![]() |
dok. Instagram Cerita Film |
Adakalanya ketika kenyataan terasa terlalu menyakitkan, seseorang akan berjuang sekuat tenaga untuk mengubahnya. Sayangnya manusia tak kuasa mengendalikan waktu.
Sinopsis Film Sore Istri dari Masa Depan
Kisah ini dimulai di Arktik tempat Jonathan mengabdikan sepasang beruang kutub yang sedang bercengkerama. Selepas waktu kemudian, senja turun kemudian berganti malam.
Tampak gelombang cahaya kehijauan menghiasi langit. Indahnya aurora. Pesonanya membuat siapa pun tak bisa mendefinisikannya dengan kata-kata. Jonathan sempat terkejut ketika setetes air mengenainya. Kok bisa ada tetes air padahal tak ada hujan?
Scene berganti. Jonathan sedang mencetak foto-fotonya secara manual. Selepas kemudian, ia tampak merenung di sofa. Tatapannya nanar menatap langit-langit.
Scene pindah ke sebuah kedai minum. Latar suara seorang laki-laki seperti sedang baca puisi. Jonathan duduk berhadapan dengan laki-laki itu. Namanya Karlo. Percakapan kocak terjadi di antara keduanya. Jonathan mengira Karlo bertanya padanya padahal kawannya itu sedang latihan monolog.
Baca juga Review Film Bumi Manusia
Obrolan berlanjut pada topik rencana pameran fotografi tunggal. Jonathan mengulurkan amplop berisi hasil jepretannya selama hunting foto di Arktik.
Karlo melihat foto-foto itu. Ia bertanya dengan protes, "Apa ini? foto-foto tentang climate change?"
Karlo sebagai agen Jonathan meragukan ada kurator yang mau bekerja sama mengadakan pameran fotografi tunggal dengan foto-foto climate change semacam itu. Jonathan tetap ngotot ingin foto-foto itu sebagai materi pameran tunggalnya.
Perdebatan hanya sebentar ketika bartender mengantarkan minuman pesanan Jonathan.
"Happy birthday," ucapnya.
Karlo heran, "Hari ini kamu ulang tahun?"
Jonathan tersenyum mengangguk. Karlo bangkit dari duduknya lalu memeluk kepala Jonathan.
"Selamat ulang tahun," katanya.
Mereka pulang dengan hepi. Keduanya berpisah di ujung jalan. Jonathan masuk rumahnya bergegas tidur.
Esok paginya, Jonathan kaget setengah mati melihat sosok perempuan duduk di tepi tempat tidurnya. Perempuan itu tersenyum.
"Who are you?"
"Hai, aku Sore. Istri kamu dari masa depan," jawab si perempuan.
Jonathan tidak percaya. Ia langsung telepon Karlo dan marah-marah. Ia mengira Karlo iseng mengirim seorang perempuan ke rumahnya. Karlo tentu saja membantah.
![]() |
dok: Instagram Cerita Films |
Sore tersenyum menatap Jonathan yang melihatnya dengan marah, sebal, terganggu, dan sebagainya. Sore beranjak dari pinggir tempat tidur lalu menuruni tangga. Jonathan mengira perempuan itu sudah pergi. Ketika ia hendak keluar rumah, Sore ternyata masih menunggunya di bawah tangga.
"Jangan lupa dompet dan handphone-nya dibawa," ujar Sore.
Jonathan termenung sebentar. Ia bergegas menuruni tangga rumahnya. Berjalan menyusuri jalan setapak menuju suatu tempat. Sore mengikutinya di belakang. Ia mengingatkan Jonathan agar fokus berjalan, jangan sampai menabrak orang. Sejurus kemudian, Jonathan menabrak orang di depannya yang membawa sekeranjang paprika merah.
Jonathan makin bingung. Ia berlari, Sore ikut lari di belakangnya. Sesampainya di kafe, Jonathan menghampiri perempuan cantik yang tampaknya sudah menunggu dia di situ.
Perempuan itu bercerita tentang rencana masa depan dan meminta Jonathan ikut bersamanya. Di tengah percakapan, Sore duduk di samping Jonathan. Ia menyela dan mengingatkan perempuan yang ternyata kekasih Jonathan.
"Ia akan memintamu menatapnya untuk mendengarkan alasan-alasan yang sebenarnya bukan itu maksudnya. Aku Sore, istri Jonathan dari masa depan."
Elsa, kekasih Jonathan, menyiram segelas air ke wajah Jonathan lalu bergegas pergi. Jonathan buru-buru mengejar Elsa. Sayangnya Elsa tidak berhasil dikejar, tetapi ia malah merasa dikejar-kejar Sore.
"Kamu bisa tanya apa saja tentang diri kamu. Aku tahu semuanya," ucapan Sore menimbulkan setitik rasa penasaran di hati Jonathan.
Ternyata Sore tahu semua cerita hidupnya. Ibunya, kakaknya, bahkan Sore tahu kalau ia tidak punya adik; tidak pernah mau membahas soal ayahnya. Jonathan terkesiap. Ia shock. Jadi, perempuan ini beneran istrinya di masa depan?
"Mau kamu apa?" tanya Jonathan setelah begitu banyak bukti yang membuatnya mulai percaya cerita Sore.
"Aku mau membuat hidup kamu jadi lebih baik,"jawab perempuan ini serius.
