Tips Pemberian MPASI di Kelas Laktasi Bulanan Melinda Hospital Bandung





dok.melinda hospital

Ternyata, di Melinda Hospital ada kelas laktasi yang diselenggarkan sebulan sekali lho, Ibu-Ibu.  Kelas ini free charge alias gratis.  Program yang bagus banget dan tentu sangat bermanfaat. Rumah sakit berkonsep galeri ini dikenal sebagai rumah sakit ibu anak yang mempunyai dan memberi pelayanan maksimal kepada ibu dan bayinya. Meskipun saya baru sekali periksa kandungan di sini di bulan Oktober setahun lalu, saya mengiyakan penilaian itu.
Awalnya saya juga nggak tahu kalau ada kelas laktasi bulanan di Melinda Hospital.  Kebetulan Teh Ike dari Melinda mengundang dua orang blogger dari Blogger Bandung untuk hadir di acara kelas laktasi. Kelas laktasi November ini  diadakan pada hari Sabtu, 18 November lalu.
Nama kelasnya pas banget dengan kondisi saya saat ini, ibu menyusui. Akhirnya berangkatlah saya kelas laktasi bersama teman blogger, Teh Uwien.. Diadakan di lantai M, ruang Gym. Lantainya berkarpet hangat. Kursi-kursinya penuh. Ada yang membawa bayinya seperti saya, ada yang datang bersama personil lengkap, bayi dan ayah sekaligus, ada juga yang datang sendirian.
Tema bulan ini adalah Tips MPASI sehat untuk bayi ASI. Pembicaranya dr. Stella tinia,M.Kes., IBCLC.  Penyampaian materi seputar tips MPASi ini disertai gambar-gambar dan penjelasan yang mudah dipahami.
Dari penjelasan dokter Stella, ada sepuluh prinsip MPASI pada bayi ASI :
1.  1.   ASI eksklusif selama 6 bulan dan memulai MPASI pada usia 6 bulan.      Setelah 6 bulan ASI eksklusif, kebutuhan nutrisi bayi tidak dapat tercukupi hanya dari ASI. Karena itu, MPASI dibutuhkan. Selain itu, di usia 6 bulan, bayi biasanya sudah menunjukkan tanda siap makan. Ia sudah dapat duduk tegak tanpa dibantu. Bayi sudah terlihat tertarik dengan aktivitas makan. Mulutnya sudah membuka setiap kali disodori sesuatu meskipun itu bukan makanan. Kemampuan menggenggamnya pun mulai berkembang.
2.       Mempertahankan menyusui sampai usaia 2 tahun atau lebih.
Untuk bayi usia 12-23 bulan, ia membutuhkan ASI  500 ml/hari. Jumlah ASI itu untuk memenuhi 35-40% energi harian.  Bayi masih membutuhkan ASI meski sudah menerima MPASI karena ASI tetap menjadi sumber cairan dan nutrisi penting terutama saat sakit. Pada saat sakit itu, biasanya selera makan bayi menurun. Selain itu, ASI bermanfaat menurunkan risiko penyakit kronis, obesitas, dan meningkatkan fungsi kognisi.
3.       Responsive feeding:
·         Suapi bayi di usia 6-12 bulan
·         Bantu anak makan sendiri di usia 12 bulan ke atas.
·         Peka tanda lapar dan kenyang
·         Sabar memotivasi bukan memaksa.
·         Kombinasikan jenis, rasa, tekstur, dan metode memasak yang berbeda untuk mengatasi sulit makan.
·         Makan tidak sambil menonton atau bermain
·         Membiasakan makan bersama keluarga
4.       Persiapan dan penyimpanan MPASI dengan baik
Langkah pertama tentu ibu harus mencuci tangan sebelum menyiapkan makan. Begitu pula saat akan menyuapi bayi. Ibu dan bayi harus mencuci tangan lebih dahulu. Simpan MPASI di tempat yang bersih;bebas kuman dan sajikan segera. Jika kita memasak dalam jumlah cukup banyak, hangatkan MPASI dengan mengukusnya.
5.       Jumlah MPASI sesuai kebutuhan bayi.
Awali pemberian MPASI dalam jumlah sedikit. Bertahap ditingkatkan. Usia 6-8 bulan, berikan bayi 2-3 sendok makan MPASI. Selanjutnya, 9 -11 bulan, MPASI bisa diberikan 6-7 sendok makan ( mangkuk). Di usia 12-24 bulan, jumlah MPASI bisa sebanyak 250 ml atau  – 1 mangkuk .
6.       Konsistensi makanan sesuai tahapan usianya.
Usia 0 – 6 bulan menghisap dan menelan ASI sebagai makanan cair (gambar bayi).
(gambar bayi) DI usia 6-7 bulan, bayi belajar mengunyah dengan menggerakkan rahang ke atas dan ke bawah. (gambar bayi) Berikan pure (makanan yang dilembutkan) dan biskuit di usia ini. Saat bayi mulai menggigit dan mengunyah di usia 7-12 bulan, kita bisa memberinya makanan cincang dan finger food, seperti wortel, apel, seledri yang batangnya besar. Makanan keluarga sudah bisa diberikan saat usianya 12-24 bulan karena ia sudah bisa mengunyah berputar. Biasanya di usia ini giginya sudah mulai banyak sehingga stabilitas rahannya berkembang baik.
8.       Kandungan gizi mencukupi kebutuhan bayi
9.       Penggunaan suplemen vitamin mineral atau bahan fortifikasi untuk ibu dan bayi
10.   Meningkatkan pemberian makan saat  dan setelah sakit.
Saat sakit, perbanyak asupan cairan dan ASI. Jika ASI sudah berkurang setelah bayi berusia 6 bulan, apa yang bisa dilakukan?
*      ASI sebanyak 300-500 ml/hari sudah mencukupi kebutuhan bayi . Jadi, tidak harus diberisusu formula.  
*      Bayi membutuhkan cairan tambahan 400-600 ml/hari atau lebih jika cuaca panas. Cairan tambahan ini bisa dari air putih atau jus.
*      Frekuensi makan 4x sehari.
Dokter Stella juga mengingatkan bahwa sumber makanan terbaik adalah makanan lokal yang dimasak dalam keadaan segar. Jadi, ikan lele yang masih fresh lebih baik ketimbang ikan salmon beku.
Usai menyampaikan materi, dokter Stella memberi kesempatan pada para ibu untuk bertanya. Banyak yang mengacungkan jari, tapi yang bisa terakomodasi tentu tidak bisa semuanya. Namun, semoga semua pertanyaan dan jawaban yang diajukan bisa menambah informasi dan wawasan baru bagi para ibu yang hadir.
Acara selanjutnya adalah bagi-bagi doorprize. Yang menarik di acara ini adalah penerima doorprize bukan hanya pengundian nomor doorprize yang diberikan saat registrasi. MC juga memberikan doorprize pada ibu yang pertama datang dan ibu yang rutin mengikuti kelas selama tiga bulan terakhir.
Pukul 12.00 WIB acara selesai. Saat keluar ruangan, kami menerima snack dan goodie bag. Isi goode bagnya bikin bahagia. Ada feeding set, shampoo, cream antialergi, dan breastpads. Semuanya disponsori Pigeon. Merek produk favorit saya sejak anak pertama. Terima kasih kelas laktasi Melinda Hospital. Saya akan datang di kelas laktasi Desember depan.

Oh ya, untuk para ibu menyusui atau ibu hamil yang ingin datang ke acara bulanan ini bisa mengecek jadwalnya di website melinda hospital atau IG @melindahospital :)




No comments