Salah satu ukuran kenyamanan suatu tempat adalah kebersihan toiletnya. Itu menurut saya. Kalau toiletnya bersih, saya pasti betah berlama - lama di tempat itu. Sayangnya seringkali saya dan mungkin sebagian besar orang tidak punya pilihan ada di suatu tempat dengan toilet yang nggak banget deh. Seandainya setiap ruang publik menerapkan standar kebersihan toilet dengan benar dan konsisten.
Setifaknya ada sepuluh syarat yang harus dipenuhi pengelola ruang publik agar toilet di tempatnya memenuhi standar kebersihan toilet. Apa sajakah itu?
10 Syarat Standar Kebersihan Toilet
1. Ketersediaan air bersih
Karakteristik air bersih adalah tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Pernaha ngga ngalamin dengan sangat terpaksa harus menggunakan air agak kekuningan atau keruh saat menggunakan toilet umum? Saya pernah mengalaminya. Saat mudik Lebaran dan beberapa kali di toilet umum minimarket. Ini payah banget memang, sering kebeles pipit di mana aja. Sampai rumah, segera bersih - bersih deh.
Padahal ketersediaan air bersih, baik kuantitas maupun kualitas amat penting bagi kesehatan dan kenyamanan. Untuk kesehatan, air bersih bisa mencegah kudis, diare, hepatitis, serta bakteri gardnella yang menyebabkan keputihan pada wanita.
2.Cahaya yang Cukup
Tempat yang kurang cahaya menyuburkan perkembangan jamur, kuman, hingga
virus, dan menjadi habitat sempurna bagi nyamuk untuk berkembang biak
dan mengakibatkan penyakit demam berdarah. Jadi, toilet harus mendapat
pencahayaan alami dan buatan yang memadai.
3. Ventilasi Udara
Lubang - lubang udara menjadi bagian vital dalam ruangan selalin jendela. Untuk toilet, tentu tanpa jendela, tetapi sangat butuh lubang udara. Karena itu, ventilasi menjadi amat penting agar toilet tidak pengap. Ventilasi udara yang benar akan mengatur udara serta meminimalisasi bau tak sedap di toilet.
4. Dinding dan atap harus dalam kondisi bersih
Debu dan kotoran yang menempel di dinding dan atap toilet bisa memicu penyakit pernapasan dan iritasi kulit. Supaya terjaga kebersihannya, bersihkan dinding dan atap secara rutin sekali dalam seminggu. Kita bisa membersihkan bagian atap dengan sapu atau kain pel setengah basah. Sementara untuk dindingnya, kita bisa menyikat dengan sikat yang tidak terlalu kasar yang sudah diberi sabun atau cairan pembersih lantai.
5. Bersihkan lubang toilet dan pastikan toilet selalu tertutup
Sisa kotoran yang menempel di kloset dapat menjadi sumber bakteri yang
dapat menyebar dengan cepat. Jadi, jangan biarkan kloset dalam keadaan
kotor dan usahakan kloset selalu tertutup untuk mencegah bakteri dari
sisa kotoran tercampur dengan udara dan cipratan air.
6. Dinding bak mandi yang bersih
Bersihkan bak mandi secara berkala. Dua hari sekali ada rutinitas yang ideal. Tujuannya tentu saja membersihkan bak dari jentik - jentik nyamuk DBD dan kotoran yang menempel di dinding bak. Kalau sangat jarang dicuci, kotoran di dinding akan mengeras atau melekat hingga sulit dibersihkan. Selain tampilannya buruk dan jorok, pasti banyak kuman yang menempel di sana ya..
7. Toilet kering tanpa genangan air di lanta
Pastikan untuk menjaga lantai agar tetap kering supaya terbebas dari kumaha.
wah bener banget, walaupun di toilet umum namun aku selalu memperhatikan kebersihan lubang toilet agar pengguna selanjutnya tetap merasa nyaman :D
ReplyDelete