10 Manfaat Esensial Hutan untuk Lindungi Kehidupan di Bumi

Manfaat Hutan bagi Kehidupan
dok. pribadi 

Hampir sepertiga daratan di bumi tertutupi oleh hutan untuk menyediakan infrastruktur organik penting bagi kehidupan. Mulai dari air yang kita minum hingga udara yang kita hirup berasal dari hutan. Di planet bumi, hutan menjadi tempat beberapa koleksi kehidupan yang paling padat dan beragam.

Hutan dapat diartikan sebagai suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan, seperti pohon, paku-pakuan, rumput, semak, jamur, dan lain sebagainya. Menampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, dan pelestari tanah merupakan fungsi hutan yang cukup penting bagi kehidupan.

Dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999, hutan dirumuskan sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati dengan dominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Selain itu, hutan memiliki peran yang krusial dalam mencegah perubahan iklim.

Dilansir dari forestdigest, hutan merupakan lahan terbuka yang memiliki beragam jenis pepohonan dan vegetasi lainnya. Kemudian manusia dapat merasakan langsung salah satu fungsi hutan sebagai penyedia air penunjang kehidupan. Hutan yang tersebar di seluruh dunia dapat ditemukan di daerah tropis dan daerah beriklim dingin.

Sebagai daerah resapan air, hutan menduduki peran yang penting untuk mencegah bencana alam seperti banjir. Dapat disimpulkan bahwa hutan merupakan persekutuan hidup alam hayati berupa suatu lapangan bertumbuhnya pohon-pohon secara keseluruhan.

Sebagai modal pembangunan nasional dan investasi internasional, konservasi sumber daya hutan memiliki nilai strategis dan manfaat yang nyata bagi kehidupan. Manfaat nyata yang hadir berupa manfaat ekologi, sosial budaya, dan ekonomi.

Untuk mencapai manfaat yang nyata, hutan perlu diurus, dikelola, dan dimanfaatkan secara berkesinambungan. Indonesia sebagai negara yang besar telah mengalokasikan 63% luas daratannya sebagai kawasan hutan. Jumlah tersebut setara dengan lahan seluas 120,6 juta hektar.

Hutan terbagi menjadi tiga bagian berdasarkan fungsinya, yakni hutan konservasi, hutan lindung, dan hutan produksi. Hutan konservasi merupakan kawasan hutan dengan ciri khas tertentu. Hutan konservasi memiliki fungsi pokok sebagai pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa.

Indonesia memiliki hutan konservasi seluas 22,1 juta hektar yang terdiri dari cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam. Kawasan hutan yang ditetapkan oleh suatu masyarakat atau pemerintah sebagai cagar alam yang dilindungi disebut hutan lindung. Seperti namanya, hutan lindung merupakan kawasan hutan yang berfungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan.

Sebagai negara yang besar, Indonesia mengalokasikan hutan lindung seluas 29,7 juta hektar untuk menjalankan fungsinya dalam mengatur tata air, mengendalikan erosi tanah, mencegah banjir, menjaga kesuburan tanah, menyediakan suplai makanan untuk kehidupan manusia, memelihara plasma nutfah, dan mencegah intrusi air laut.

Negara secara khusus mengelola hutan lindung demi menjaga ekosistem dan sumber daya alam yang ada di dalamnya. Sementara hutan produksi dapat diartikan sebagai kawasan hutan yang dipertahankan untuk memproduksi hasil hutan bagi kepentingan masyarakat. Hasil produksi tersebut mencakup industri dan ekspor.

Indonesia mengalokasikan hutan produksi seluas 68,8 juta hektar untuk menghasilkan kayu secara lestari. Hutan produksi membutuhkan pengelolaan yang baik dan tingkat penebangan yang diimbangi dengan penanaman kembali atau reboisasi.

Kehadiran hutan memberikan dampak yang positif bagi manusia, lingkungan, dan makhluk hidup lainnya. Jadi, penyebaran hutan di seluruh bumi memiliki alasan yang jelas. Terjalin hubungan yang saling memengaruhi antara hutan dan manusia, baik secara positif maupun negatif.

Hutan mendukung kehidupan spesies yang tak terhitung jumlahnya. Manusia kerap tidak menyadari pentingnya hutan bagi kehidupan di bumi. Hal tersebut tercermin lewat perilaku manusia yang mulai menebangi jutaan hektar hutan alam setiap tahunnya.

Penebangan hutan atau deforestasi telah mengancam beberapa ekosistem paling berharga yang hidup di bumi. Deforestasi yang merajalela juga membuat kondisi hutan rusak dan kehilangan fungsinya sebagai pemasok air bagi masyarakat.


No comments