Berapa kali dalam sehari kita lupa menaruh barang? Seberapa sering kita lupa nama rekan kerja, teman, atau sanak saudara yang sering kita jumpai? Sebagian merasa itu karena usia, sebagian lagi menganggap karena banyak yang harus diingat sehingga tidak fokus. Apakah itu wajar? Hati - hati! Mungkin itu gejala demensia Alzheimer.
Demensia merupakan kumpulan gejala penurunan fungsi intelektual yang cukup berat sehingga dapat mengganggu aktivitas keseharian pengalamnya. Selain itu, demensia mengakibatkan perubahan perilaku yang tidak disebabkan gangguan kejiwaan atau gangguan kesadaran.
Ada beragam subtipe demensia yang dibedakan berdasarkan proses terjadinya penyakit tersebut. Demensia alzheimer merupakan subtipe demenisa yang pealing sering ditemukan. Penyakit Alzheimer disebabkan adanya timbunan plak β - amiloid (beta - amiloid) dan protein tau di otak yang bersifat merusak sel - sel saraf otak.
Gejala Demensia Alzheimer
Ada dua kelompok utama gejala demensia alzheimer. Umumnya, pada pasien dengan demensia alzheimer akan tampak gangguan dari kedua kelompok itu secara bersamaan.
1. gangguan kognisi
Pada pasien alzheimer yang mengalami gangguan kognisi, ia mengalami gangguan memori, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Almarhum bapak saya mengalami gangguan ini. Beliau seringkali lupa jalan pulang ketika sedang pergi ke suatu tempat. Bahkan beliau bisa berulangkali salat karena menurutnya belum salat. Beliau pun kadang menganggap sore hari sebagai pagi.
Menurut dokter, kondisi yang dialami bapak saya merupakan gangguan memori, baik jangka pendek maupun memori lama yang sudah tidak diingat lagi. Perilaku Bapak saya terrmasuk dalam disorientasi lingkungan yang relatif baru atau bahkan di sekitar rumah. Ada pula kondisi lain dalam demensia alzheimer, yaitu kesulitan mengambil keputusan dan kesulitan dalam pekerjaan sehari - hari.
2. gangguan nonkognisi
Pada demensia alzheimer, gangguan non kognisi meliputi berbagai komponen, seperti perilaku yang berubah menjadi agresif atau lebih gelisah dan wandering atau menjelajah tanpa arah. Gangguan nonkognisi ini juga berupa gangguan motorik berupa kesulitan berjalan, berbicara cadel, dan gangguan motorik halus, seperti sulit mengancingkan baju atau menggunakan peralatan makan.
Salah satu penyebab demensia alzheimer adalah gaya hidup yang salah. Dari gaya hidup tersebut, muncul beragam penyakit, seperti hipertensi, diabetes melitus, kadar kolesterol tinggi, dan stroke. Penyakit -penyakit itu meningkatkan risiko demensia.
Selain gaya hidup, ada beberapa faktor risiko yang berkontribusi terhadap demensia alzheimer. Faktor - faktor risiko yang merupakan keniscayaan atau takdapat diubah, seperti usia, jenis kelamin, dan genetik.
|
Pencegahan Demensia Alzheimer
Meskipun ada faktor risiko yang tak dapat diubah, kita tetap bisa mengupayakan gaya hidup sehat agar terhindar dari demensia alzheimer. Yuk cermati daftar di bawah ini. Apakah sebagiannya sudah menjadi gaya hidup kita sehari - hari? Jika belum, kita harus melakukan revolusi demi hidup yang lebih sehat dan bahagia tentunya.
1. mengonsumsi gizi seimbang disertai buah dan sayur
2. olahraga minimal 150 menit per minggu dengan intensitas sedang, seperti bersepeda atau berjalan cepat
3. berhenti merokok dan konsumi alkohol
4. mempraktikkan resep - resep masakan
5. memperbarui cv secara berkala
6. menulis jurnal harian, blog, surat, fiksi, renungan, esai, karya ilmiah, atau tulisan apa saja yang penting positif
7. bermain alat musik
8. membaca
9. berkebun
10. mempelajari bahasa baru
Memang tidak mudah mengenali gejala awal alzheimer. Namun dengan mengetahuui gejala awalnya dari membaca beragam referensi, pengetahuan itu berperan penting mencegah kondisi yang memburuk. Pikun bukan bagian penuaan yang normal. Ketika kita mengenali gejala alzheimer pada diri kita atau orang -orang terdekat, segeralah konsultasikan dengan dokter. Pemeriksaan lebih awal memudahkan dokter melakukan pemeriksaan lengkap dan rencana terapi.
Saya pun tergerak mengecek kondisi kognisi dan non kognisi pribadi mengingat saya sering lupa. Ternyata supaya lebih akurat, tapi tanpa repot, sekarang ada aplikasi yang membantu kita mengeceknya. Informasi mengenai aplikasi ini saya peroleh dari webinar hari Minggu, 20 September 2020 lalu.
Aplikasi E - Memory Screening (E - MS)
Dalam rangka memperingati Alzheimer Awareness Month pada bulan September ini, PT Eisai Indonesia (PTEI) dan PERDOSSI mengadakan Festival Digital Bulan Alzheimer Sedunia yang merupakan bagian dari program kampanye edukatif #ObatiPikun.
Dalam kesempatan itu pula, pada 20 September 2020, aplikasi E - MS, yaitu aplikasi deteksi dini Demensia Alzheimer diluncurkan. Para dokter dan masyarakat bisa mengaksesnya di Playstore atau Appstore.
