Impian dan Harapan Kesibukan Kehidupan


https://www.siswiyantisugi.com


"Hidupkan terus impian dan harapan karena itulah kesibukan kehidupan"

- Kahlil Gibran -


Quotes penyair asal Lebanon ini saya baca semasa duduk di bangku kuliah semester pertama. Quotes yang membuat saya berpikir bahwa hidup adalah kumpulan harapan dan impian yang satu per satu menunggu diwujudkan.

Impian dan Harapan 

Semangat mewujudkan impian dan harapan terasa menggebu di usia dewasa muda hingga usia saya memasuki kepala tiga. Entah karena terlalu sibuk dengan pekerjaan yang monoton entah karena lingkungan sekitar yang sudah nyaman dengan kondisi saat itu, saya sempat merasa impian dan harapan sudah selesai. 

Saat itu saya memang merasa semua yang saya impikan sudah saya raih. Bagi saya, parameter kesuksesan bukan materi, melainkan kepuasan hati. Saya mengecek satu per satu impian yang pernah saya catat dalam hati dan pikiran. Satu per satu impian sudah diwujudkan, menjadi jurnalis, dosen, dan penulis buku. Yah, meskipun kalau dalam parameter pencapaian karier, yang saya raih itu belum apa-apa. Minimal saya sudah pernah menjalani ketiganya. Hati saya sudah bahagia. Saya ucapkan selamat pada diri sendiri. Selamat! Abis ini ngapain? ujar saya dalam hati.


Pertanyaan itu cukup mengagetkan. Waktu itu saya memasuki usia kepala tiga. Saya mengingat-ingat kembali adakah impian yang belum diupayakan untuk diwujudkan? Aha! satu lagi. Saya belum mencoba seleksi beasiswa S-2 ke luar negeri. Saya ingin ke Jerman untuk melanjutkan belajar ilmu filsafat sekaligus berziarah ke makam filsuf favorit saya, Immanuel Kant.

Sayangnya, saya gagal pada tahapan kedua. Seharusnya saat itu, saya mencoba lagi di tahun berikutnya, tetapi kesibukan pekerjaan sebagai guru bimbel membuat saya dengan sangat terpaksa melepas keinginan mengikuti seleksi lagi dan mewujudkan impian mendapat beasiswa kuliah ke Jerman. Saya pun menghibur diri dengan fokus pada menulis buku-buku soal, belajar menulis dongeng, menulis blog, dan mengajar.

Impian dan Harapan di Ambang 40 


Pada awal tahun 2019, kegelisahan kembali menyapa saya. Saat itu saya diserang kejenuhan dengan aktivitas yang saya jalani. Saya mulai berpikir untuk melakukan sesuatu; menciptakan sesuatu. Apa itu? Setelah berdiskusi dengan seorang teman, kami memutuskan berkolaborasi membentuk event organizer yang bergerak di dunia penulisan digital.

Untuk itu, kami harus banyak belajar tentang cara menyelenggarakan berbagai kegiatan. Semasa kuliah memang sering menyelenggarakan kegiatan, tetapi kondisinya kan sudah berbeda. Lagipula, sudah belasan tahun berlalu, pasti banyak hal yang harus saya pelajari  dan asah kembali. Salah duanya adalah kemampuan manajerial dan negosiasi. 

Dua hal itu yang sedang saya pelajari saat ini. Selain membaca buku-buku seputar manajemen dan negosiasi, saya pun mulai tergerak untuk mengikuti workshop dengan tema ini.

Melalui berbagai workshop pula, saya bisa merajut jejaring baru dengan banyak pihak. Saya berharap ilmu-ilmu baru ini bisa menjadi bekal bagi saya dan tim untuk mengembangkan event organizer yang sedang kami rintis. 

Yah, meskipun merintisnya di sela-sela kesibukan sebagai ibu, istri, dan pekerjaan yang lain. Saya yakin kekuatan impian dan harapan bisa menjadi energi amat besar yang mampu mengalahkan kelelahan dan kejenuhan. Bahkan ketika dalam perjalannya, banyak hal tak terduga menjadi alangan dan rintangan. Yang penting terus berusaha, tetap bekerja, dan berdoa tanpa henti.










