Pesan Cinta dan Limpahan Syukur dalam Buku Raisya Cookies Cinnamon Series

Raisya Cookies of Love Series Cinnamon
dok.pribadi

Aroma cinnamon langsung menguar begitu saya membuka kemasan Raisya Cookies. Aroma sangat khas yang seolah membawa saya ke suatu tempat, ke suatu rasa yang tak terdefinisikan. Cinnamon memang selalu khas sekaligus misterius. 

Dalam bingkisan yang saya terima sore ini, Raisya Cookies Cinnamon tak sendirian. Ada sebuah buku dengan gambar sampul cookies berwarna coklat. Di gambar sampulnya ada tulisan Raisya Cookies of Love Series, Rasa dari Hati. Selanjutnya ada tulisan Cinnamon dengan huruf  I-nya adalah sebatang kayu manis. 

Semula saya kira teknis penulisan buku ini biasa saja. Rangkaian kata yang dicetak di kertas dengan tampilan yang nyaman di mata. Ternyata lebih dari yang saya duga. 

Alhamdulillah, barakallah, rasa dari hati
aneka stiker (dok.pribadi) 

Selain nyaman di mata, lembar-lembarnya pun penuh warna, ada stiker, ada halaman pertanyaan kontemplatif yang bisa diisi pembaca. Bahkan ada stiker-stiker aneka gambar. Cocok untuk kamu yang rajin journaling.

Sinopsis Buku Raisya Cookies Cinnamon Series

Dua halaman pertama dibuka oleh tulisan renungan Eyang Pi tentang perjalanan hidup sejak kelahiran Raisaya Amalia Putri Al Rasyid. Halaman 4 dan 6 merupakan prolog dari sang penulis, Ibunda Raisya Amalia Putri Al Rasyid,

Cerita mulair bergulir di halaman delapan. Kisah perkenalan ayah dan ibu Raisya. Perjalanan rumah tangga, perjuangan mempunyai buah hati, mengalami keguguran, dan ikhtiar terus dilakukan. 

Berkat rahmat Allah Yang Maha Pengasih, Raisya hadir ke dunia pada tahun ke-10 pernikahan,  Ia membawa banyak perubahan dalam kehidupan Ata dan Al, ayah dan bundanya. 

Raisya lahir sebagai anak yang istimewa. Dokter menyebutnya down syndrome. Ia lahir dengan jumlah kromosom 47. Ata, sang ibunda, mengganti istilah down syndrome dengan menyebutnya trisomy 21. Tujuannya agar lebih terasa positif dibandingkan down syndrome.

Raisya tumbuh menjadi anak dengan empati yang luar biasa. Ia bisa merasakan yang dirasakan orang lain. Ia pun tak segan mengekspresikan empatinya. 

Kehadiran Raisya membuka insight orangtuanya menjadi semakin bersyukur atas limpahan  kasih sayang Allah Yang Mahakuasa. Pun penerimaan dari kakek nenek yang menyayangi Raisa dengan tulus menambah kebahagiaan orangtuanya. 

Ketika Covid-19 semakin ganas, qadarullah, ayah Raisya terseranga Covid lalu meninggal. Raisya dan ibunda bahu-membahu saling menguatkan agar tetap tabah, sabar, dan tangguh. Kuatnya ikatan ibu dan anak juga tebalnya keyakinan akan rahmat dan kasih sayang Allah menerangi perjalanan keduanya.

Buku tanpa penomoran halaman ini ditulis dengan bahasa yang ringan, tapi sangat kontemplatif. Ata, sang ibu, menulisnya dengan sepenuh hati. Pesan cinta dan limpahan syukur terbaca jelas pada kata-kata yang terangkai apik.

Raisya Cookies Cinnamon Series

Lalu, apa hubungannya dengan cookies aroma cinnamon? Tentu saja ada. Benang merahnya sangat kentara. Cookies yang ada pada bingkisan buku ini adalah hasil karya Raisya. Gadis kecil dengan empati besar yang piawai membuat cookies.

