Ceritaku tentang InvestasiKu, Siapkan 5 Hal ini Sebelum Investasi

Ini cerita saya tentang perjalanan masuk dunia investasiku. Semua bermula dari dunia usaha yang collaps ketika Covid-19 menyerang. 


Aplikasi investasiku

Satu per satu pemilik usaha menutup usahanya. Sebagian kehabisan dana cadangan, sebagian mempertimbangkan mengubah jenis usahanya, sebagian lagi memang benar-benar kehabisan modal. Ini bagian yang paling bikin sedih.

Melihat kondisi demikian, di benak saya berulang kali muncul pertanyaan, bidang apa yang tetap survive di tengah badai apa pun?

Ceritaku tentang InvestasiKu


Pada suatu sore yang cerah, saya berjumpa teman lama. Dia teman saya semasa masih di bangku SMP. Awalnya seperti biasa, kami ngobrol panjang lebar tentang kisah unyu di masa lalu. 

Setelah itu, kami mulai bercerita tentang kehidupan kami sekarang. Saya pun bercerita tentang kesibukan sebagai ibu, blogger, dan pengelola agency digital. 

Giliran teman saya bercerita tentang kesibukannya sebagai dosen dan investasi saham yang ditekuninya. 



Bagian investasi saham sangat menarik minat saya. Tentu saja setelah dia menjelaskan betapa inflasi dari tahun ke tahun mengurangi nilai uang yang kita punya.

Harga kebutuhan sehari-hari naik terus. Sementara itu, biaya pendidikan dan kesehatan tak mau kalah. Grafiknya berkejaran naik.

 "Investasi membuat dana yang kita punya pun terus meningkat. Bahkan lebih tinggi dari deposito," urai teman saya.

Saya yang sedang dalam pencarian kepastian tentang bidang usaha yang stabil di tengah ketidakpastian ini mulai tertarik. 

Pertanyaan yang selama ini berkecamuk di pikiran saya mulai terjawab. "Oh, jadi kita bisa berharap pada investasi," saya menyimpulkannya sendiri.

Melihat antusiasme saya, sang teman pun semakin semangat bercerita tentang dunia yang sudah digelutinya enam tahun terakhir.

Dia menekankan pada saya untuk menentukan tujuan investasi lebih dulu sebelum benar-benar terjun ke bidang ini. 

5 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Investasi

Dari hasil obrolan kami, ada lima hal yang harus saya pahami dan siapkan sebelum masuk ke dunia investasi.

1. tujuan investasi
Menentukan tujuan investasi menjadi faktor utama untuk menentukan strategi berinvestasi. 

Tujuan investasi bisa bermacam-macam, tergantung visi hidup seseorang. Ada yang tujuan investasinya untuk dana pensiun, beli rumah, mobil, liburan, atau pendidikan anak. 

Bahkan ada yang menjadikan investasi sebagai mata pencaharian utama. Apa pun bisa asal konsisten dan siap terima risikonya.

Berikut ini dua jenis tujuan investasi.

a. Tujuan investasi jangka panjang

  • Mempersiapkan dana pensiun



Ini sangat penting dan harus disiapkan oleh semua orang, baik pegawai tetap maupun freelancer. 

Dana pensiun yang kita siapkan sejak hari ini melalui investasi saham, apabila ditempatkan di saham yang tepat, hasilnya akan signifikan dalam 10-20 tahun yang akan datang.

  • Mengamankan kekayaan agar tidak tergerus inflasi.

Kita bisa berinvestasi logam mulia (emas 24 karat), obligasi, saham, reksadana, dan deposito.

  • Biaya pendidikan anak

Biaya pendidikan terus meningkat setiap tahun sebesar 10%. Tentu saja kondisi ini membutuhkan perencanaan jangka panjang agar dana yang dimiliki cukup saat dibutuhkan. 

Investasi dapat memberikan return mencapai 10% per tahun, baik dari dividen maupun kenaikan harga saham.

b. Tujuan investasi jangka pendek
  • Mendapat tambahan dana sehari-hari.
Dana tersebut biasanya berupa kenaikan harga saham (capital gain). Jenis investasi yang bisa dipilih adalah Reksadana dan P2P Lending.
  • Bisa melakukan pencairan sewaktu-waktu.
Investasi saham adalah salah satunya. Kita bisa mencairkan dana hari itu juga, kecuali Sabtu-Minggu karena pasar tidak beroperasi maka sekuritas juga tutup. 

