![]() |
dok.linkedIn.com/aniknoviasusilowati |
Pertama kali saya mengenal Lupus dari seorang teman sekira 13 tahun lalu. Ia bercerita perjuangannya sebagai ibu tunggal yang harus mengurus tiga anak sekaligus mengurus dirinya saat Lupus menyerang.
Kala itu saya sangat awam terhadap Lupus. Namanya memang familiar karena sama seperti tokoh cerita yang sangat populer di masa remaja. Sayangnya Lupus yang ini bukan Lupus yang doyan makan permen karet. Ini adalah penyakit yang menyerang kekebalan tubuh kita.
Bisakah Penyakit Lupus Disembuhkan?
Dilansir dari laman Siloam Hospital, Lupus adalah jenis penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan sel sehat. Lupus menyebabkan sel-sel tubuh mengalami kerusakan dan peradangan.
Normalnya, antibodi atau sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai sel abnormal atau asing, seperti virus dan bakteri yang berpotensi menyebabkan penyakit.
Sementara itu, yang terjadi pada penderita lupus adalah sebaliknya. Antibodi justru menyerang sel-sel sehat dari dalam tubuh. Akibatnya tubuh akan lebih rentan terkena infeksi atau peradangan.
a. Penyebab Penyakit Lupus
Pada umumnya, penyakit lupus disebabkan oleh kelainan pada sistem imun yang menyerang jaringan atau sel sehat dalam tubuh. Karenanya, lupus dikenal sebagai penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia.
Kondisi kelainan tersebut dipengaruhi beberapa faktor, yaitu :
1. Lingkungan
Merkuri, asap rokok, dan gel natrium silika merupakan paparan racun yang dapat memicu inflamasi dan mendorong terbentukanya autoantibodi yang meyerang sel tubuhnya sendiri.
2. Hormon
Menurut penelitian, wanita lebih rentan mengalami lupus dibandingkan pria. Penyebabnya wanita lebih banyak menghasilkan dan menggunakan hormon estrogen atau hormon “immuno-enhancing.” Dan memang pengidap lupus yang saya kenal semuanya perempuan.
Hormon estrogen membuat wanita mempunyai antibodi yang lebih kuat. Namun, kondisi tersebut akan menjadi bumerang saat antibodi berubah menjadi autoantibodi lalu menyerang sel tubuh. Akibatnya, penyakit autoimun lebih rentan terjadi.
3. Genetik
Ternyata faktor genetik bisa meningkatkan risiko terkena penyakti lupus. Meskipun demikian, ada juga orang-orang yang memiliki riwayat punya keluarga yang mengidap lupus mendapatkan hasil positif saat tes DNA autoimun.
b. Gejala Lupus
Ada tiga gejala utama yang biasanya diaami penderita lupus, yaitu :
1. Nyeri pada persendian yang sering terjadi pada tangan dan kaki. Untuk diketahui, nyeri pada persendian ini hanya bersifat sementara.
2. Muncul ruam pada kulit, biasanya menyebar di pipi dan batang hidung. Selain di dua tempat tadi, ruam pada penderita lupus juga sering terjadi pada tangan dan pergelangan tangan. Ruam ini dapat membekas dan sifatnya permanen serta. Kondisinya akan bertambah parah jika terpapar sinar matahari secara langsung.
3. Mudah merasa lelah
Penderita lupus mudah merasa lelah meskipun sudah beristrahat. Mudah merasa lelah juga muncul meskipun hanya melakukan kegiatan sederhana.
c. Mitos dan Fakta, Bisakah Lupus Disembuhkan?
Dalam rangka menjawab pertanyaan krusial tersebut, adalah Novia Ani Susilowati yang tergabung dalam komunitas Sahabat Cempluk menggagas Cempluk Goes to School. Kegiatan ini menjadi salah satu media Ani untuk mengedukasi, terutama kepada anak dan remaja penderita Lupus.
Melalui Sahabat Cempluk ini, Ani mengedukasi anak dan remaja di sekolah-sekolah yang didatanginya tentang mitos dan fakta seputar Lupus. Tentu saja di dalamnya ada pembahasan Apakah lupus bisa disembuhkan? Apakah lupus menular?
Lupus bisa sembuh termasuk sebuah mitos. Salah satu fakta penyakit lupus adalah penyakit ini tidak dapat sembuh secara total.Karena itu, penderitanya harus hidup berdampingan dengan lupus seumur hidup.
Pertanyaan selanjutnya, apakah lupus menular? Lupus bukan penyakit menular sehingga lupus tidak bisa ditularkan melalui kontak fisik secara langsung atau hal lainnya. Namun, ini yang perlu diwaspadai, lupus merupakan penyakit genetik. Ia bisa diturunkan dari keluarga.
Kepedulian Novia dan teman-teman yang tergabung dalam Sahabat Cempluk untuk menyampaikan edukasi tentang lupus diwujudkan dalam event “Cempluk Goes to School”.Acara ini menyasar ke 6 sekolah di Yogyakarta.
Keenam sekolah yang masuk dalam gelaran event "Cempluk Goes to School adalah SMA Muhammadiyah 1 Sleman, Yogyakarta, terselenggara pada bulan November 2017; SMA Al - Azhar Yogyakarta terselenggara pada bulan Desember 2017.
Tujuan selanjutnya ke SD Negeri 1 Bangunrejo Yogyakarta yang terselenggara pada bulan November 2019; SMK Negeri 5 Yogyakarta. Terletak di Kota Yogyakarta terselenggara pada bulan November 2019; SMA Negeri 1 Turi Sleman, Yogyakarta, terselenggara pada bulan November 2019, dan SMK Ma’arif Sudimoro Pacitan, Jawa Timur, terselenggara pada bulan Februari 2021 melalui Zoom.
Upaya Novia dan teman-teman mengedukasi anak-anak sekolah mengenai lupus membuat Novia menerima penghargaan Satu Indonesia Awards pada tahun 2021. Cempluk Goes to School memang sangat layak diapresiasi. Informasi seputar lupus perlu ditransfer dengan komplet agar tidak lagi terjebak pada berbagai mitos yang membuat masyarakat tersesat sehingga anggapan terhadap para penderita lupus pun bisa keliru.
No comments