Bayi Bebas Drama Masalah Ruam Popok Selama Liburan

Libur  'tlah tiba!

Libur  'tlah tiba!

Hore..Hore..Hatiku gembira…

Lirik lagu itu sudah terngiang-ngiang di benak saya dan pasti di benak para ibu juga anak-anak yang sebentar lagi memasuki masa liburan sekolah. Libur panjang akhir tahun menjadi saat yang paling ditunggu setelah sekian bulan berjibaku dengan padatnya kesibukan.

Mau pergi ke mana, berapa lama di sana, naik apa perginya, dan berbagai printilan liburan sudah mulai dibahas di banyak ruang keluarga. Begitu pula di ruang keluarga kami, obrolan seru rencana liburan sudah mendominasi.

Liburan ini kami akan kembali mengunjungi nenek kakek di Ponorogo,Jawa Timur. Setelah terhalang pandemi tahun 2020-2021 lalu, berarti setahun ini tiga kali kami pulang kampung. Anak-anak saya tentu antusias menyambut rencana ini.

Bagaimana dengan si bungsu? Tentu saja ia tak kalah hebohnya. Meskipun masih batita, semangat liburannya tidak kalah berkobar dengan dua kakaknya yang sudah duduk di bangku SMA. Ia pun ikut menyiapkan perlengkapan liburan, terutama pilih-pilih pakaian.

Melihat kesibukan si bungsu, saya jadi ingat masa-masa bayinya dulu. Waktu itu usianya belum genap 6 bulan. Lebaran pertama baginya mudik ke kampung halaman. Supaya lebih santai, kami mudik dengan kendaraan pribadi.

Semua menikmati perjalanan, pun dengan Arinah. Mudik Lebaran selama seminggu sukses . Arinah menikmati suasana Lebaran bersama keluarga besar. Suhu udara di Ponorogo yang panas, bahkan menurut saya membuat kami sangat kegerahan tidak berdampak banyak pada Arinah.

Namanya juga mudik Lebaran, kami sering bepergian. Silaturahim ke rumah saudara A, saudara B, dan seterusnya. Sebagian saudara ada yang tinggal di luar Kota Ponorogo, salah duanya di Magetan dan Madiun. Kami pun pergi bersama rombongan mengunjungi kerabat ke sana.

Selama silaturahim, Arinah juga menikmati suasananya. Di perjalanan, setelah kenyang minum ASI, ia melihat-lihat pemandangan. Alhamdulillah Arin juga tidak rewel.

Sepulang dari Madiun, saking capeknya, saya lupa tidak mengganti popok Arin. Beres-beres seperlunya, saya baringkan Arin yang masih lelap. Saya pun ikut terlelap di sampingnya.

Bayi Akan Lebih Mudah Liburan Kalau Bebas Drama Ruam Popok

Saya terbangun ketika Arin gelisah. Ia menangis pelahan. Saya kira bayi saya haus. Setelah diberi ASI, ia tetap menangis juga rewel. Oh, baru ingat! Popoknya belum diganti sejak semalam saking kelelahan. Saya cek popoknya. Ya ampun, popoknya sudah gembung. Pantatnya basah.

Arin masih menangis waktu saya cek popoknya. Ternyata kelamaan ngga ganti popok, daerah kulit pantat dan sekitar pahanya mulai kemerahan. Saya bersihkan bagian pantat dan sekitarnya yang basah lalu membasuhnya dengan kain basah hangat. Arin mulai tenang meski masih gelisah. Pasti ia gelisah karena kulitnya iritasi.

Kulitnya yang iritasi membuat Arin rewel seharian. Saya merasa sangat bersalah karena lalai mengganti popoknya semalaman. Padahal di usianya yang masih 6 bulan, intensitas buang air kecilnya sangat sering. Beruntung Arin tidak pup selama popoknya lupa saya ganti.

Bagian pantat Arin semakin memerah. Itu pertanda iritasi di kulitnya semakin menjadi. Supaya tidak semakin parah, saya dan suami melakukan konsultasi ke dokter anak. Setelah diperiksa, seperti yang saya duga sebelumnya, kulit arin yang iritasi disebabkan ruam popok.

