk memahami dan memberi ruang remaja menjadi individu bermental mandiri dan menghargai.

Tentang Rumah Parenting

Kelas parenting yang diselenggarakan di SMP Hikmah Teladan ini merupakan salah satu program yang dimiliki Rumah Parenting dalam memfasilitasi pendidikan, pembinaan, dan konseling bagi orangtua dan keluarga.

Sejak berdiri 6 November 2006, Rumah Parenting sudah menyelenggarakan berbagai program, seperti pelatihan, seminar / workshop, Forum Bunda, dan konseling keluarga serta pernikahan. Selain itu, lembaga swadaya masyarakat ini juga mmpunyai divisi literasi untuk anak, remaja, dan dewasa. Lembaga ini juga bekerja sama dengan eRTeKa Giga dalam memberikan penyuluhan / sosialisasi tentang gaya hidup remaja yang benar agar terhindar dari perilaku dan
penyimpangan sosial yang akhir -akhir ini banyak menimpa remaja di Indonesia. Tujuan kerja sama ini adalah membangun pola pikir dan sikap remaja agar mempunyai seksualitas yang sehat dan lurus.

Rumah Parenting dan Komite SMP Hikmah Teladan (dokpri)




Review Film Bumi Manusia : Tiga Jam Yang Tidak Membosankan


Meskipun saya kurang sreg dengan Iqbaal sebagai Minke, saya tetap menonton Bumi Manusia. Sebagai pembaca tetralogi Pulau Buru, saya penasaran juga ingin tahu bagaimana Hanung menerjemahkan 535 halaman novel Bumi Manusia ke dalam film berdurasi 181 menit.

Jadi, semua bermula dari rasa ingin tahu. Selain itu, saya pun takingin menghakimi film Bumi Manusia tanpa menontonnya lebih dahulu. Sebagai aktor, saya yakin Iqbaal yang identik dengan Dilan pasti bekerja keras memahami karakter Minke dan menghidupkannya dalam film. Pasti ada workshop, pendalaman karakter, dan sebagainya.

Jadilah, di hari perdana pemutarannya, 15 Agustus 2019, saya menonton Bumi Manusia. Mulanya saya kira kursi di studio akan penuh. Ternyata dugaan saya meleset. Hanya sepertiga kursi terisi.

Film ini dibuka dengan lagu Indonesia Raya. Sayangnya, saat lagu ini dikumandangkan, penonton tetap duduk manis. Mungkin seharusnya ada yang mengomandoi untuk berdiri. Saya pun ragu -ragu untuk berdiri karena yang lainnya duduk, hehe..

Alur Cerita Film Bumi Manusia

Setelah lagu Indonesia Raya berkumandang, layar dibuka dengan rangkaian gambar kondisi Indonesia pada tahun 1890an. Bersamaan dengan itu, ada monolog keprihatinan Minke tentang ketertindasan bangsanya sekaligus kekagumannya pada modernitas yang dibawa Eropa.

Minke keturunan bangsawan sehingga ia bisa sekolah di HBS. Pendidikan Eropa yang diterimanya sejak duduk di sekolah dasar membuatnya terkagum - kagum pada semua hal tentang Eropa. Kekaguman itu pelahan redup sejak perkenalannya dengan Nyai Ontosoroh, perempuan pribumi yang menjadi selir Herman Mellema, pemilik Boerderij Buitenzorg di Wonokromo.

Kisah ini dimulai oleh gedoran Robert Suurhof di pintu kamar Minke. Gedoran itu menimbulkan keriuhan di pagi hari. Mevrouw Telinga, ibu kost Minke, keluar dan menegur Robert. Sementara itu, Minke yang masih amat mengantuk terpaksa membuka matanya. Minke spontan keluar kamar melihat keramaian begitu Robert memberi tahu hari ini penobatan Ratu Wilhelmina.

Kemeriahan penobatan Sang Ratu Belanda terasa hingga negeri jajahannya, Hindia Belanda. Bendera merah putih biru berbagai ukuran dikibarkan. Orang - orang Belanda merayakannya dengan berwisata, makan -makan, juga berbelanja. Indo dan Pribumi pun tidak ketinggalan meskipun mereka takbisa masuk ke kafe  orang-orang Eropa.