Sementara untuk Reksadana, pencairan umumnya dilakukan 3-4 hari kerja.

2. modal yang dimiliki

Tujuan investasi sudah mantap. Selanjutnya ketersediaan modal. Ingat! Gunakan uang dingin. 

Jangan sekalipun menggunakan uang yang sudah diperuntukkan pos-posnya , seperti dana pendidikan, uang belanja harian, atau dana kesehatan. Big NO!

Jangan juga pakai uang pinjaman apalagi pinjol. Hidupmu akan makin sengsara. Investasi gagal, depresi datang.

Mengapa kita harus menggunakan uang dingin? Karena investasi berhubungan erat dengan kondisi pasar yang tidak menentu. Apa pun bisa terjadi dan berpengaruh secara signifikan pada uang kita.

Contoh paling dekat saat perang Rusia-Ukraina. Kondisi IHSG sempat turun meski akhirnya bisa naik lagi. 

Begitu pula ketika Presiden Jokowi memastikan pembangunan IKN siap dijalankan. Saham property naik. 

Saat covid-19 meningkat, saham di bidang kesehatan naik terus. Begitulah.

3. tentukan gaya investasimu

Gaya investasi menyesuaikan dengan tujuan investasi kita. Di pasar saham, dikenal tiga gaya investasi.

a. Investor untuk gaya investasi jangka panjang. 
Biasanya kelompok ini membeli saham dengan fundamentalisme kuat, seperti saham LQ 45, misalnya BBCA, BBRI, ANTM, dll.

b. Swing untuk gaya investasi membeli saat harga saham rendah lalu menjualnya ketika harganya naik. 

Patokannya gerakan bandar juga gerakan asing yang beli/jual saham, dan berita ekonomi bisnis terkini.

c. Scalping untuk gaya investasi beli pagi jual sore. 
Biasanya yang pakai gaya ini memang menghabiskan 24 jam waktunya untuk investasi saham. 

Mereka menganalisis laporan keuangan perusahaan, chart, dan memantau lalu lintas bandar di pasar uang lebih intens ketimbang dua gaya investasi yang lain.

4. pilih aplikasi untuk mulai investasi
Saatnya pilih tempat kita berinvestasi. Ada banyak aplikasi yang menawarkan layanan investasi saham, Reksadana, Crypto, dan sebagainya. 

Saya sudah mencoba beberapa aplikasi. Kali ini saya menggunakan aplikasi InvestasiKu.

Ada yang belum familiar? Kenalan dulu yuk, tak kenal maka tak sayang bukan? 

Siapkan Masa Depan Bersama InvestasiKu




Aplikasi InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang menyediakan layanan komplet produk investasi. 

Produknya adalah Reksadana, saham, dan obligasi. Kita bisa pilih salah satu. Gimana kalau mau pilih semua? Boleh bangeet asal paham risikonya. 


Tampilan aplikasi InvestasiKu


Kita bisa memilih produk investasi apa yang sesuai dengan profil kita. Profil itu biasanya berisi tentang tujuan investasi dan keberanian mengambil risiko. 

Oh ya, untuk sementara, kita baru bisa memilih investasi saham di aplikasi InvestasiKu. Reksadana dan Obligasi coming soon.. 

3 Kelebihan InvestasiKu

1. Transaksi mudah dan cepat

2. Registrasi tidak ribet

Ada 3 tahapan yang harus kita lalui  saat registrasi. 
  • Validasi KTP
  • Isi formulir rekening pembukaan investasi
  • Verifikasi biometrik
3. Tampilannya simple

Buat investor pemula, tampilan InvestasiKu termasuk simple. Menu pilihannya juga mudah ditemukan dan mudah dipahami. Ga bikin bingung pokoknya. 

---
Tidak ada kata terlambat untuk mulai berinvestasi. Kalau ditanya kapan waktu paling tepat? Ya mulai hari ini. 

FYI, kita sudah bisa berinvestasi dengan modal Rp 100 ribu saja. Banyak saham yang harga 1 lotnya kurang dari Rp 100 ribu. 

Buang ragu, tentukan tujuanmu, siapkan modalmu, sampai ketemu di aplikasi InvestasiKu :) 


No comments