Serunya Wahana Trans Studio Bandung pada Blogger Day 2019



Awal Maret 2019 menjadi momen yang sangat saya tunggu. Mengapa? Karena ada event yang sepertinya akan sangat sayang untuk dilewatkan, yaitu Blogger Day 2019. Sebagai blogger pemula, saya baru tahu ada blogger day tahun lalu. Waktu itu, saya membaca postingan beberapa teman blogger tentang kegiatan mereka di Jakarta. Mereka menggunakan tagar blogger day pada postingannya.

Saya tidak terlalu ngeh dengan kegiatan itu karena belum cukup informasi tentang apa itu blogger day. Siapa penyelenggaranya dan acaranya apa saja. Kebetulan tahun lalu saya masih disibukkan dengan kegiatan mengurus bayi saya yang baru berusia sepuluh bulan.

Setelah bergaul intens dengan teman-teman blogger dan mengikuti berbagai event blogger, saya pun tahu ada event tahunan yang diselenggarakan komunitas Blogger Crony yang diikuti oleh banyak blogger dari berbagai kota di Indonesia.

Seperti blogger lain, saya pun bertekad ikut dalam event blogger day selanjutnya. Akhirnya, hari yang ditunggu pun tiba. Pengurus Blogger Crony Community mengumumkan event tahunan itu di Whatsapp Grup dan media sosial yang dimilikinya.

Saya pun mendaftar lalu menunggu kabar gembira. Menurut cerita seorang teman, ada sekira dua ratus blogger yang mendaftar acara ini. Namun, kuota untuk peserta blogger day hanya seratus orang. Dalam hati, saya berharap nama saya ada pada daftar seratus orang yang terpilih itu.

Alhamdulillah, hari pengumuman pun tiba. Saya menerima email keikutsertaan di event Blogger Day 2019. Di hari yang sama, teman blogger dari Pekalongan mengontak saya. Ia bertanya apakah bisa singgah sebentar di rumah saya untuk menunggu waktu ke Trans Studio Bandung. Tentu saja bisa, jawab saya.

Day 1


Hari Sabtu, 2 Maret 2019 yang saya tunggu pun tiba. Pukul 05.00, tiga orang teman blogger dari Pekalongan tiba di rumah. Setelah istirahat dan bersih-bersih, pasangan suami istri, Hadi Kurniawan dan Nyi Panengah, pamit jalan duluan. Mereka berencana akan singgah dulu di Alun-Alun Bandung dan jalan Braga. "Ini dua tempat hits di Bandung yang ingin saya kunjungi," ujar Nyi saat bertanya apakah jarak dua tempat itu jauh dari rumah saya.

Sementara, Noorma memilih singgah di Pasar Baru sebelum ke Trans Studio Bandung. Ia perlu celana panjang karena yang dibawanya terasa kekecilan. Untunglah celana panjang cepat didapat sehingga kami bisa segera meluncur ke Trans Studio Bandung.
 
Perjalanan ke TSB bersama Noorma M. Zain


Trans Studio Bandung

https://www.siswiyantisugi.com
pemandangan indah kala senja

Perjalanan Pasar Baru ke Trans Studio Bandung yang berlokasi di jalan Gatot Subroto no. 289 hanya sekira 30 menit. Kami berangkat terpisah menggunakan ojek online. Setibanya di sana, teman-teman blogger sudah berkumpul. Akhirnya saya berjumpa dengan nama-nama yang selama ini hanya saya sapa baik di Instagram, WAG, maupun saat blog walking. Kami saling memperkenalkan diri lalu cipika-cipiki. Kebetulan waktu itu saya lebih banyak berinteraksi dengan teman-teman blogger wanita dari luar Bandung. Padahal di WAG peserta blogger day, saya lihat banyak nama blogger pria populer yang datang ke Bandung.

Tepat pukul 14.00, kami diperkenankan masuk area Trans Studio. Wah! Saya antusias sekali. Sst..ini pengalaman pertama saya ke sini. Hihi..orang Bandung tapi belum pernah main ke salah satu objek wisata kebanggaan Kota Bandung. Takpernah ada kata terlambat untuk mengunjungi suatu objek wisata kaan?:D

Oh ya, FYI, harga tiket masuk Trans Studio Bandung pada hari Senin - Kamis sebesar Rp 180.000. Pada hari Jumat, harga tiket masuknya sebesar Rp 200.000, dan Rp 280.000 untuk hari Sabtu dan Minggu serta hari libur nasional. Harga tersebut sudah termasuk bermain di semua wahana dan menyaksikan semua pertunjukan.