Ajakan Robert Suurhof mengunjungi Buitenzorg, tempat tinggal Robert Mellema, pada Minke ternyata malah membangun relasi romantis antara Minke dan Annelies. Suurhof hanya bisa gigit jari melihat Annelies, adik Robert Mellema sekaligus pujaan hatinya, langsung terpikat pada Minke.

Meskipun Annelies cantik tiada banding, bukan Annelies yang meninggalkan kesan mendalam di hati Minke, melainkan Nyai Ontosoroh, ibunda Annelies. Sosok Nyai Ontosoroh amat berbeda dengan nyai - nyai lain yang selama ini dikenal masyarakat Hindia Belanda. Perempuan bernama asli Sanikem itu cerdas, berpendidikan, dan fasih berbahasa Belanda.

Konflik pun bergulir sejak Minke berkenalan dengan keluarga kaya raya, tetapi penuh luka. Mulai dari teguran keras Ayah Minke, Bupati B, terhadap kedekatannya dengan sang Nyai hingga terseretnya ia dalam pengadilan pembunuhan Herman Mellema, ayah Annelies.

Film Bumi Manusia lebih fokus pada kisah cinta Minke dan Annelies. Pemikiran dan perjuangan Minke melalui tulisan adalah penunjang cerita. Namun, ini juga takbisa dipersalahkan. Mengapa? Tujuan awal pembuatan film Bumi Manusia memang bermaksud memperkenalkan karya Pramoedya Ananta Toer kepada generasi milenial akhir hingga generasi Z.

Jika yang disampaikan pergolakan pemikiran Minke, cerita akan rumit dan takcukup menerjemahkannya dalam 181 menit. Karena itu pula, peran Magda Peter, guru sastra HBS yang menjadi partner diskusi Minke, tidak menonjol seperti diceritakan dalam novelnya.

Apa yang Membuat Film Ini Bagus?


Sinematografinya cantik.

Pengaturan kamera, pencahayaan, dan aspek visual dalam film ini tersaji cantik dan indah.

Properti filmnya oke

Tim produksi film berhasil menghadirkan desain set yang mampu menghidupkan suasana kolonial, seperti dalam novelnya. Beberapa contoh adalah kostum Nyai Ontosoroh, peralatan makan yang klasik, koran berbahasa Belanda dengan isi berita yang cukup detail, dan sebagainya.
Para Pemeran Bumi Manusia

Banyak orang meragukan Iqbaal sebagai Minke. Keraguan itu menyebabkan keengganan menonton  film ini. Padahal, Minke dalam film tak mengecewakan kok. Meskipun Iqbaal terlalu ganteng sebagai  Minke dan beberapa ekspresi masih kurang mengena, kerja keras Iqbaal tetap saya apresiasi. Setidaknya sekarang saat membaca lagi novel Bumi Manusia, yang ada di benak saya adalah Minke yang  ganteng. hehehe...
    
Bagaimana dengan Annelies di film? Kecantikannya meleset dari yang saya bayangkan sebagai bunga penutup abad. Ia pun tidak terlampau kekanak - kanakan seperti yang diceritakan Pram dalam novelnya. Namun, Mawar Eva tetap memesona sebagai Annelies yang ceria dan kuat dalam  kerapuhannya melawan tumpukan trauma.

Lalu adakah yang memenuhi ekspektasi sebagai tokoh yang sama persis seperti dalam novelnya?

Nyai Ontosoroh dan Annelies (dok. falconpicture)

Tentu saja ada. Sha Ine Febriyanti berhasil menjadi Nyai Ontosoroh yang tangguh, cerdas, tegas, dan bijaksana. Ekspresi wajah, sorot mata, dan bahasa tubuhnya sangat natural. 