Setelah pemeriksaan, dokter menjelaskan secara garis besar tentang ruam popok. Ruam popok adalah ruam yang terjadi pasa daerah di sekitar pantat karena pemakaian popok jarang diganti, terlalu ketat, atau terlalu lama. Jleb banget ini penyebabnya. Arin memang sempat kelamaan pakai popok di perjalanan kemarin.

Menurut dokter yang juga membuka konsultasi dokter gratis ini, ruam popok sebenaranya tidak berbahaya. Namun, iritasi kulit yang disebabkannya dapat menimbulkan rasa nyeri dan kegelisahan pada bayi dan orangtuanya.

Tentang ruam popok ini, dr. S.T. Andreas Cristan Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A, dokter spesiais anak, menjelaskan, “Pada umumnya, popok bayi perlu diganti setiap 3-4 jam sekali. Hal ini untuk menghindari kontak yang terlalu lama dengan urin dan feses yang dapat meningkatkan pH basa pada kulit."

Jadi, apa yang harus kita lakukan apabila bayi mengalami ruam popok? Check it out ya, Moms ☺

Ruam popok termasuk penyakit yang ringan dan umumnya akan menghilang setelah 2-3 hari dengan penanganan yang tepat. Apabila bayi kita terkena ruam popok, kita bisa melakukan empat hal ini :
  1. Ganti popok lebih sering. Jangan biarkan popok bayi basah terlalu lama karena air seni atau pup-nya.
  2. Kita bisa memberikan krim antiseptik untuk membersihkan dan meringankan perih di pantat bayi.
  3. Apabila ada kesempatan bayi tidak pakai popok, manfaatkan dulu sementara waktu agar kulitnya bisa beristirahat.
  4. Pilih popok yang tepat untuk bayi agar ruam popok tak terulang lagi.
Sebagai ibu, kita harus jeli dan cermat memilih semua kebutuhan untuk anak-anak kita, terutama bila ada yang masih bayi. Kulitnya yang sangat sensitif membuat kita harus lebih teliti mengecek kualitas produk yang akan kita gunakan. Salah satunya adalah popok.

Pilih popok yang tepat. Ada banyak jenis popok beredar di pasaran. Mulai dari popok kain, popok disposable, dan popok reusable. Setelah berpetualang ke berbagai merek popok yang saya jumpai di negeri ini, suatu hari saya berkenalan dengan MAKUKU.




Kesan pertama melihat kemasannya, saya langsung terkesima. Mengapa? Kemasannya soft banget, sudah tampak lembut bahkan sebelum saya mengecek seperti apa popoknya. Kesannya lebay ya? Tapi ketahuilah itu sungguh-sungguh terpancar dari aura kemasan MAKUKU, gaes :D

Adalah MAKUKU diapers. Saya mengenalnya dua tahun silam ketika Arin memang sudah tidak bayi lagi. Namun, ia masih pakai popok :D Waktu itu, sepupu saya membelikan Arin popok baru. Saya baca di kemasannya, MAKUKU. Namanya imut sekali.

Saya pun antusias mencoba popok barunya. Ternyata setelah dipakai tidur Arin semalaman, paginya popok tidak gembung dan tetap kering. Esok harinya Arin sudah kembali ceria. Acara jalan-jalan silaturahim bisa dilanjutkan lagi. Seingat saya, kami menutup safari silaturahim dengan piknik ke pantai. Seru kaan!

Kelebihan MAKUKU SAP Diapers Slim

Omong-omong tentang MAKUKU, saya terkesan dengan kelembutan dan kemampuannya menyerap cairan dalam jangka waktu lama. Ini keren sekali, pikir saya. MAKUKU pakai teknologi apa sih?

Ini produk terkini dari MAKUKU. Teknologinya sudah lebih canggih dari varian sebelumnya. Ada apa aja sih di MAKUKU SAP Diapers Slim?