Zona Studio Central


Sejak melangkahkan kaki keluar rumah menuju Trans Studio Bandung, saya berencana naik wahana Trans Studio Bandung yang menguji adrenalin. Ceritanya sih ingin mengecek apakah saya masih seperti yang dulu? Seperti belasan tahun lalu. Atas alasan itu, Zona Studio Central menjadi tujuan pertama saya.

Ujian pertama saya putuskan mencoba Vertigo. Bersama Lendy Agassi, blogger dari Bandung juga, kami sepakat akan menjajal wahana 'mengerikan' ini. Wahana ini berupa kincir raksasa yang akan  mengajak kita menikmati sensasi berputar 360 derajat di ketinggian. Bentuknya memang seperti bianglala, tapi tanpa ruang-ruang kecil yang melindungi kita. Yang ada hanya bangku dengan pengaman di pundak dan tanpa penutup.

https://www.siswiyantisugi.com
akhirnya saya paham kenapa wahana ini bernama Vertigo


Waktu kami tiba di area Vertigo, permainan sedang berlangsung,  Saya melihat selama beberapa menit, para penumpang diputar 360 derajat dengan posisi vertikal. Tidak hanya tiang Vertigo yang berputar,  tetapi juga bangkunya.

Saya pun mulai mempertimbangkan kembali niat uji nyali di wahana ini. Beneran berani? Ntar di atas pasti sereem banget,. Pelahan saya mulai menyadari diri ini bukan yang dulu lagi. du..du..du..

Saat hati mulai ragu, permainan selesai. Saya dan Lendy masih niat ikut antre.  Namun, setelah menunggu sekian menit, antrean takkunjung ada. Hanya kami berdua di area Vertigo. Ya sudah, kami melanjutkan perjalanan. Kami larut juga dalam berbagai sesi foto yang takada habisnya. Gimana nggak pengin foto-foto? Rasanya ga rela membiarkan spot-spot keren di Trans Studio Bandung dibiarkan begitu saja tanpa cekrek-cekrek.
 
https://www.siswiyantisugi.com
salah satu foto favorit

Perhentian selanjutnya adalah Giant Swing.  Saya tantang diri saya untuk mencoba wahana ini. Mulanya mengamati dulu seperti apa permainannya; berapa lama mainnya.

"Cuma bentar ya.  Kita main di sini aja,yuk?" ajak Lendy.

Saya pun mengiyakan ajakannya. Ah, cuma bentar. Ngerinya nggak terasa. Lagian sudah sampai sini, masa nggak melibatkan diri bermain di wahana-wahana "seru".

Seseru apa sih Giant Swing? Wahana ini bentuknya serupa ayunan raksasa. kami duduk melingkar. Ada  pengaman yang dipasang dengan cara dikalungkan ke leher kita. Pengaman lain adalah sabuk pengaman di pinggang. 

Setelah petugas mengecek kondisi kursi dan sabuk pengaman terpasang sesuai prosedur, permainan dimulai. Mulanya sih diayun-ayun biasa saja. Saya asyik-asyik aja. Bahkan saat ayunan semakin tinggi, saya masih menikmati. Tawa saya mengembang di setiap ayunan. tsaah..

Namun, kekuatan ayunan makin lama makin kuat. Menurut saya sih bukan ayunan lagi, melainkan dilempar-lempar. Seru sekaligus serem. Saya yang tidak pernah berteriak atau menjerit saat itu melepas rasa serem saya dengan teriakan dan jeritan. Pantesan namanya Giant Swing. Ayunan berkekuatan raksasa. hehehe..

Usai permainan, saya amat lega. Akhirnya berhasil juga saya menguji diri sendiri. Saya bisa mengatasi rasa takut. Namun, di titik ini, saya merasa betapa tidak berdayanya saya saat diayun-ayunkan. Pasrah pada kekuatan alat dan perawatan yang rutin dan disiplin. Semoga manajemen Trans Studio Bandung sangat cermat dalam mengecek kondisi peralatan setiap wahana.

Zona Lost City

Selesai "diayun-ayun", kami beranjak ke Zona Lost City. Zona ini bertema pedalaman hutan Amazon. Kami menaiki perahu  yang mengelilingi area Trans Studio Bandung. Wahana selanjutnya pilihan saya dan teman-teman adalah Pirate Ship. Perahu  berkapasitas maksimal empat orang ini melintasi gua-gua penuh air dengan patung-patung kepala orang Indian di bagian kanan dan kiri gua. Saya jadi teringat film Indiana Jones. 

Wajah lega turun dari perahu

Lalu, apa yang menarik dari Pirates Ship? Uji nyali dan baju yang basah usai perahu menukik turun lalu melintasi genangan air dengan kencang. Kami bertiga menjadi semakin religius saat perahu menukik sangat tajam. hahaha..



