Yang Muda Yang Berdaya dalam Peta Ekonomi Kreatif Indonesia

"Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia!" 
                                                                               -Soekarno-
Keyakinan Soekarno berpuluh tahun lalu itu terjawab hari ini. Berbagai kreativitas anak muda Indonesia mewarnai wajah perekonomiannya. Sebutlah Nadiem Makarim, William Tanuwijaya, Achmad Zaky, dan Ferry Unardi. Empat pemuda perintis bisnis start up yang kini berhasil masuk jajaran 'unicorn', yakni start up dengan valuasi di atas US$1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun.

sumber foto : bbc.com


Industri 4.0 dalam Kegiatan Ekonomi Kreatif

Mereka adalah kreator yang menghasilkan uang dari ide-ide yang dulu dianggap gila oleh banyak orang. "Bagaimana mungkin hanya dengan santai di rumah kita bisa pesan ojek, taksi, makanan, bahkan membeli komputer hanya dengan sentuhan jempol?"
 
Ide-ide gila ini memanfaatkan media sosial sebagai anak dari internet of things dan big data. Dalam media sosial, dunia menjadi desa kecil yang bisa menghubungkan siapa saja dan dari mana saja menjadi saling mengenal dan saling memenuhi kebutuhan. Inilah cara kerja ekonomi kreatif: kreativitas dan pengetahuan sebagai aset utama dalam menggerakkan ekonomi.
 
Masuknya empat bisnis start up asal Indonesia dalam jajaran unicorn tidak lepas dari dukungan pemerintah memberi keleluasaan bagi anak-anak muda menunjukkan jati dirinya. Di tahun keempat ekonomi Indonesia kreatif, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menandainya sebagai tahunnya anak muda. Karena itu pula, Kominfo mengumpulkan orang-orang muda dalam perhelatan bertajuk Flash Blogging Indonesia Kreatif  pada 23 November 2018, di Hotel Aryaduta, Bandung.

Acara flash blogging ini dihadiri orang-orang muda dari berbagai komunitas, di antaranya adalah blogger dan mahasiswa sekolah desain. Mengapa anak muda? Karena mereka berkontribusi pada kemajuan ekonomi kreatif di negeri ini. Ibu Siti Meiningsih, Direktur Pengelolaan Media Informasi Kominfo memaparkan pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia sebesar  5,76 persen melampaui pertumbuhan sektor listrik, gas, air bersih, dan sektor industri lainnya.

Potensi Ekonomi Kreatif di Indonesia

Potensi ekonomi kreatif datang dari generasi milenial.  Besarnya potensi ini harus bisa dikembangkan sebaik-baiknya oleh orang muda sebagai pelaku ekonomi digital. Lagi-lagi amat banyak alasan mengapa orang muda menjadi tonggak kemajuan pembangunan bangsa.

Andoko Darta, Tenaga Ahli Kominfo, orang muda terbagi dalam lima kelompok :
1. Kelompok peduli yang selalu ingin menolong orang lain.
2. Kelompok kreator yang selalu ingin menciptakan sesuatu
3. Kelompok orang biasa-biasa saja
4. Kelompok pahlawan, mereka yang berjuang untuk kehidupan orang lain
5. Kelompok cendekiawan yang rajin sekolah
6. Kelompok explorer yang mengabdikan hidupnya untuk berjalan-jalan ke banyak tempat

Lima kelompok ini mempunyai andil dalam kemajuan ekonomi kreatif di Indonesia sesuai keahliannya masing-masing. Kelompok peduli bisa menjadi relawan, misalnya pemuda-pemuda yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Mengajar. Sementara itu, kelompok kreator adalah mereka yang mengembangkan ide-idenya dalam bisnis start up yang semakin marak kita jumpai. Selain start up, blogger, penulis buku, dan desainer grafis pun masuk dalam kelompok kreator.

Bagaimana dengan kelompok orang biasa yang umumnya adalah pekerja? Mereka pun berperan penting dalam pertumbuhan dan kemajuan ekonomi kreatif. Merekalah yang membantu jalannya ekonomi kreatif, seperti dari sisi perizinan, produksi, dan sebagainya. Contohnya adalah aparatur sipil negara dan driver ojek online.