Pun dengan Wani Dharmawan sebagai Darsam. Seniman dari Yogyakarta ini menjelma menjadi Darsam yang garang, sangar, tetapi amat setia pada Nyai Ontosoroh. Kumis baplang, sorot mata tajam, baju serbahitam,. dan sebilah parang di pinggang. Dialah penjaga keselamatan Nyai Ontosoroh, Annelies, dan Minke. Bahkan Herman Mellema dan anak laki -lakinya, Robert Mellema, langsung gentar hanya mendengar namanya.


dok. idntimes.com
Ayu Laksmi sebagai Ibunda Minke. Scene-nya sedikit, tetapi aktingnya luar biasa. Perempuan bangsawan Jawa yang bijaksana, lembut, dan teguh  terpancar dalam suara dan sorot matanya. Sementara, Donny Damara, sang Ayahanda hampir tak saya kenali. Kumis tebal melintang, suara dalam, dan galak. Sosok Bupati feodal pada umumnya.

Christian Sugiono sebagai Kommer. Ia adalah jurnalis yang sangat bersimpati pada masyarakat Hindia Belanda. Perannya termasuk sentral dalam perjalanan Minke di tetralogi Pulau Buru. Sama seperti Jean Marais. Bedanya, saya melihat akting suami Titi Kamal ini kurang nendang. Mungkin karena hanya ada dua scene, jadi belum terasa betul kehadirannya.

Pemeran figuran sebagai pembantu rumah tangga Nyai Ontosoroh juga berperan penting menghidupkan suasana segar. Kelucuan muncul pada celetukan dan ekspresi mereka. 

Pesan Moral Film

Quote inspiratif bertebaran di film ini. Jean Marais menekankan tentang mahapentingnya adil sejak dari pikiran bagi kaum terpelajar. Sementara Nyai Ontosoroh berulangkali menyampaikan kita harus melawan sebagai bentuk mempertahankan kehormatan.  "Dengan melawan, kita takkan sepenuhnya kalah, Nyo."

Perlawanan terhadap diskriminasi kelas di masa kolonial seharusnya bisa menjadi renungan bagi kita tentang betapa berhargannya pengakuan atas kemerdekaan dan persamaan hak martabat yang kita miliki di masa sekarang.

Nyai Ontosoroh yang kaya raya tak berdaya menghadapi diskriminasi kelas yang dialaminya. Begitupula dengan Minke. Meskipun bangsawan terpelajar, ia harus menerima pernikahan legalnya secara Islam dianggap takada di hadapan hukum Belanda. Di titik itu, saya merasa betapa malangnya kita sebagai bangsa Pribumi. Bahkan hukum Islam pun tidak dianggap ada oleh pemerintah kolonial. Tragisnya..

Agar tak penasaran, sebaiknya tontonlah film ini. Agar tak tergesa menyimpulkan hanya dari review -review yang sudah dibaca, termasuk review saya. Salam :)

Launching Kampung Wisata Quran di Kiaracondong Bandung


Sejak berdiri tahun 2013 silam, perusahaan Syaamil Group berkembang pesat hingga menjadi produsen Al Quran terbesar di negeri ini. Sebagai perusahaan yang bervisi membumikan Al Quran dan menghidupkan sirah, Syaamil Group bekerja sama dengan pengurus lingkungan di sekitar Syaamil Group, yaitu RT, RW, kelurahan , dan kecamatan untuk menggagas Kampung Wisata Al Quran.

Gagasan itu terealisasi dengan peluncuran Kampung Wisata Quran pada Senin, 12 Agustus 2019. Peluncuran ini dihadiri Chairman Syaamil Group, Riza Zacharias, Plh Walikota Bandung, Yana Mulyana, S.E., MM., Camat Kiaracondong, Dra. Rina Dewiyanti, M.Si., serta pejabat terkait. Para jurnalis media online dan teman - teman blogger dari Komunitas Blogger Bandung pun turut hadir dalam acara ini.

Kampung Wisata Quran

Program Kampung Wisata Quran sejalan dengan program Kiaracondong Agamis. Pada program ini, Kiaracondong akan membuat kampung - kampung Quran di setiap kelurahan dengan visi Lingkungan Cinta Quran.

