Cerita Ratu Cimol Banyumas Penerima Satu Indonesia Awards 2014

Ratu Cimol Banyumas


Salah satu cemilan populer dari tanah Sunda yang digemari masyarakat hingga ke luar Jawa Barat adalah cimol. Cemilan ini bersaudara dengan cilok dan cireng. Bahan dasarnya dari tepung kanji atau disebut juga aci. Cimol kepanjangan ari aci digemol. Ya karena adonan aci yang sudah dibumbui itu dibentuk bulat sebesar kelereng. Ukuran cimol sedikit lebih kecil dari cilok. Setelah digemol, cimol digoreng dalam minyak panas yang banyak.

Sama seperti batagor dan cilok yang tak hanya populer di tanah Sunda, cimol pun mengepakkan sayapnya melanglang buana ke banyak tempat, terutama di Pulau Jawa. Bahkan cimol bisa membawa seorang perempuan dari Kebumen meraih Satu Indonesia Awards 2021. Bagaimana bisa? Yuk, lanjutkan baca kisahnya :)

Cerita Ratu Cimol Banyumas Penerima Satu Indonesia Awards 2014

Resika Caesaria si empunya sebutan menceritakan awal mula ia merintis usaha cimol pada tahun 2005. "Semua rasanya masih baru terjadi kemarin", ujar Chika, panggilan akrab gadis kelahiran 1991 ini.

Chika masih duduk di bangku SMP waktu ayahnya yang berprofesi sebaga sopir angkot memutuskan berhenti bekerja. Keputusan itu diambil dengan terpaksa karena pelihatan Pak Supriyono, ayah Chika, mulai kabur. Kondisi tersebut tentu sangat berbahaya apabila Pak Supriyono tetap memaksakan diri menyetir angkot.

Ayah tidak bekerja padahal Chika masih perlu biaya untuk sekolah. Demi menyiasatinya, Chika berjualan batagor dari rumah ke rumah. Setelah mencoba berbagai cemilan untuk dijual, cimol menjadi pilihan Chika. "Cimol lebih laris daripada batagor," cerita Chika.

Dengan modal awal Rp 63 ribu, Chika berjualan cimol. Cemilan berbahan dasar aci ini kemudian menjadi primadona bagi para pembeli dagangan Chika. Pesanan terus mengalir bahkan pembeli semakin banyak yang datang langsung ke rumah. "Mereka suka cimol yang masih hangat," kata Chika.

Bisnis cimol terus berlanjut saat Chika duduk di bangku SMA. Ketika melanjutkan kuliah, Chika tetap berjualan cimol dekat kampusnya. Kegigihan itu membuahkan hasil. Selain bisa membiayai pendidikan di STIKES Harapan Bangsa Purwokerto, Chika juga bisa merenovasi rumah dan membeli kendaraan.

Resika Caesaria Mantap Berwirausaha Cimol

Keberhasilan Chika merintis usaha cimol memantapkan langkah gadis ini untuk berwirausaha. Namun, ia tak ingin sukses sendirian. Menengok jerih payahnya merintis, tetesan keringat, dan kegigihannya berjualan cimol demi memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolah, Chika pun ingin mengajak orang lain sukses seperti dirinya.

Ia pun mendirikan usaha waralaba cimol dengan nama Made Arizka. Nama tersebut merupakan singkatan dari nama di keluarganya, yaitu Maksi, Dewi, Agus, Riza, dan Chika. Cimol yang dijualnya pun disajikan dengan berbagai rasa menarik, seperti balado, barbeque, keju, hingga pizza.

Mau tahu omzet Chika setelah mendirikan waralaba? Rp 90 juta/bulan! Promosi Cimol Made Arizka pun mengikuti perkembangan marketing terkini. Cimolnya dipromosikan di berbagai platform. Chika memanfaatkan semua saluran, mulai dari radio hingga media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, juga marketplace. 

"Prinsipnya, Made Arizka selalu berinovasi mengikuti perkembangan zaman," jelas Chika.

Ada keunikan dalam cara Chika menawarkan bisnis waralaba Made Arizka kepada warga sekitar. Chika memberikan inventaris berjualan secara gratis. Gerobak motor atau dorong, wajan, tempat bumbu, alat capir, sorok, hingga motor diberikan cuma-cuma kepada para franchisee atau pemegang waralabanya.

Biaya yang dikeluarkan Chika untuk satu mitra sebesar Rp 4 -5 juta. Biaya tersebut digunakan untuk membiayai semua keperluan berjualan cimol mitranya. Sebagai catatan, Chika hanya akan membantu calon mitra yang berasal dari golongan ekonomi lemah.

"Mitra yang saya terima adalah mitra yang akan berjualan sendiri bukan ada orang lain lagi yang akan menjualkan cimol Made Arizka," papar Chika.

Agar tidak salah pilih, Chika turun langsung melakukan survei calon-calon mitranya. KIni ada 200 mitra yang bergabung dengan Made Arizka. Terbayang kan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menyediakan inventaris jualan secara gratis bagi 200 mitra.

Lalu, dari mana Chika mendapat untung untuk memutar modalnya agar Made Arizka bisa tetap survive?

"Saya mengambil untung dari penjualan bahan baku. Nominalnya pun sangat sedikit," ungkap Chika.

Minimalnya keuntungan tidak menyurutkan langkah Chika untuk terus mengembangkan waralaba Made Arizka. Ia juga tetap membantu calon-calon mitra berjualan cimol selama memenuhi ketentuan yang dia tetapkan.

Kini gerai Made Arizka sudah tersebar di banyak wilayah di Kabupaten Banyumas dan Cilacap. Harapan Chika bisa memperluas pasar lagi ke Purbalingga, Banjarnegara, dan Brebes. 

"Penginnya waralaba Made Arizka ini bisa menjangkau seluruh Indonesia," harap gadis berkerudung ini.

Apabila di tengah jalan ada mitra yang berlaku nakal, Chika tidak ambil pusing. Ia tetap fokus pada niat awal untuk menolong.  Jika ternyata ada kecurangan, Chika menyerahkannya kepada Tuhan saja. Kegigihan dan kebaikan hati membantu orang lain agar sukses juga memang tak berlebihan jika Resika Caesaria dinobatkan sebagai Ratu Cimol. 




No comments