Anak Lahir dengan Operasi Caesar? Perhatikan 6 Kunci Jaga Kesehatan Jangka Panjangnya!

Seorang teman baru saja melahirkan putri pertamanya. Sebelumnya, ia sudah melahirkan tiga putra. Ia kini resmi menjadi ibu empat anak. Hidup yang sangat sibuk terutama hari-hari awal pasca persalinan. Kebetulan ia harus melalui operasi caesar pada persalinan terakhir ini. 

Teman saya sempat ragu dan khawatir karena tiga anak sebelumnya lahir lewat persalinan normal. Namun, mengingat usianya yang sudah kepala 4, ia manut saja ketika dokter kandungan menyarankan persalinan dengan operasi caesar. 

Operasi caesar adalah proses melahirkan bayi yang dilakukan dengan pembedahan bagian perut serta rahim ibu. Lokasi pembedahan tepatnya berada di atas tulang kemaluan. Motif melakukan operasi caesar bisa banyak faktor.

Beberapa faktor ibu melakukan operasi caesar di antaranya karena kondisi ibu berisiko, baik secara usia maupun ada faktor lain yang membahayakan apabila melakukan persalinan normal. Ada juga ibu yang ingin melahirkan anaknya di waktu tertentu. Operasi caesar bisa menjadi pilihan karena waktunya bisa menyesuaikan permintaan. 

Maraknya Operasi Caesar di Indonesia

Tingkat persalinan dengan operasi caesar di Indonesia naik 2x lipat dalam lima tahun terakhir.  Tingkat persalinancaesar dalam skala nasional dari 8,2 persen (RISKESDAS, 2013) menjadi 17,6 persen (RISKESDAS 2018). 

Operasi caesar adalah proses melahirkan bayi



Persalinan caesar mempunyai konsekuensi kesehatan jangka pendek maupun panjang bagi ibu dan anak.  Salah satu risiko kesehatan yang dialami anak akibat operasi caesar adalah adanya ketidakseimbangan mikrobiota dalam usus  anak. Maksudnya adalah jumlah bakteri baik lebih sedikit ketimbang jumlah bakteri jahat. 

Pada kesempatan webinar yang digagas Danone Indonesia, dokter spesialis  anak sekaligus  konsultas gastrohepatologi, Dr.dr. Ariani Dewi WIdodo Sp.A (K) menjelaskan ketidakseimbangan mikrobiota pada tubuh anak disebut juga disbiosis usus.




Disbiosis Usus bisa memengaruhi kondisi kesehatan jangka panjang anak, terutama pada imunitas, alergi, pertumbuhan, dan perkembangan anak. Anak mudah terserang sakit karena imunitas lemah. Tak hanya itu, minimnya bakteri baik dalam tubuh anak menyebabkan munculnya masalah pencernaan. Apabila itu terjadi, anak pasti akan rewel, susah makan, dan sebagainya.

Kondisi itu menimbulkan berbagai kekhawatiran kepada orangtua tentang anak yang lahir dengan operasi caesar.  Pertanyaan umum yang sering muncul adalah apa yang harus dilakukan agar tumbuh kembangnya baik? 





Kunci Kesehatan Jangka Panjang Anak yang Lahir dengan Operasi Caesar

Apa saja yang bisa dan harus orangtua lakukan, terutama ibu merawat kesehatan anaknya agar tumbuh kembangnya optimal?




1. Pemberian ASI Eksklusif

Ketika anak baru lahir, segera lakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Pelekatan ibu dan anak yang baru lahir menjadi faktor penting bagi kesehatan anak secara psikis dan fisik. Supaya bisa melakukan IMD, sebaiknya sejak hamil, ibu sudah memahami penerapan manajemen laktasi. 

Laktasi adalah teknik yang dilakukan ibu dalam pemberian ASI. Ibu mengetahui cara pelekatan mulut anak dengan puting dalam IMD. Manajemen laktasi juga akan melatih ibu lebih sabar dan tangguh menjalani masa-masa awal menyusui.

Untuk itu, Dokter Ariani sangat menyarankan para ibu hamil memilih rumah sakit pro-ASI. Rumah sakit ini akan menempatkan ibu dan anak yang baru lahir dalam satu kamar. Tujuannya tentu saja agar ibu bisa lebih leluasa menyusui anaknya.

Pemberian ASI eksklusif merupakancara terbaik untuk menyeimbankan profil mikrobiota. ASI mengandung semua yang dibutuhkan anak, baik zat gizi makro (karbohidrat, lemak, protein) maupun zat gizi mikro (vitamin, mineral). 

Selain itu, ASI juga mengandung sinbiotik, yaiut sinergi probiotik dan prebiotik. Sinbiotik membentuk sistem imun yang baik dengan mendukung interaksi antara sistem imun dan bakteri saluran cerna.

2. Pemberian suplementasi sinbiotik apabila tidak bisa memberikan ASI eksklusif

Bagaimana apabila ternyata tidak berhasil melakukan IMD? Karena satu dan lain hal, saat hamil, ibu luput belajar tentang laktasi? Tenaga medis yang membantu kelahiran akan memberikan suplementasi sinbiotik agar mikrobiota dalam usus tetap terjaga keseimbangannya.

3. Berikan Anak Makanan Kaya Probiotik dan Prebiotik

Pada masa tumbuh kembangnya, pastikan anak mendapat asupan probiotik dan prebiotik dari makanan yang dikonsumsinya. Namun, takaran sayur dan buahnya jangan terlalu banyak karena saluran cernanya belum terbentuk sempurna. Berikan makanan lain yang kandungan probiotik dan prebiotiknya tinggi. Salah satunya adalah telur.

4. Fokus pada Kesehatan Anak

Dalam pergaulan, ibu bisa saja mendengar komentar-komentar minor mengenai kondisi anak yang lahir caesar. Sebaiknya abaikan saja, fokus pada kesehatan anak. 

5. Terus Belajar dan Update Informasi dari Sumber Tepercaya

Ibu perlu selalu belajar dari tenaga kesehatan dan mencari informasi dari sumber-sumber tepercaya agar penanganan terhadap kondisi kesehatan anak tepat dan benar.

6. Bergabung dengan Temen Bumil dari Danone

Supaya ilmunya terus diperbarui sekaligus mempunyai support system, ibu bisa bergabung dengan Teman Bumil. Pada komunitas ini, ibu bisa terus memperbarui informasi seputar masa tumbuh kembang anak dari berbagai sumber, seperti artikel, video, live webinar, live sharing, dan sebagainya. 

Selamat menjadi ibu, selamat berjuang, dan selalu bahagia. Salam :)

6 comments

  1. Terim kasih infonya, kak. Sangat bermanfaat untuk saya yang baru saja operasi Caesar 2 bulan lalu.

    ReplyDelete
  2. Kak, plis banget sering bikin konten gini ya

    ReplyDelete
  3. Banyak Obgyn laki-laki sekarang. Sebagian besar dari mereka memang menyarankan caesar

    ReplyDelete
  4. Para orangtua harus tahu soal ini.

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah aku Caesar 2x , anakku sehat semua

    ReplyDelete
  6. Pilihan Caesar diambil karna kondisi ibu tdk memungkinkan utk persalinan normal. Semoga sehat para ibu hebat

    ReplyDelete