Kiaracondong Agamis ini sesuai dengan visi Syaamil Group, yaitu menjadi perusahaan terdepan dalam membumikan Al Quran dan menghidupkan sirah. Peluncuran Kampung Wisata Quran merupakan implementasi dari visi membumikan Quran, di antaranya adalah program rumah Syaamil Quran, Wakaf 1 juta Al Quran, program Semua Bisa Ngaji dengan tagline "Kampung Bebas Buta Huruf Al Quran".

Nah, Wisata Quran ini yang paling populer. Saya jadi penasaran seperti apa Wisata Quran yang ditawarkan Syaamil Quran? Pada Senin, 12 Agustus 2019 lalu, sebelum launching Kampung Wisata Quran, kami diajak berwisata Quran di kantor Syaamil Group. Kami berkeliling ruang percetakan melihat proses pencetakan Quran.   

Sebagian proses pembuatan Quran (dok.pribadi)

Saat melihat proses pencetakannya, ada haru menyusup di hati. Terlebih ketika saya berbincang dengan Bapak Syamsul, bagian quality control. Setiap lembaran Quran yang akan dicetak harus melewati proses pengecekan, baik tanda baca pada setiap huruf maupun warna - warna sebagai penanda di ayat -ayatnya, "Di sini, ada banyak varian Quran yang dicetak. Jadi, harus teliti banget mengeceknya, jangan sampai ada kesalahan," jelas beliau.

Kiaracondong Agamis

Kali ini, program Wisata Quran Syaamil Group berkolaborasi dan bersinergi dengan warga Kiaracondong untuk bersama -sama mewujudkan Kiaracondong Agamis. Program Kiaracondong Agamis bertujuan untuk melakukan pembinaan spriritual warga masyarakat agar bersama -sama menciptakan lingkungan yang cinta Quran dan bebas buta Al Quran.

Sementara itu,  Program Kampung Wisata Quran diharapkan bisa menjadi destinasi wisata tematik dan edukatif bagi masyarakat sekitar dan pengunjung dari berbagai wilayah di luar Kiaracondong bahkan di luar Kota Bandung. Kampung Wisata Quran ini gratis dan terbuka untuk umum. Alamatnya di Jalan Babakan Sari I/ No. 71 Kiaracondong Bandung. Wisata ini untuk rombongan bukan perorangan. Jika Anda ingin berkunjung secara perorangan, saat kunjungan Wisata Quran, Anda akan digabungkan dengan rombongan lain. 

Wisata Quran untuk umum dibuka setiap hari Rabu dan Kamis. Ada dua sesi pada setiap jadwal kunjungan. Sesi pagi pada pukul 09.00 WIB - 11.00 WIB. Sesi siang pada pukul 13.00 WIB - 15.00 WIB. Sebelum datang ke lokasi, pengunjung harus membuat janji dengan bagian Wisata Quran Syaamil Group di nomor 0227208298.


Ketika Oma Widyawati Kuliah Lagi di Film Mahasiswa Baru

                                                     
mncmovie.com

Awal Agustus 2019 ini, ada film keluarga kocak yang dibintangi aktor senior Widyawati dan Slamet Rahardjo. Judul filmnya adalah Mahasiswi Baru. Dua nama besar ini sudah bisa menjamin kualitas filmnya.

Siapa aktor pendukung lainnya? Di antaranya Morgan Oey, Mikha Tambayong, dan Oemay Shahab. Sutradaranya juga ngga kalah keren lho. Siapakah dia? taklain dan takbukan, dialah Monty Tiwa.

Sudah tau kan film - film garapan Monty Tiwa? Biasanya film kocak yang sarat pesan. Bukan hanya menghadirkan kelucuan, melainkan juga nilai - nilai kehidupan. 

Di film ini, Widyawati berperan sebagai Oma Lastri yang kuliah lagi. Tentu saja hal itu menimbulkan gegar budaya bagi Oma Lastri. Perbedaan usia yang amat jauh antara Oma Lastri dan teman - teman kuliahnya itulah yang menimbulkan banyak kelucuan.

