Tips Food Combining di Bulan Ramadan

Food combining adalah diet dalam artian pengaturan pola makan yabg mengacu kepada sistem kerja tubuh, terutama sistem cerna. 

Food combining tidak mendiktekan makanan minuman yang harus kita konsumsi. 

food combining selama Ramadan
dok. integrative.life

Sebaliknya, pola pengaturan makan jenis ini mencari tahu lebih dulu kebutuhan tubuh kita. 

Setelah tahu, food combining menyarankan asupan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.

Banyak nama pakar medis yang mempraktikkan konsep fenomenal serupa food combining.

Dikutip dari buku Erikar Lebang, Dr. Norman W. Walker, ahli medis terkemuka di Amerika Serikat, mulai memusatkan pola makannya pada sayuran dan buah-buahan segar.

Setelah rutin mengonsumsi buah dan sayuran segar, Dr. Norman pun  sembuh dari sakit berat yang dideritanya di usia 50 tahun. 

Kesehatannya kembali prima. Ia meninggal di usia kurang lebih 100 tahun. 

Di Indonesia sendiri, Ibu Andang Gunawan dan Bapak Wied Harry Apriadji merupakan pelopor pola makan natural ini.

Saya masih ingat resep puding pelangi tanpa gula dari Bapak Wied. Bahan-bahannya agar-agar plain, jus melon, jus semangka, dan jus mangga. Rasa manisnya mengandalkan manis alami buah-buahan tersebut.

Sementara Ibu Andang Gunawan banyak menulis tentang resep menu sehat. Salah satunya jus buah mix sayur. Saya pernah coba resepnya. Enak dan seger. 

Food Combining

Sebelum masuk ke menu food combining  kita harus memahami dulu tiga prinsip dasar pola makan :

1. apa yang kita makan?
Secara sederhana, food combining membaginya ke dalam pati, protein, sayuran, dan buah.

2. waktu makan?
Food combining mengacu pada ritme biologis dalam mengatur waktu makan yang tepat, sesuai kebutuhan, serta siklus biologis tubuh kita.

3. bagaimana memakannya?
Perpaduan antara pati,  protein, dan sayur adalah point utama pola makan food combining.

▪️ protein hewani + pati = masalah bagi pencernaan manusia.

Masing-masing elemen makanan tersebut memerlukan enzim yamg berbeda untuk diolah dalam tubuh.

Enzim amilase yg ada di air liur dan enzim pepsin yang mencerna protein hewani tidak bisa bekerja saat saling bertemu. 

Kondisi ini menyebabkan asam lambung akan bekerja sangat aktif saat makanan yang masuk dideteksi berprotein tinggi.

Akibatnya kerja sistem cerna tidak efisien sehingga mudah lelah, pusing, dan daya tahan tubuh menurun.

▪️pati + sayuran = kombinasi ideal

Serat pada sayuran membuat efek buruk pati dalam jumlah berlebihan cukup teratasi. 

Kita sebaiknya mengonsumsi pati dan sayuran segar dalam rasio yang sama. Makanlah semangkuk sayuran segar aneka warna. Kita bisa mengolahnya menjadi salad, pecel, atau lalapan.

Food Combining saat Ramadan

Ketika Ramadan kembali datang, menu buka dan sahur menjadi pertimbangan utama. 

Tujuannya tentu saja agar kita bisa fokus berpuasa dengan tubuh bugar dan sehat. 

Agar tujuan tersebut tercapai, kita bisa mulai menerapkan pola makan food combining saat sahur dan berbuka puasa.

1. santap sahur

▪️Minum segas air hangat yang diberi perasan jerul lemon atau nipis. Jika tidak ada dua jeruk itu, bisa pakai jeruk limau.

Manfaatnya untuk menguatkan liver yang bekerja keras sebagai katalisator serap saat tidur.

▪️Bangun lebih awal lalu konsumsi buah sebelum menyantap hidangan lengkap.

Kalau biasanya bangun pukul 3 atau 3.30, sudah waktunya kita bangun pukul 3.30. Buah membutuhkan waktu urai sempurna sekira lima belas menit.

Pasca lima belas menit, sistem cerna dapat menyerap makanan lain yang masuk tanpa masalah. 

▪️ Setelah makan, sambil menunggu waktu imsak dan jelasng salat subuh, minumlah segelas air putih. Minum perlahan untuk menutup sesi sahur.

INGAT! Jangan minum banyak air saat makan. Hal ini akan membuat harmoni kerja sistem cerna, terutama lambung akan terganggu. Kebiasaan semacam ini bisa menimbulkan rasa sebah dan penuh pada perut.

2.  berbuka puasa

Saat berbuka, ingatlah tujuan awal berpuasa. Secara spiritual, puasa bertujuan lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT sebagai manusia bertakwa. 

Sementara itu, secara kesehatan, puasa secara efektif membersihkan organ sistem cerna dan selular. 

1. Berbukalah dengan yang manis alami

Kurma, buah potong, dan jus buah adalah pilihan takjil yang sehat dan tepat. Setelah itu, minumlah segelas air putih. 

Hindari minum air terlalu panas atau sangat dingin saat berbuka. Nikmati semuanya secara pelahan. 

Ketergesaan hanya akan menimbulkan rasa sebah dalam perut akibat enzim amilase tidak bisa melakukan tugasnya. 

Gula dalam buah, fruktosa, akan cepat melonjakkan kadar gula dalam darah. Kondisi ini acapkali diikutu rasa pusing.

2. Beri jeda 15-20 menit pascamakan buah. Setelah itu, barulah kita makan malam. Tujuannya tentu saja agar buah bisa tercerna dengan baik dalam tubuh kita.

3. Makan malam

Masa ideal makan malam selama bulan Ramadan adalah sebelun salat Isya atau sesudah salat Tarawih.

Waktu yang tersedia memang tidak terlalu panjang. Sesuah salat Maghrib dan menjelang Isya. 

Sempitnya waktu makan mbuat menu makan malam yang kita santap dibuat seefisien mungkin.

Menu pati dan sayuran bisa menjadi pilihan untuk  berbuka. Menu makan malam yang terdiri atas buah, sayuran segar, dan hanya mengonsumsi air putih berkualitas akan menciptakan organ cerna yang sehat. 

Menu Food Combining Selama Ramadan

Berikut ini gambaran menu food combining selama Ramadan.

🍀 Santap Sahur
1. segelas air hangat + jeruk lemon/jeruk nipis (minum pelahan). 
2. semangkuk potongan buah segar yang terdiri atas 3-4 jenis buah aneka warna.
3. menu karbohidrat 
nasi, tahu tempe goreng, lalapan segar, sbar segar yang tidak terlalu pedas.
4. minum segelas air putih.

🍀Berbuka puasa
1. kurma atau jus buah segar
2. segelas air putih bersuhu sejuk.

🍀makan malam
1. nasi merah
2. tumis kacang panjang
3. tahu-tempe goreng
4. lalapan sayut segar
5. sambal tidak terlalu pedas.

---
Ritual food combining membutuhkan konsentrasi waktu pelaksanaan yang sedikit lebih banyak. 

Untuk pembaca budiman yang ingin mengaplikasikannya, yuk segera dicobain. Latihan dulu supaya mampu saat Ramadan tiba 😍

No comments