Cookies cinnamon menjadi debut Raisya memperkenalkan karyanya kepada khalayak yang lebih luas. Sebelumnya, cookies buatan Raisya sudah dijual di Ara Cafe yang kebetulan berlokasi di rumah kakek neneknya.

Rasa syukur kepada Allah SWT

Cookies Cinnamon karya Raisya menjadi kudapan saat membaca bukunya, Pada gigitan pertama, aroma cinnamon dan rasa butter yang cukup kuat langsung menyapa lidah. Cookiesnya padat, tapi lembut di mulut.  Kalau rasa coklatnya sih sudah pasti mendominasi cookiesnya.

Raisya Cookies Cinnamon series sudah bisa didapatkan di beberapa outlet yang tersebar di Kota Jakarta. Adopsi buku ini juga bisa dilakukan dengan mengunjungi website raisyarasadarihati.id atau kontak Whatsapp di 08179005001 atau 08179005002.

Paket adopsi akan dikirimkan ke alamat pemesan. Isi paketnya terdiri atas buku Raisya of Love  + 3 pieces Raisya Cookies Cinnamon. Harga paketnya Rp 175 ribu.

Pilihan cinnamon pun mempunyai makna tersendiri. Bagi Ata, rasa cinnamon adalah analogi dari kehidupan yang dijalaninya. Semua terasa sangat manis saat bersama Al, saat Raisya lahir, saat Al dan Raisya amat dekat. 

Ucapan Syukur kepada Allah
dok.pribadi

Namun, rasa manis berlebih dari cinnamon menimbulkan rasa pahit. Demikian Ata menggambarkan lika-liku kehidupan yang sedang dijalaninya.

***
Buku Raisya Cookies Cinnamon series bisa menjadi pilihan bacaan bagi siapa pun yang sedang membutuhkan kekuatan menjalani hidup yang seringkali tidak baik-baik saja. Ata menceritakan betapa  ia dan Al jatuh bangun berikhtiar mempunyai anak.

Selanjutnya ketika sang buah hati lahir, ujian baru harus dijalani. Ata menyebutnya laboratorium kehidupan. Seperti halnya laboratorium, kadangkala ada trial and error hingga diperoleh formulasi yang tepat sesuai harapan.

Meskipun berbagai ungkapan syukur atas kemudahan yang Allah karuniakan pada kehidupan Ata, Al, dan Raisya, pasti onak duri yang dilalui sama berat dan sulitnya. 

Buku ini menjadi media Ata mengungkapkan limpahan rasa syukurnya pada Allah.  Dalam buku ini, Ata juga menyampaikan terima kasih tak terhingga pada Raisya sebagai laboratorium kehidupannya.

Kemampuan Raisya membuat cookies merupakan hasil dari dukungan optimal antara orangtua dan guru-guru di sekolah. Semua bersinergi demi tujuan yang sama, yakni Raisya bisa mandiri dan bahagia dengan keistimewaan dirinya. 

Mengutip pernyataan Ata pada lembar kesekian pada buku ini,"Untuk menjadi great children harus ada great parent yang bergandengan tangan dengan great school." 

Salam sayang untuk Raisya, Ata, dan para orangtua yang sedang berjuang membesarkan dan membimbing anak-anaknya dengan penuh kasih dan cinta. 


2 comments

  1. Cinamons itu enakkkk bamget mbak.. aku suka sekali dg cinamon.. pasti cookies buatan Raisya enak banget deh. Aku jadi penasaran menikmatinya sambil membaca kisah yang menginspirasi.

    ReplyDelete
  2. saya penasaran detilnya, kenapa Raisya bisa sebegitu pandainya membuat cookies. dengan sematan anak istimewa tak mudah ya bagi ibu dan Raisya tetap survive ketika ayahandanya meninggal. Bertabur hikmah dan menambah rasa syukur buku ini. Sampulnya juga iconik, menurutku........

    ReplyDelete