  1. MAKUKU SAP Diapers Slim memiliki teknologi tinggi dengan daya tampung lebih besar. Jika sebelumnya hanya 400 ml, kini menjadi 500 ml. Peningkatan daya serap ini dapat dilihat pada area penyerapan inti struktur MAKUKU SAP Diapers Slim yang meningkat untuk mengurangi kebocoran. Volume urine bayi sebanyak 60-100 ml. Teknologi inilah yang membuat MAKUKU SAP diapers Slim menyerap cairan dengan maksimal.
  2. Teknologi inti struktur SAP (Super Absorbent Polymer) yang anti gumpalan mampu menyerap lebih banyak cairan sehingga menekan risiko ruam popok. Ini point-nya nih: menekan risiko ruam popok. FYI, teknologi SAP ini upgrade dari teknologi pulp yang masih digunakan di beberapa brand popok. 
  3. Jenis kainnya adalah non woven fabric hot air. Dengan kata lain, kualitas kain popok lebih lembut. Lapisan bagian belakang di-upgrade menjadi biokomponen spunbound. Kelebihannya adalah lebih sedikit bulu halus, serat lebih tipis, dan mengurangi gesekan pada kulit bayi.
  4. Elastisitas pada pinggang meningkat sehingga bagian pinggang memiliki gelembung yang lebih besar. Teknologi ini meningkatkan ventilasi udara dan mengurangi rasa pengap sehingga bayi lebih merasa nyaman.
  5. Sesuai namanya, MAKUKU SAP Diapers Slim, popok varian ini amat tipis. Tebalnya hanya 1,6 mm. Bayi dan batita lebih leluasa bergerak pakai MAKUKU.
  6. Sesuai namanya, popok super tipis ini selalu mengutamakan kenyamanan agar bayi aktif dan senang seharian. 
  7. Berbagai ukuran hadir dalam bentuk celana dan perekat. Tipe perekat untuk ukuran New Born (berbentuk U), S, dan M. Untuk ukuran M, L, XL, dan XXL sudah ada tipe celana. Kalau ingin tahu lebih banyak produk MAKUKU, bisa mampir ke website MAKUKU. 
Oh ya, saya punya sedikit tips memilih popok yang cocok untuk usia bayi Mama.
  • Usia 0 – 3 bulan
Di usia awal kehidupannya, kulit bayi masih sangat sensitive. Bayi perlu popok yang nyaman dan memberikan perlindungan. Pilihlah kain popok yang lembut berbahan lembut. Karena di usia ini bayi masih memiliki posisi fetal (bayi baru lahir), akan lebih mudah bila kita memilih popok yang menggunakan perekat di daerah pinggang. Ukuran yang sesuai adalah ukuran NB (New Born). 

Bentuk yang ideal untuk popok New Born adalah popok berbentuk U.  Mengapa U? Tujuannya untuk mengurangi gesekan dengan tali pusar, melindungi, dan menghindari area tali pusar bayi yang sensitif. MAKUKU Air Diapers Slim NB bisa menjadi pilihan Mama karena memiliki potongan pusar di bagian tengah berbentuk U.
  • Usia 4 – 20 bulan
Si kecil sudah sangat aktif bergerak di usia ini. Ia mulai merangkak, berdiri, dan berjalan. Pilihlah popok berdaya tampung tinggi. Tujuannya tentu mencegah gangguan pada kelembapan kulit. Popok yang memiliki pH balance sangat tepat digunakan di usianya sekarang.

Ketika si kecil sudah berdiri dan berjalan, ia sudah bisa menggunakan popok berbentuk celana agar tidak mengganggu pergerakannya yang sedang aktif mengeksplorasi sekitarnya. Terlebih usia 20 bulan, popok celan sangat cocok karena ia mulai belajar toilet training.
  • Usia 20 bulan ke atas
Apabila masih belum lepas dari popok, di usia ini aktivitasnya sudah semakin aktif. Pilihan tipe celana ukuran XL bahkan XXL merupakan pilihan yang tepat selama ia terus melakukan toilet training.

Di mana membeli MAKUKU SAP Diapers Slim?

MAKUKU SAP Diapers Slim bisa didapat di banyak tempat, baik toko offline maupun online. Kalau Saya biasa membeli MAKUKU SAP Diapers Slim di e-commerce official store MAKUKU.

Produk tersedia di Shopee makukustore di https://Shopee.co.id/makukustore. Kita juga bisa belanja MAKUKU di Tokopedia. MAKUKU https://tokopedia.link/DrkvvCEmKvb

Perkenalan MAKUKU lewat sepupu saya dua tahun silam membuat saya semakin mantap memilih popok ini menjadi andalan saya menemani anak bungsu saya meniti hari-harinya. Tak ada lagi ruam popok, pergi jauh iritasi kulit.

Jadi, kapan nih mau coba MAKUKU juga, Moms? Ngga mau kan bayi kena ruam popok berulang? Salam sayang ☺

1 comment