14 comments

  1. Ngebaca ini kujadi ingat mimpiku buat S2 ke Jerman. Dulu, ingin sekali. Pas S1 sempat punya kesempatan ke Jerman, tapi enggak dapat izin orangtua karena aku perempuan heu. Sedihnya. Jadinya pengin S2 ajalah usaha ke sana kalo udah lebih matang. Semoga bisa diwujudkan. Dan semoga EO-nya lancar juga ya, Mbak!

    ReplyDelete
  2. Belajar filsafaaat, aaah impianku juga bangeet. Aku jg prrnah punya cita2 nyari beasiswa S2 tp kata orangtua hrs kerja dulu. Kupikir2 iya jg sihbiar matang. Lancar jg ya rintisan EOnga mbaa

    ReplyDelete
  3. Mbaa.. postingannya bikin mikir. Di usia early 30 ini aku udah ngapain aja. Huhuhu... Ada yg kesampean, ada yg belum, karna alasan kesibukan. Seringnya, keluarga jadi alasan. Padahal kadang ada cita2 pribadi yg pengin dilakukan. Semoga masih ada waktu yaa

    ReplyDelete
  4. Semangat dan Sukses ya mba untuk EO nya, itu dibutuhkan banget loh, jadi menurutku very social, dan masuk social entrpreneurship. Aku masih mimpi jadi dosen sampe skrg lum kesampaian, masih ngajar2 lepas dan lebih banyak jadi trainer2

    ReplyDelete
  5. Bener banget Mbak, apa yang saya raih saat ini semua berawal dari impian, impian lho ya, bukan mimpi, hehehe. Jadi impian akan menuntun dan memudahkan Allah mengabulkan doa-doa kita.

    ReplyDelete
  6. Intinya dalam kesibukan-kesibukan ini harus diselipi dengan impian dan harapan agar hidup lebih berwarna dan bersemangat. Hidup juga tidak stagnan gitu-gitu aja.

    ReplyDelete
  7. Terus bermimpi ya, walaupun sudah merasa bahagia karena mencapai yang diinginkan, tapi tidak ada salahnya untuk terus merajut impian, semoga bisa tercapai ya S2-nya, kembali apply, teh

    ReplyDelete
  8. Antara keinginan dan kebutuhan selalu dikalahkan dengan kebutuhan ya kak. Jangan cepat menyerah kak dan teruslaj bermimpi kaka sekarang gagal ke jerman untuk menuntut ilmu siapa tau nanti anaknya yg mewakili kesana

    ReplyDelete
  9. Duh kesentil lagi nih, aku baru habis patah hati karena gagal di beasiswa ke luar negeri di tahap akhir.nyeri nya masih kerasa. Tapi impian dan harapan memang harus terus di hidupkan ya, mungkin arahnya saja yang berputar haluan ke arah yang lain

    ReplyDelete
  10. Setuju banget Teh, kekuatan impian dan harapan bisa menjadi energi besar yang mampu mengalahkan kelelahan dan kejenuhan.
    Lanjutin S2-nya, Teh :)

    ReplyDelete
  11. Impian aku masih banyak yang belum tercapai. Tapi aku selalu berupaya mencapainya satu per satu. Setidaknya ada usaha untuk menggapainya.

    ReplyDelete
  12. Kalau memang disenangi ya kenapa tidak, belum ada kata terlambat untuk membuka usaha baru, tetap yakin dan positif.

    ReplyDelete
  13. semangat terus ya mbak mengejar impian dimanapun dan berapapun usia kita berada, semoga segera tercapai ya mba impian s2 nya

    ReplyDelete
  14. Intinya jangan menyerah kak. Kejarlah mimpi selama kita masih bisa menggapainya. Gantungkan harapan yang tinggi dan setelah berusaha, kita harus berserah diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa 😊

    ReplyDelete