Mulai dari usaha keras Oma Lastri menyesuaikan diri dengan gaya bicara dan gaya hidup teman - teman se-gank-nya hingga kekagetan Karina Suwandi, anaknya, melihat kelakuan sang ibu.

Kocaknya film sudah dijumpai pada bagian awal cerita. Ketika Oma Lastri menjadi peserta ospek. Seniornya terbelalak saat tahu juniornya ini seusia omanya. 

"Lahir tujuh puluh tahun lalu," jawab Oma Lastri.
"Waduh! Tujuha puluh tahun lalu?"

Perkenalana Oma Lastri dengan Morgan Oey, Oemay, Mika Tambayong dan teman gank lain membuat hidup Oma Lastri lebih hidup. Ia sedikit banyak bias menghibur dirinya dari kesedihan dalam ditinggal orang yang amat disayanginya.

Keputusan Oma Lastri kuliah lagi sebenarnya adalah cara Oma mewujudkan cita - cita cucu tersayangnya. Karina Suwandi sebenarnya tidak setuju sang ibu kuliah. Ia mengkhawatirkan kondisi ibunya saat kuliah. Terrnyata kekhawatiran itu terjadi sejak awal perkuliahan.

Iszur Muchtar, menantunya, terkejut melihat wajah ibu mertuanya yang lebam. Ibu mertuanya ikut tawuran. Nah, di scene ini nih saya penasaran tawurannya seperti apa. Kebayang sih bakal kocak banget.  

Scene lain yang ngga kalah lucunya adalah saat Oma Lastri menjawab pertanyaan Slamet Raharjo.

"Kamu Lastri kan?" tanya Slamet Rahardjo
"Yoaa Braay," seru Oma Lastri

Saking gaulnya, Oma Lastri pun tidak keberatan dipanggil namanya saja oleh teman - teman kuliah. Hal itu tentu saja membuat Karina naik pitam. Ia menegur teman-teman kuliah ibunya karena menurutnya sikap mereka tidak sopan.

Sayangnya, sikap protektif Karina membuat Oma Lastri tidak nyaman. Ia menganggap Karina mengganggu kesenangannya. Akibatnya Oma Lastri mengancam akan angkat kaki dari rumah. 

Bagaimana kelanjutan kisahnya? alur ceritanya tetap seperti drama pada umumnya. Pasti ada pesan moril yang tersirat dari 

Film Mahasiswa Baru menyajikan alur cerita yang pasti membuat kita terpingkal - pingkal. Akting Morgan Oey semakin matang. Ditambah kocaknya Oemay yang menggemaskan.
 Apalagi waktu ia usul pakai istilah paguyuban mengganti sebutan gank. Hahaha...ekspresinya kocak sekali, gaes!

Akting Widyawati di film Mahasiswa Baru sangat berbeda dibandingkan film-filmnya yang lain. Kali ini ia menjadi oma yang enerjik, berusaha untuk gaul, dan gabung gank.

Ini pasti seru nih ditonton buat kamu yang masih kuliah atau mau kuliah. Ajak juga irangtua saat menontonnya. Mereka pasti bakal takjub banget melihat perbedaan drastis Widyawati di film Mahasiswa Baru.







Cara Cermat Menata Ruang Kerja

Kerja di rumah adalah impian saya sejak lama. Bahkan sejak saya baru sebulan bekerja sebagai pengajar tetap di sebuah lembaga bimbingan belajar. Ampun dah! Baru juga diterima kerja, saya sudah pengin resign dan bekerja di rumah sambil mengurus anak. 

ideproperti.com
Impian itu terwujud delapan tahun kemudian. Saya pun resign setelah melahirkan putri kedua. Bertahun -  tahun sebelum resign, saya sudah mempunyai pekerjaan sampingan. Menulis buku - buku soal adalah salah satunya. Jadi, saat palu putusan resign diketuk, saya tetap punya penghasilan.

Setahun resign, saya menikmati hari -hari mengurus bayi sambil menyelesaikan naskah buku dan mulai fokus ngeblog. Ruang kerja saya ada di lantai dua. Ruang ini berbagi dengan ruang nonton tv, ruang keluarga, sekaligus ruang setrika.

