Perempuan Bangkit Bersama Majukan UMKM di Indonesia

dok.pixabay.com/mohamed_hassan


Perempuan dalam perjalanannya meskipun kerap dianggap sebagai warga kelas dua di bawah lelaki, sebetulnya mempunyai peran amat penting dalam memanajemen semua urusan rumah tangga. Kendatipun tampaknya lelaki yang mengambil keputusan dalam keluarga, praktiknya di lapangan peran perempuan sungguh dominan.

Ambillah beberapa contoh, seperti urusan gizi, kelola budget operasional rumah tangga, hingga menentukan pengaturan posisi perabot juga padu padan pakaian seringkali menjadi urusan perempuan sebagai istri dan ibu.

Peran sebanyak itu pada banyak kondisi, terutama saat pandemi, memaksa banyak perempuan menjadi tulang punggung keluarga. Mengapa demikian? Pembatasan mobilitas membuat banyak usaha gulung tikar. Hal itu memengaruhi rantai usaha secara global. Akibatnya banyak perusahaan tumbang diterpa badai pandemi.

Perempuan Bangkit Bersama 

Dilansir dari jnewsonline, hasil survei ”Peran Ekosistem Gojek di Ekonomi Indonesia Saat Pandemi Covid-19” yang diterbitkan Lembaga Demografi Universitas Indonesia pada awal Agutus 2020, sebanyak 42 persen mitra GoFood dan 75 persen pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi mitra GoSend adalah perempuan. Sementara, 22 persen mitra baru dan 27 persen mitra lama GoFood merupakan ibu rumah tangga.

Bayangkan! Mitra GoSend perempuan yang memiliki UMKM ada 75%. Sisanya 25% adalah laki-laki. Selain itu, terbagi pula atas 22 % mitra baru dan 27 mitra lama. Di lapangan, hadirnya para perempuan ini sudah
menjadi bukti perempuan sebenarnya berdaya apabila mau bergerak.

Yup, kata kuncinya adalah bergerak; melakukan hal positif yang menghasilkan. Menjadi entrepreneur, merintis usaha dari nol adalah pilihan para perempuan bangkit bersama di bidang ekonomi.

Ketika memutuskan menjadi entrepreneur atau wirausaha, perempuan biasanya lebih jeli melihat peluang dari hal-hal kecil di sekitarnya. Produk dan jasa sederhana yang ditawarkan ini seperti makanan, kosmetik, perkakas dapur, perlengkapan mandi, pakaian, salon, dan sebagainya.

Gayung pun bersambut. Produk dan jasa yang ditawarkan di berbagai marketplace direspons baik para pembeli. Ternyata pembeli yang aktif di marketplace pun perempuan. Luar biasa bukan?

Kolaborasi mungkin bagi sebagian orang dipahami dengan kesepakatan kerja sama antara pemilik modal dan produsen atau marketer. Sebenarnya mengacu pada makna awal kolaborasi yang artinya kerja sama, pedagang dan pembeli adalah kolaborasi hakiki.

Bangkit Bersama Majukan UMKM di Indonesia

Di masa pandemi, UMKM kerap disebut sebagai katup penyelamat. Mengapa demikian? Karena Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melibatkan banyak orang yang bekerja di sana. Ini artinya UMKM bisa menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran.

Apabila pemerintah memberikan perhatian lebih ke sektor UMKM, tentu ke depannya bisa mencegah ketimpangan kesejahteraan memburuk dan meningkatnya kemiskinan.

Untuk itu, pemerintah meluncurkan berbagai stimulus bagi UMKM agar bertahan dan bisa memaksimalkan perannya menjaga keseimbangan perekonomian Indonesia.

Pemerintah menyebutnya Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Dukungan UMKM. Pada tahun 2021, terdapat beberapa stimulus pada program PEN Dukungan UMKM dengan alokasi anggaran sebesar Rp96,21 triliun yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM, antara lain Subsidi Bunga (KUR dan Non KUR), Penempatan Dana Pemerintah pada Bank Umum Mitra untuk mendukung perluasan kredit modal kerja dan restrukturisasi kredit UMKM, Penjaminan Kredit Modal Kerja UMKM, Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), Bantuan Tunai untuk PKL dan Warung, dan insentif PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah (DTP). Selain itu, terdapat pula dukungan tambahan berupa pembebasan rekening minimum, biaya beban dan abonemen listrik yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM.

Di pihak lain, pebisnis besar bentuk Apindo UMKM Akademi. Lembaga ini bisa membantu membenahi UMKM selama pandemi Covid-19. Pembenahan ini dapat bermuara pada perlambatan laju pertumbuhan angka kemiskinan dan pengangguran akibat pandemi Covid-19.

Kehadiran marketplace sebagai tempat jual beli online juga merupakan kolaborasi dari berbagai unsur di masyarakat bahu-membahu membenahi, menguatkan akar, dan membuka pasar online agar UMKM bisa survive dan bangkit bersama memperkuat perekonomian kita di pasca pandemi.




#JNE32tahun #JNEBangkitBersama #jnecontentcompetition2023 #ConnectingHappiness

No comments