dok. Berita KBR |
Perlukah chilling dan healing bagi OYPMK (Orang Yang Pernah Mengalami Kusta)? Pertanyaan ini menjadi tema utama pada Talkshow Ruang Publik KBR pada Rabu, 14 Agustus 2022 di channel Youtube-nya.
Membahas chilling dan healing memang selalu menarik unuk disimak. Terlebih topik ini dikaitkan dengan OYPMK yang selama ini masih menjadi kaum terpinggirkan di masyarakat. Dengan tekanan dan keterasingan yang masih dirasakan sebagian besar OYPMK, apakah chilling dan healing bisa menjadi jalan keluar agar lebih bisa berdamai dengan kenyataan?
Dua narasumber hadir pada acara ini. Donna Swita, Executive Director Institute of Women Empowerment (IWE) dan Ardiansyah, OYPMK dan Wakil Ketua Ketua Konsorsium Pelita Indonesia. Acara dipandu Rizal Wijaya.
Chiling dan Healing Yang Tepat untuk OYPMK
Talk show ini merupakan kerja sama antara NLR Indonesia dan KBR. NLR Indonesia adalah organisasi nirlaba yang bekerja untuk menanggulangi kusta dan konsekuensinya. Pada kesempatan Rabu lalu, kolaborasi ini menghadirkan Donna Swita dan Ardiansyah untuk berbagi cerita tentang perlunya Chilling dan Healing yang tepat bagi OYPMK.
dok. KBR |
Program Institute of Women Empowerment
Menurut Donna, teman-teman disabilitas dan OYPMK merupakan orang-orang yang harus diperjuangkan HAM-nya. Mereka yang pada umumnya mengalami keterbatasan akses harus mendapat kesempatan yang sama atas fasilitas publik juga apresiasi sebagai sesama manusia.
Institute of Women Empowerment (IWE) mempunyai program tentang kesejahteraan dan perawatan diri bagian dari keamanan. Pada konteks ini, IWE fokus pada keamanan yang holistik. Jadi, tidak hanya pada institusinya, tetapi juga personal orangnya, yaitu mental dan psikisnya.
Program IWE yang sedang berjalan saat ini bekerja sama dengan Komnas Perempuan dan Proteksi Internasional adalah perawatan diri bagi perempuan pembela HAM secara umum.
Pengalaman Ardiansyah OYPMK
Bagaimana dengan Ardiansyah, seorang OYPMK sekaligus Wakil Ketua Konsorsium Pelita Indonesia? Perjalanan Ardiansyah tentu saja sangat berliku. Ia sempat merahasiakan pada keluarganya sedang menjalani pengobatan kusta. Ketika akhirnya ada reaksi pada tubuhnya saat pengobatan, reaksi ibu Ardi sempat membuatnya down.
Ibunya memisahkan peralatan makan, melarangnya tidur bebas di semua tempat di rumahnya, dan sebagainya. Setelah selesai menjalani pengobatan lalu kembali ke masyarakat. Ardi mengalami perlakuan yang lebih tidak menyenangkan.
Ibunya melarang Ardi berkumpul bersama keluarga. Ardi juga dibatasi bertemu dengan anggota keluarga lainnya. Perlakuan semacam ini menimbulkan luka batin bagi Ardi. Menurut Ardi, OYPMK sangat membutuhkan healing karena luka-luka batin yang mereka rasakan selama ini.
Sebagai OYPMK, Ardi mengalami self stigma yang luar biasa kuat dari keluarga setelah ia sembuh. Untuk itu, Ardi melepaskan diri dari keluarganya selama beberapa waktu. Ia kemudian bergabung dengan teman-teman di organisasi Permata. Terlebih setelah bermitra dengan NLR Indonesia, banyak memberikan penguatan kapasitas bagi Ardi.
Sebelum aktif di organisasi pada tahun 2018, Ardi pernah bekerja sebagai konsultan perencanaan. DI tempat kerja itu, Ardi belajar bersosialisasi lagi bersama orang-orang baru. Ardi kembali mengasah rasa percaya dirinya. Ia menyakini kalau bukan dirinya sendiri yang berubah, dia tidak akan bisa berubah.
Metode Healing untuk OYPMK
Ada lima dimensi penting dalam metode healing bagi OYPMK.
1, dimensi fisik. Apabila kelelahan ditambah tekanan sebagai OYPMK, akan berdampak pada dunia psikis.
2. dimensi psikis
3. dimensi mental
4. dimensi relasi. Yang akan dibahas adalah relasi dengan dirinya, dengan keluarga, dan masyarakat sekitar.
5. dimensi spiritual. Dimensi ini tidak melulu bicara tentang agama.
Dari lima dimensi ini, ada satu dimensi yang penting yaitu dimensi informasi yang benar.
Apa saja yang bisa dilakukan OYPMK saat healing?
Sebelum melakukan healing, bangun dulu basis awalnya dulu yang terkait dengan healing. Apabila sudah berhasil dilakukan, OYPMK bisa melakukan metode healing yang seusai dengan pengalaman-pengalaman masing-masing.
Kebanyakan OYPMK sangat rendah sehingga berpengaruh pada pemahaman penggunaan teknologi. Menulis tentang diri kita sendiri bisa menjadi salah satu bentuk healing.
Dengan menulis, kita bisa menumpahkan semua perasaan dan pikiran kita. Kegiatan ini akan melegakan hati dan perasaan kita.
Sebenarnya banyak cara untuk healing. Setiap orang kebutuhannya berbeda.-beda. Karena itu, kenali kondisi diri sendiri agar bisa menemukan metode yang tepat saat kita perlu healing.
Berkat metode healing yang Ardi terapkan, ia bisa turut membantu orang lain untuk bangkit membantu teman-teman yang membutuhkan pendampingan juga advokasi.
Selanjutnya yang harus dilakukan OYPMK adalah meningkatkan kemampuannya sesuai dengan passion masing-masing. Jangan batasi diri untuk melakukan hal terbaik yang dalam kehidupan sehari-hari.
No comments