Kelompok pahlawan bisa kita jumpai pada mereka yang memperjuangkan sesuatu untuk keberlangsungan kehidupan, baik manusia maupun budaya. Sebutlah bidan yang berdinas di pedalaman atau seniman yang menjaga kelestarian budaya dengan kondisi seadanya.

Nah, kelompok cendekiawan ini perannya penting lho. Dari ilmu yang mereka miliki, mereka bisa mengkaji pola-pola perilaku masyarakat dalam perkembangan ekonomi kreatif. Hasil kajian ini membantu stakeholder untuk memutuskan kebijakan yang tepat dalam sistem ekonomi kreatif di Indonesia.

Kelompok eksplorer sangat berperan dalam memajukan pariwisata di Indonesia. Kelompok explorer inilah yang membantu pesatnya bisnis Traveloka. Kemudahan akses pembelian tiket, penginapan, dan panduan destinasi wisata sangat dibutuhkan kelompok ini.

Fokus pangkal Sukses

Di akhir penjelasannya, Andoko mengajak hadirin merenungkan, "Kamu ingin jadi apa?'

Bapak Andoko yang mengaku masuk kelompok orang biasa ini menekankan agar setiap orang fokus pada kelompok pilihannya. Fokus pangkal kesungguhan. Fokus itu pula yang membawa orang-orang muda sukses di jalannya.

Perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia didukung oleh infrastruktur yang optimal. Kemudahan transportasi dan komunikasi, seperti pembangunan jalan, bandara, ruang-ruang publik, dan kemudahan mengakses internet adalah sedikit contoh.

Amat disayangkan jika Indonesia tidak bisa keluar dari kelompok negara middle trap padahal infrastruktur dan kebijakan pemerintah sudah sangat mendukung para pelaku ekonomi kreatif mengembangkan usahanya. Ini tugas kita, orang-orang muda Indonesia membuktikan kita bisa membangun Indonesia menjadi negara sejahtera.

19 comments

  1. Hidup di era revolusi industri 4.0 harus serba kreatif & lincah biar gak ketinggalan zaman. Kalo gak begitu,kita bisa tergeser sama perkembangan teknologi yg cepet banget

    ReplyDelete
  2. Mereka yang berpikir out of the box berhasil menjadi pionir yang sukses dengan memanfaatkan teknologi sesuai era saat ini.
    Salut untuk keempat pemuda yang berhasil membidani start up masing-masing hingga mencapai status unicorn ini!
    Kereeen!

    ReplyDelete
  3. Jaman sekarang mah kalau nggak kreatif think itu bisa ketinggalan jauh ya teh, aku aja yang kerja di agency ngejarnya agak kewalahan karena tools-tools digital ini semakin banyak dan berkembang pesat.

    ReplyDelete
  4. "Keyakinan Soekarno berpuluh tahun lalu itu terjawab hari ini. Berbagai kreativitas anak muda Indonesia mewarnai wajah perekonomiannya. Sebutlah Nadiem Makarim, William Tanuwijaya, Achmad Zaky, dan Ferry Unardi. Empat pemuda perintis bisnis start up yang kini berhasil masuk jajaran 'unicorn', yakni start up dengan valuasi di atas US$1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun".

    ...
    Saya yang akan menjadi sosok berikutnya :D Aamiin :)

    ReplyDelete
  5. Yang paling terbantu banget kalau buat saya memang Go-Jek. Saya memutuskan jadi guru privat pun karena ada Go-Jek yang bisa bikin sampai di rumah murid kurang lebih setengah jam, padahal jaraknya cukup jauh. Begitupun dengan Go-Food, berasa banget kalau pas sakit yang bikin nggak bisa keluar rumah.

    ReplyDelete
  6. Jaman dulu nggak kepikiran sema transportasi bisa dimudahkan dari layar handphone. Kemajuan ini yang harus kita dukung karena banyak juga yang mendapat manfaat :)

    ReplyDelete
  7. Bener nih, pemerintahan sekarang udah kelihatan bentuk supportnya. Infrastruktur mulai dibenahi, kreatifitas anak2 muda juga diberi wadah. Tinggal kitanya aja pandai-pandai memanfaatkan. kalau semangat anak mudanya penuh optimisme gini, nggak lama lagi kita bisa deh jadi negara adidaya

    ReplyDelete
  8. Anak muda jaman sekarang dituntut untuk berpikir kreatif jika ingin sukses. Apalagi sekarang banyak kebijakan pemerintah yang sangat mendukung proses ekonomi kreatif ini. Ide yang dianggap gila bisa jadi usaha yang bernilai fantastis. Tapi ide sebagus apapun itu kalau ga ada usaha untuk merealisasikan juga percuma. Tetap dibutuhkan kerja keras dan fokus.

