Siapa yang tidak kenal dompet digital sekarang ini? Saya, Kamu, dan banyak orang di negeri ini pasti sudah sangat akrab dengan pembayaran digital. Varian pembayaran digital yang bisa kita gunakan banyak pilihannya. Sebutlah OVO, GoPay, Dana, LinkAja, dan sebagainya.
Saya termasuk pengguna aktif dompet digital. Mulanya, saya hanya menggunakan dompet digital ini untuk keperluan transportasi. Namun seiring berjalannya waktu dan makin gencarnya informasi tentang penggunaan dompet digital di banyak merchant, saya pun menggunakannya untuk berbelanja.
Yang paling seru sih kalau ada cashback atau potongan harga. Setiap mau belanja di suatu merchant, saya cek dulu ada cashback dari dompet digital yang mana. Kalau ada cashback-nya, saya langsung isi dompet digitalnya melalui m-banking. Terjadilah transaksi. Saya dapat barang atau jasa dan dompet digital saya tidak banyak berkurang karena ada cashback-nya. Begitulah prinsip ekonomi hehehe..
QR Code Payment Sebagai Metode Pembayaran
Dulu, waktu masih pakai dompet digital hanya untuk keperluan transportasi, saya tidak berurusan dengan Quick Response code payment atau yang kita kenal dengan sebutan QR code payment. Apa sih itu? QR code payment ini semacam barcode yang digunakan saat kita berbelanja menggunakan uang digital. Dengan kata lain, QR code adalah metode pembayaran uang tunai dengan memindai kode yang muncul di ponsel pintar milik kita.
|
dok. sindonews.com |
QR code payment merupakan pengembangan dari QR code yang ditemukan Denso Wave pada tahun 1994. Awalnya QR code dipakai untuk pelacakan kendaraan, mengakses berita hingga pembayaran. Kini, di era industri 4.0., QR code payment menjadi tren dalam urusan transaksi yang cepat dan mudah.
Kelebihan dan Kekurangan QR Code Payment
Berikut ini beberapa kelebihan menggunakan QR Code Payment dalam urusan sehari – hari :
1. Lebih mudah digunakan
Cukup memindai code menggunakan ponsel pintar maka pembayaran sudah dilakukan. Biasanya saya pakai saat membeli tiket bioskop. Booking dulu di aplikasi tertentu, bayar pakai Dana. Setelah itu, kita menerima barcode yang akan kita pindai di mesin pemindai di bioskop. Barcode itulah yang disebut QR code payment.
2. Lebih responsif dibandingkan tap kartu
QR Code Payment lebih responsive ketimbang tap kartu elektronik atau e -money. Meskipun, misalnya, beberapa bagian kode ada yang rusak, QR Code masih bisa dibaca dengan baik oleh ponsel pintar saat dipindai di mesin pemindai.
Berbeda dengan tap kartu elektronik. Kadangkala kita tidak bisa membayar karena mesin pemindai gagal membaca kartu . Beruntung kalau bisa dibaca setelah men- tap 2 -3 kali. Repot bukan? Apalgi kalau antrean di belakang kita sudah mengular.
3. Takperlu membawa dompet
Ponsel lebih penting ketimbang dompet memang ada benarnya. Kita bisa tetap bertransaksi hanya menggunakan QR Code Payment yang dikirim oleh merchant ke ponsel pintar kita. Dengan catatan, saldo dompet digital kita cukup untuk melakukan pembayaran.
Kelebihannya banyak, tapi kekurangannya tetap ada dong. Apa saja sih kekurangannya?
1. Tetap bergantung pada sinyal operator telepon
Pastikan sinyal operator yang kita gunakan dalam keadaan lancar. Kalau sinyal buruk atau tersendat -sendat, transaksi QR Code Payment bisa gagal.
2. Belum semua merchant menerima QR Code Payment
Sebelum memutuskan bertransaksi di suatu merchant, pastikan dulu merchant ini menggunakan metode pembayaran ini. Biasanya sih ada tulisan di kasirnya, seperti logo dompet digital.
QR Indonesia Standard dari Bank Indonesia
Era Industri 4.0. mendorong setiap orang untuk melek teknologi digital. Hal itu tidak hanya didukung oleh kecanggihan teknologi komunikasi, kemudahan bertransaksi menggunakan QR Code Payment bisa kita jumpai di banyak tempat. Bahkan di warung kelontong di dekat rumah kita, bayarnya bisa pakai QR Code Payment.
Apalagi Bank Indonesia sudah mengizinkan penggunaan QR Code Payment. Demi melindungi masyarakat dalam penggunaan metode pembayaran ini, BI merilis standar penggunaan QR Code Payment di Indonesia. Namanya QR Code Indonesia Standard (QRIS). Penerapan QRIS secara nasional akan mulai berlaku secara efektif pada 1 Januari 2020.
Langkah BI ini bertujuan #gairahkanekonomi di Indonensia. Karena itu, penting banget bagi kita #pakaiQRstandar. Supaya masyarakat mengenal metode pembayaran menggunakan QR Standar , Bank Indonesia menyelenggarakan Festival Edukasi Bank Indonesia #feskabi2019. Dalam festival ini, masyarakat bisa mengikuti workshop, talkshow, dan pameran UMKM. Selain itu, ada kompetisi video dan blog yang bisa diikuti masyarakat. #majukanekonomiyuk dengan mengedukasi masyarakat agar melek metode pembayaran digital melalui informasi yang disampaikan dalam video dan tulisan di blog kita.