Seringnya pas lagi fokus nulis, pas suami dan anak sulung saya sedang nonton tv. Alhasil fokus pun terbagi. Yang menang siapa? nonton tv dong.hehehe...Karena sering berulang, saya merasa sudah saatnya saya punya ruang kerja. Kebetulan suami pun berpikiran serupa. Ia juga perlu tempat khusus untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Suami menyerahkan penataan ruang kerja sepenuhnya pada saya. Mulailah saya mencari inspirasi untuk menata ruang kerja mungil. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Pada Rabu, 31 Juli 2019, bertepatan dengan Indonesia Property Expo (IPEX) 2019 di JCC Senayan, digelar juga talkshow Serba - Serbi Menata Rumah. Talkshow ini merupakan kerja sama antara BTN dan Komunitas ISB. Salah satu narasumbernya adalah Zata Ligouw, lifestyle blogger.

talkshow serba - serbi menata rumah (dok. datika widiani )

Temanya cocok dengan pencarian saya nih, halah pencarian..Jadi, apa saja sih yang dibicarakan dalam talk show itu? 


Menata Ruangan Kecil 

Topik pembahasan pada talkshow ini fokus pada cara mengelola ruangan yang kecil. Jika ruang -ruang yang kita tinggali berukuran kecil atau sempit, kita harus menyederhanakan gaya hidup. Gaya hidup di sini maksudnya lebih pada penggunaan barang -barang.

Ada empat tahap yang harus disiapkan untuk menata ruang sempit :
  1. tentukan kebutuhan seluruh keluarga
  2. kenali karakter diri sendiri dan keluarga
  3. perbanyak referensi hal yang disukai
  4. hitung budget yang tersedia
Tahap perencanaan sebenarnya merupakan tahap substansial bagi siapa pun yang hendak membangun rumah atau mengatur tata letak ruangan dalam rumah. Sayangnya, tahapan ini terutama point dua terlewatkan saat kami menata ruang - ruang di rumah. 

Tapi, tak apa. Yang sudah biarlah sudah. Sekarang mari fokus pada ruang kerja yang akan kami buat di rumah mungil kami yang penuh dengan barang -barang ini. Empat tahap dasar perencanaan ruang bisa  juga dipakai untuk menata ruang kerja.

Ruang Kerja Minimalis

Ruang sempit bukan berarti menutup kreativitas menciptakan ruang kerja. Beberapa tips ini bisa membantu kita menciptakan ruang kerja minimalis yang nyaman.

1. meja dan kursi sederhana
Meja dan kursi mutlak ada. Pilihlah yang tidak menghabiskan ruang, tapi harus ergonomis. Lebih bagus kalau kursinya bisa dilipat saat tidak digunakan.

meja kerja menempel di dinding (dok. oliswel.com )

2. pencahayaan ruangan yang natural. 
Kita bisa memanfaatkan jendela bukaan samping atau lebih minimalis lagi jika jendelanya diletakkan di langit -langit rumah. Jendela semacam ini dikenal dengan skylight. Lampu tetap dibutuhkan untuk penerangan di malam hari. Ada banyak pilihan lampu, seperti pendant lamp, standing lamp, atau wall lamp. Yang lebih praktis sih wall lamp karena ditempel di tembok.

dok. JCC

3. sirkulasi udara
Jendela besar atau skylight di langit -langit bisa menjadi pilihan. Yang penting ukurannya proporsional.


dok. JCC

4. Tanaman di ruang kerja
Tanaman bisa memberi nuansa segar di ruang kerja. Kita bisa meletakkan  1- 2 pot mungil di meja kerja kita. Pilih jenis tanaman yang bermanfaat menyerap radiasi dari barang - barang elektronik di sekitar kita, seperti lidah mertua. 

lidah mertua (dok.dekoruma.com)

4. pasang moodboard bikinan sendiri
Kita bisa menempel daftar pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang harus diselesaikan Kita juga bisa menuliskan target -target kita sebagai pengingat dan pedoman kerja. Selain itu, supaya lebih menarik, tempel juga quote - quote penyemangat. Lebih seru kalau kita sendiri yang membuatnya. 