Aplikasi E - MS akan menilai kondisi memori seseorang dengan mengajukan pertanyaan - pertanyaan seputar demensia alzheimer yang mungkin dialami pengguna aplikasi.
Aplikasi E-MS juga akan memberikan skor dan apabila skor tersebut menunjukkan kondisi abnormal, maka aplikasi ini akan menyediakan fitur direktori rujukan terpercaya kepada dokter di sekitar pengguna aplikasi berdasarkan GPS termasuk informasi jarak, nama dokter beserta keahliannya di bidang Demensia Alzheimer, serta nomor call center RS yang dapat dihubungi.
Semogaaaa kita senantiasa sehaatt ya mba, jauh jauh deh Demesia Alzheimer
ReplyDeleteKarena rezeki sehat wal afiat itu luar biasa
Kalau saya beberapa kali itu lupa naruh barang, lupa nama kenalan namun untuk hal-hal penting saya masih ingat misal no HP istri, pin ATM sampai tanggal lahir anak istri ingat. Pengin nyoba ah tes pakai aplikasinya, thanks for sharing Mbak.
ReplyDeleteAplikasinya bermanfaat banget neh, saya otomatis unduh, hehehe. Ya Allah jangan sampai kita Demensia Alzheimer ya Teh. Biar ibadahnya lancar.
ReplyDeletewahh.... aku punya temen yang orang tuanya mengalami Demensia Alzheimer dan beneran butuh penanganan ekstra sih. pernah hilang beberapa kali. dengan ngebaca ini, kita bisa mengatasi masalahnya dengan baik
ReplyDeleteAku tahu alzheimer waktu nonton drama. Banyak penyebabnya bahkan yang kena gak harus tua, muda juga ada. Jaga kesehatan memang wajib dan jangan lupa tetap mencatat buat jaga memori kita yang terlupa
ReplyDeleteGejala-gejala yang disebutkan pada gangguan kognisi, saya melihat juga terjadi dan dialami oleh almarhumah ibu saya. Beliau juga merasa belum sholat dan akhirnya diulang-ulang lagi sholat. Begitu juga dengan waktu, antara sore dan pagi hari, juga tempat tinggal.
ReplyDeleteJadi pengen download aplikasi E - Memory Screening, at least untuk check dini kondisi diri sendiri
Bisa cek tingkat pikun atau lupa kita juga ya di aplikasi ini, sangat membantu dalam mendeteksi pikun dan demensia
ReplyDeleteAku baru tahu nih jika mempelajari bahasa baru bisa mencegah alzheimer. Sangat berguna ternyata ya, untuk mengasah daya ingat dengan mempelajari bahasa baru.
ReplyDeletetiap denger kata alzheimer tuh aku pasti keingetnya sama Grey's Anatomy, kan ibu pemeran utamanya mengalami itu dan besar kemungkinan menurun ke anaknya.
ReplyDeleteaku baru tau udah ada aplikasi untuk deteksi dini alzheimer, hmmm jangan-jangan ini hasil dari penelitian Meridith dulu? ahahahaha aku ih, berhalusinasi ke film. Tapi alhamdulillah ya kalau udah bisa ngecek dini gini, bisa membantu untuk mencegah lebih parah
Wah ternyata mencegah alzheimer itu dapat dilakukan dengan sederhana dan dapat kita terapkan dalam kegiatan sehari hari ya..
ReplyDeleteWah keren sekali, aku pun jadi cek ricek juga apakah orang tuaku ada tanda2 menuju kesana. Terimakasih Edukasinya
ReplyDeleteBenar sekali pikun bukan gejala yang wajar dri penuaan ya ternyata. Perlu dikenali gejalanya. Kalau genetik atau keturunan bisakah jadi penyebab?
ReplyDeleteBanyak hal yang bisa dilakukan ya Mbak. Aku yang olah raga ini masih males hahaha, olahraganya ke depan dan ke belakang rumah soalnha panjang rumahnya termasuk jalan kaki nggak ya Mba.
ReplyDeleteSaya suka pelupa dan gagal fokus jadi pengen tes juga nh=ih, donlot aplikasinya ah biar nggak penasaran
ReplyDeleteTernyata penyakit lain bisa berpengaruh pd demensia ini ya, Mbak. Kukira karena faktor biolosgis tubuh saja, eh tapi ya tentu dengan gaya hidup yg buruk pasti jd mempercepat penyakit datang. Naudzubillah, benar2 harus menjaga tubuh ini dengan baik-baik ya :))
ReplyDeleteBelum pernah lihat org kena penyakit ini di kehidupan nyatra, tapi sering nonton drama soal penyakit ini huhu.
ReplyDeleteWah ada ya aplikasi kyk gtu mbak buat mendeteksi. Kalau org seusia kita gtu udah bisa pakai atau hanya dianjurkan utk yang usianya udah sepuh banget ya?
Aplikasi yang diperuntukkan untuk mencari tau mengenai gejala Alzheimer.
ReplyDeleteSepertinya gak harus orangtua yaa...buat cek ke diri sendiri juga penting.
Mengingat banyak hal yang mendadak lupa ((emakemak macam aku begini, banyak banget distraksinya))
Keren banget mbnak, aplikasi yang ditujukan khusus untuk deteksi dini alzheimer.
ReplyDeleteKeren banget, sekarang mulai bermunculan aplikasi-aplikasi yang ditujukan untuk keperluan khusus, ini contohnya, apliaksi deteksi dini alzheimer.
ReplyDelete