Pesona Parade Tarian

https://www.siswiyantisugi.com
parade tarian

Di tengah semangat mencoba berbagai wahana di Trans Studio Bandung, kami beristirahat sejenak sembari menikmati sajian tarian parade bertabur cahaya warna-warni bersama para penari dengan kostum indah dipandang.

Saat tarian parade usai, pengunjung diizinkan untuk berfoto bersama para penari. Pengunjung meresponsnya dengan sangat antusias. Waktu yang disediakan tidak lama, tapi cukuplah untuk foto-foto dengan penari favoritnya :D

Suasana Trans Studio Bandung membuat pengunjung lupa waktu. Demikian pula dengan saya dan teman-teman. Demi memanfaatkan kesempatan emas ini sebaik-baiknya, kami pun mencoba berbagai wahana yang tidak akan bisa kami naiki kalau datang bersama anak-anak. :D

https://www.siswiyantisugi.com
salah satu toko souvenir

Sayang sekali Yamaha tidak beroperasi. Padahal seru banget naik Yamaha karena areanya lebih luas, sampai keluar Trans Studio Bandung.

Properti foto kali ini kacamata tiga dimensi 😄

Sebagai gantinya, kami menonton film tiga dimensi. Judulnya lupa. Yang pasti sih, tokoh-tokoh di filmnya nya itu para pahlawan super ciptaan Marvels.

Kong Climb

KOng Climb atau wall climbing menjadi wahana terakhir yang saya coba. Saya jadi teringat pada masa-masa aktif sebagai pecinta alam di kampus. Saya mendapat pin bertuliskan The True Climber karena berhasil mencapai puncak di level beginner. ^^

https://www.siswiyantisugi.com
rasanya seperti napak tilas ke masa mahasiswa

Di level selanjutnya, saya lupa namanya, saya pun berusaha amat keras agar bisa mencapai puncak. Namun, kekuatan tangan saya kurang mendukung sehingga saya tak bisa mencapai puncak. Teman blogger dari Bandung bernama Afifah berhasil mencapai puncak di level kedua. Ia mendapat pin bertuliskan Advance Climber.

https://www.siswiyantisugi.com
foto-foto lagi sebelum pulang

Jarum jam menunjukkan pukul 18.00 saat kami keluar dari Kol Climb. Sebenernya sih masih ingin singgah ke Dunia Sains, tapi teman-teman lain sudah berjalan ke pintu keluar. ya sudah, ikut keluar juga. Sebetulnya kami masih bisa main sampai pukul 19.00 karena jam operasional Trans Studio Bandung pada akhir pekan dan hari libur nasional adalah pukul 10.00 - 19.00.  Berbeda dengan hari Senin -  Jumat yang buka pukul 10.00 - 18.00. 


lorong yang sudah sepi jelang jam tutup

Di pintu masuk Trans Studio Bandung, kami berpamitan untuk berjumpa lagi esok hari dalam rangkaian Blogger Day 2019. Semua kemeriahan dan kegembiraan yang menjadi latar kegiatan seharian tadi menjejak di hati saya. Bahagia..


 Day 2

Hari kedua Blogger Day diselenggarakan di Crowne Plaza Bandung. Hotel ini merupakan hotel bintang 5 yang menjadi bagian dari salah satu jaringan hotel internasional terbesar, InterContinental Hotel Group (IHG). 

Crowne Plaza tempat rangkaian acara hari kedua Blogger Day adalah hotel yang besar. Itu dibuktikan oleh ketersediaan 270 kamar hotel dan kamar Suite elegan dengan pemandangan luas pusat Kota Bandung. Saat acara berlangsung, blogger diberi kesempatan untuk berjalan-jalan mengelilingi Crowne Plaza Bandung. Fasilitasnya bikin kagum sekaligus mupeng :)

Selain workshop menulis cepat dari Kak Anwari, blogger yang hadir pada Blogger Day 2019 hari kedua akan mengikuti workshop stress management oleh Lineation bersama dr. David Budi Wartono.

Lineation Aesthetic & Health Care adalah klinik yang berada di bawah naungan dr. David Budi Wartono. Klinik yang mengusung konsep nuansa Korea ini memberikan berbagai layanan yang menjawab kebutuhan masyarakat di masa kini dan masa mendatang, mulai dari layanan kesehatan umum, gigi, apotek, fisioterapi, akupunktur, layanan kecantikan seperti skin care, botox, filler, thread lift hingga bedah plastik, layanan untuk ibu dan anak, layanan salon seperti make up, bridal dan hair treatment, medical check up lengkap, hingga layanan stress management.

Dua hari yang sangat mengesankan. Ilmu dan persahabatan menjejak di hati setiap blogger yang hadir. Terima kasih Blogger Crony. Kita berjejaring maka kita ada. Sampai jumpa di Blogger Day 2020. Salam manis :)