    ReplyDelete
  9. Setuju, anak muda harus fokus terutama pada negara dan masa depannya karena di era industri 4.0 generasi bangsa harus siap menghadapi perkembangan teknologi

    ReplyDelete
  10. Ekonomi kreatif ini membuka kesempatan kerja lebih luas ya, jadi harus diperhatikan dan dibantu pengembangannya oleh pemerintah.

    ReplyDelete
  11. Pemerintahan sekarang sudah mulai kelihatan mendukung anak2 muda yang siap bersaing ini yaa.

    Anak muda zaman sekarang harus mau asah skill lagi untuk sama2 membangun negeri ini di masa mendatang

    ReplyDelete
  12. Setuju sama ungkapan fokus pada kelompok nya masing-masing. Tiap orang punya kemampuan dan latar pendidikan yang berbeda, tinggal semua kelompok bersinergi untuk membangun pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, dan sukses di jalan nya masing-masing.

    ReplyDelete
  13. Woow. 4 perusahaan yang kece dan gak diragukan lagi kepopularitasnya ini. Perusahaan yg banyak membantu masyarakat dalam kesehariannya dan pasti keempat nya ini yang menyumbang perekonomian di Indonesia juga ya Mbak.
    Issshhh kereenn deh ownernya :)
    Emang harus fokus yah dalam memulai usaha, harus giat dan telaten juga agar bisa sukses seperti mereka. Mantap banget dah.

    ReplyDelete
  14. Hasil cipta pemuda kreatif yang saat ini sangat saya rasakan manfaatnya setiap hari adalah transportasi online. Ini membuat langkah saya menjadi lebih mudah dan ringan, serta gerak saya menjadi lebih cepat.

    ReplyDelete
  15. Baca ini aku jadi inget beberapa perusahaan-perusahaan start up yang bisnisnya makin berkembang.

    Aku pernah diskusi sama temen2 yang full jadi freelancer, apakah mereka tertarik untuk daftar jadi PNS? Dan semua menjawab enggak, hahahaha.

    Yang ada mereka malah takut birokrasi akan memghambat ide-ode kreatif mereka. Dan faktanya memang begitu kan?

    ReplyDelete
  16. out of the box banget ya, anak-anak muda zaman sekarang memang lebih bisa mengekspresikan diri dan kemauannya. Akhirnya mereka lebh kritis dan kreatif. Nah yang penting fokus mau jadi apa ini juga penting

    ReplyDelete
  17. Keren banget anak muda di era milenial sekarang, dengan adanya revolusi industri 4.0 makin aku terbuka nih sebagai krator untuk makin memberikan konten yang sangat bermanfaat. Aku sedih nih kemarin gabisa ikutan acara flash blogging :(

    ReplyDelete
  18. Setuju banget kalau fokus adalah modal untuk sukses. Seneng deh dengan anak-anak muda yang kreatif yang menyesuaikan diri dengan kemajuan tehnologi. Kita yang melihat jadi bisa ikut merasakan manfaatnya. Rasanya apa-apa jadi mudah. Kayak adanya Gojek tuh, dulu aku gak bisa kemana-mana kalo gak dianterin suami. Sekarang tinggal klik aplikasinya, sampai deh ke tujuan. Dukungan dari pemerintah juga oke nih. Semoga semakin banyak anak muda kreatif yang bisa muncul dengan ide-ide baru lagi :)

    ReplyDelete
  19. Memang benar ya Mbak pernyataan bahwa potensi ekonomi kreatif di Indonesia saat ini datang dari generasi milenial. Dan peluang yang ada di era 4.0 sudah selayaknya bisa dimanfaatkan untuk membangun Indonesia dengan lebih baik ��

    ReplyDelete