moodboard (dok. zataligouw)

Berbekal ilmu baru berikut tips sederhana menata ruang kerja sempit dari talkshow ini memacu kreativitas saya untuk segera menata ruang kerja di rumah. Kalau ruang kerja rapi dan nyaman, otomatis kerja lebih semangat dan produktif. Bukan begitu, teman - teman? :)

Daikin Origami Day 2019


Minggu pagi, 4 Agustus 2019, Taman Tengah Balaikota Bandung sudah meriah. Daikin, produsen AC ternama dari Jepang, menyelenggarakan Daikin Origami Day. Acara ini bekerja sama dengan Yayasan Origami Indonesia dan Pemerintah Kota Bandung.

Kincir angin terbuat dari kertas warna - warni menghiasi Taman Tengah Balaikota Bandung. Kincir angin ini ternyata buah karya seni melipat alias origami. Bentuknya yang cantik menyemarakkan cerahnya pagi.

Kincir angin warna - warni (dok.pribadi)

Di tengah taman, tampak panggung acara berdiri kokoh dengan karpet hijau terhampar di depannya. Anak - anak usia sekolah dasar sudah berkumpul di sana. Mereka membawa meja jinjing dan alat mewarnai. Sementara di panggung, tampak seorang pria berpakaian kasual mengajak anak - anak menari diiringi musik ceria.

lomba origami dan mewarnai (dok.pribadi)

Usai menari, anak - anak duduk lesehan. Meja dipasang dan kertas - kertas dibagikan. Maya Hirai selaku founder Yayasan Origami Indonesia memimpin anak - anak melipat kertas membentuk kincir angin.

https://www.siswiyantisugi.com
Maya Hirai (dok. pribadi)

Daikin Origami Day

Kepedulian Daikin terhadap tumbuh kembang anak Indonesia diwujudkan dalam Daikin Origami Day. Tujuan kegiatan ini adalah mengajak anak - anak kembali ke permainan tradisional, salah satunya adalah seni melipat kertas atau yang dikenal luas sebagai origami.

Origami merupakan aktivitas yang sangat sederhana. Karena itu, semua orang dari berbagai usia bisa origami. Origami bisa diperkenalkan pada anak sejak ia berusia dua tahun. Kertas warna sebagai "Origami melatih ketekunan dan kreativitas," jelas Maya Hirai, founder Yayasan Origami Indonesia. 

Daikin hasil origami (dok.pribadi)
Aktivitas origami ini akan membangun kreativitas dan mental percaya diri pada anak - anak. Meskipun kita ada pada era industri 4.0 yang serba digital, anak - anak tetap harus mengenal berbagai seni permainan tradisional agar mereka tetap bersosialisasi, aktif, dan kreatif saat bermain. 

Daikin dan Kincir Angin



Sejalan dengan itu, Bapak Budi Mulya, perwakilan Daikin, menjelaskan ada tiga alasan memilih kincir angin dalam event ini.
  • kincir angin mewakili bisnis AC Daikin. 
  • kincir angin termasuk penghasil energi gerak, yaitu angin.  
  • kincir angin merupakan salah satu prakarya hasil seni melipat yang berhubungan dengan kecerdasan dan kreativitas anak.
Oh, pantesan sejak kincir angin warna - warni berbagai ukuran dipasang banyak dijumpai di Taman Tengah Balaikota Bandung. Warna - warninya nyegerin mata banget. 

AC Daikin (dok.pribadi)

Bandung menjadi kota pilihan Daikin Origami Day karena Bandung merupakan kota pelajar yang berpotensi melahirkan generasi kreatif berbudaya positif.  "Saya melihat di Lembang masyarakat masih banyak memasang kincir angin," cerita Pak Budi Mulya. 




Setelah Bandung, Daikin Origami Day rencananya akan diselenggarakan di kota - kota lain di Indonesia tempat empat belas cabang Daikin Indonesia. Semoga kegiatan ini bisa berlanjut demi menyebarkan semangat kreativitas dan kepercayaan diri bagi anak - anak Indonesia.