![]() |
Resensi Buku cerita anak Aku dan Alam Semesta. Apa yang kamu bayangkan ketika mendengar kata alam semesta?
Langit, matahari, bintang, pelangi, bulan, planet, apa lagi?
Alam semesta adalah kesatuan yang membangun kehidupan dalam perjalanan kita sebagai manusia.
Berangkat dari pemikiran itu, De Laras menuangkannya dalam kumpulan cerita anak berjudul Aku dan Alam Semesta.
Sinopsis Buku Cerita Anak Aku dan Alam Semesta
Buku cerita anak Aku dan Alam Semesta berisi sepuluh cerita pendek yang berisi tentang lingkungan dan kekayaan alam serta budaya di Indonesia.
Cerita pertama berjudul Venus, Kejoraku. Tokoh utama berbagi kisah tentang sebutan bintang kejora pada planet Venus semasa ia kanak – kanak. Setelah mulai bersekolah dan belajar tentang benda -benda langit, ia baru paham venus bukanlah bintang kejora.
![]() |
gambar yang memanjakan mata (dokpri) |
“Planet Venus tidak memancarkan cahaya. Ia hanya memantulkan cahaya dari matahari. Pantulannya itulah yang kita lihat dari sini,” lanjut ayah memberikan penjelasan. (hlm. 6)
Sebagai pembuka, penjelasan ilmiah tentang Venus menjadi daya tarik bagi pembaca. Mereka menjadi ingin tahu cerita apa lagi yang ada di sembilan kisah lainnya. Apakah ada pembahasan lagi tentang antariksa seperti yang tergambar pada gambar sampulnya? Mungkin itu yang terlintas dalam pikiran sebagian pembaca.
Cerita kedua berkisah tentang Ucok pemburu koin dari Huta. Di manakah Huta? Lokasinya ada di Pulau Samosir, Sumatra Utara. Cerita ketiga mengajak pembaca menghitung sekaligus membayangkan jarak bintang dari kaki Gunung Bromo. Rumus menghitungnya pun disampaikan dalam kalimat percakapan. Ada juga rumus dalam gambar.
Kehidupan nelayan diceritakan pada cerita keempat. Membaca curahan hati Bahari, si tokoh utama, mengingatkan saya pada kisah anak pantai yang dipaksa sekolah yang pernah saya baca semasa SD dulu. Sementara kisah Mira dan Otto pada cerita kelima dan keenam berisi pengetahuan proses pewarnaan kain tenun dan pelestarian lingkungan di Nusa Tenggara Timur.
Cerita ketujuh bercerita tentang Ronggur yang ingin menjadi nakhoda seperti kakeknya. Latar cerita ada di Sumatera Utara. Dua cerita setelahnya berlatar daerah di Jawa Tengah. Salah satunya berjudul Teh Telang dan Pelangi. Cerita ini menjawab pertanyaan saya pada tulisan sebelumnya Launching Buku Cerita Anak Aku dan Alam Semesta Kumpulan cerita ini ditutup oleh kisah Aki baik hati pemilik perkebunan kopi dan sayur - mayur yang tinggal di daerah Jawa Barat.
Simpulan Isi Buku Cerita Aku dan Alam Semesta
Membaca sepuluh cerita dalam buku ini membuat saya semakin mencintai keragaman Indonesia. De Laras, nama pena yang dipilih Diadjeng Laraswati Hanindyani, dengan fasih mengupas astronomi dan pelestarian lingkungan dalam bingkai kekayaan budaya di negeri ini.
![]() |
sketsa yang memikat (dokpri) |
De Laras menulis kisah anak -anak di berbagai provinsi beserta permasalahannya masing -masing. Empat cerita membahas persoalan lingkungan hidup dan upaya pemecahannya. Enam cerita lainnya berbagi kisah tentang keindahan alam semesta. Bahkan di cerita Eyang Jati Tempe, saya membaca ada romantisme di sana.
Meskipun buku ini bertajuk buku cerita anak, tokoh – tokoh di buku ini rata -rata berusia remaja. Bahkan pada cerita pertama dan terakhir, tokoh utamanya sudah mahasiswa. Selain itu, untuk level anak – anak di Indonesia yang umumnya pembaca pemula, kalimat – kalimat pada buku ini tergolong rumit dan panjang. Berbeda jika anak – anak pembaca mahir yang membaca. Mereka tidak akan kesulitan memahami isi buku ini.
Secara garis besar, buku ini penting dan menarik. Selain mengenal kekayaan semesta, kita juga mengenali kearifan lokal Nusantara. Sketsa – sketsa pada buku membuat buku ini tampil berbeda. Sketsa - sketsa karya Tanti Amelia dalam setiap cerita amat memikat, baik edisi hitam putih maupun yang berwarna.
Jadi, yuk baca bukunya 😊