Lama-lama Jonathan percaya Sore benar-benar istrinya dari masa depan. Banyak hal detail yang diceritakan Sore hingga membuat Jonathan menerima Sore masuk dalam hidupnya. Termasuk berjanji akan patuh pada semua yang Sore katakan.
Sayangnya, Jonathan melanggar janjinya untuk tidak merokok. Sore murka. Ia berkata kebiasaan buruk itu kelak akan merenggut Jonathan dari sisinya. Darah menetes dari hidung Sore. Ia ambruk dan meninggal.
Scene kembali ke kamar tidur. Sore terbangun dan kaget. Ia ada di situasi awal sebelum Jonathan tahu dia istrinya di masa depan.
Sore merangkai kembali alur cerita. Ketika ada yang membuatnya sangat sedih atau marah, ia terlempar kembali ke kamar tidur Jonathan.
Sore terus berusaha mengatur kembali alur cerita. Ada masa ia memutuskan meninggalkan Jonathan. Ia menyusuri toko-toko mencari pekerjaan. Hingga ia bekerja di salah satu butik pakaian pengantin.
Singkat cerita, bosnya tahu cerita Sore. Dengan sangat prihatin, Marco, sang bos, mengingatkan bahwa kita tidak bisa mengubah masa lalu, rasa sakit, dan kematian.
Berbagai scene terus berganti. Semua selalu kembali ke posisi Sore terbangun kaget di samping Jonathan. Mulai dari senyum manis hingga menangis memeluk Jonathan.
Mulai dari alur menemani Jonathan di pameran tunggalnya hingga mendampingi Jonathan sampai di depan rumah ayah Jonathan. Ya, sosok ayah yang meninggalkan trauma sangat dalam di kehidupan Jonathan.
Berkat Sore, Jonathan akhirnya mau mengunjungi ayahnya. Dengan menguatkan hati, ia ketuk pintu rumah itu. Seorang perempuan paruh baya membukakan pintu. Jonathan bilang ia ada perlu dengan suaminya.
Dari ruang tamu, Jonathan melihat kebahagiaan ayahnya. Berbagai kenangan manis masa kecil melintasi benaknya. Ia terdiam, mengurungkan niatnya untuk menghampiri laki-laki yang selama puluhan tahun ia impikan dan harapkan.
Jonathan memutuskan menulis pesan untuk ayahnya lalu ia pulang. Pada scene itu, secara tersirat Jonathan berhasil mengatasi trauma masa kecilnya. Karena misi tinggal di Kroasia demi dekat ayahnya dianggap sudah selesai, Jonathan kembali ke Indonesia.
Setibanya di Jakarta, Jonathan memulai persiapan untuk pameran fotografi impiannya. Naluri menuntunnya pada tumpukan foto-foto lama yang tersimpan. Tanpa ia sadari, foto-foto itu adalah pilihan Sore dari lintasan waktu yang berbed. Seolah takdir sedang membimbing jalannya.
Jonathan akhirnya berhasil mengadakan pameran fotografi tunggal. Ketika sedang berjalan-jalan di ruang pameran, ia melihat seorang gadis begitu khusuk mengamati gabungan visual beruang kutub di lanskap es Arktik dan cahaya aurora.
Jonathan yang terkesan dengan keseriusan Sore mengamati karyanya mengajak gadis itu mengobrol. Ketika Sore melontarkan kritik terhadap gabungan visual tersebut, Jonathan mengajak Sore melihat karyanya secara menyeluruh.
Sore pun minta maaf lalu mereka berkenalan. Ketika keduanya berjabat tangan, semua peristiwa dari lintasan waktu masa lalu dan masa depan bermunculan di benak keduanya.
Rekaman kebersamaan mereka di Kroasia, peristiwa Jonathan terjatuh, dan sebagainya tervisualisasikan dengan jelas.
Visualisasi yang membuat keduanya tersentak. Sontak Sore dan Jo berpelukan erat dengan perasaan haru biru juga rindu yang sangat.
Review Film Sore Istri dari Masa Depan : Sebuah Refleksi
Pesan-pesan simbolik tentang waktu mewarnai film Sore Istri dari Masa Depan. Namun, ini bukan film fiksi ilmiah tentang bagaimana waktu diputar balik.
Yandi Laurens, sang sutradara, ingin menyampaikan pesan bahwa ketika seseorang sangat terpukul atas peristiwa hidup yang dialaminya, ia punya kecenderungan ingin memperbaiki kehidupan di masa lalu demi masa depan yang lebih baik. So deep..
![]() |
dok. Instagram Cerita Film |
Film ini memang memiliki alur yang lambat dan non-linear sehingga menuntut kesabaran serta kecermatan penonton untuk menyatukan potongan-potongan cerita yang maju-mundur.
Ada scene Sore yang bolak-balik mulai dari pertama kali ia bangun di samping Jonathan yang masih terlelap hingga berkali-kali ambruk karena tak kuat melawan waktu. Di salah satu scene itu, Yandi menyelipkan tulisan WAKTU.
Pesan-pesan tersirat yang mulanya masih samar mulai terungkap. Kita tak bisa mengendalikan waktu. Yang kita bisa lakukan menyadari eksistensi waktu.
Scene ketika Sore akhirnya menyerah, meminta Jonathan agar jangan pernah melupakan dia selama hidupnya, mengingatkan saya pada masa lalu yang terasa berat.
Ingatan-ingatan itu meninggalkan rasa perih di sudut hati. Melihat kegigihan Sore memicu saya untuk berefleksi. Seandainya di masa lalu saya lebih bersabar...
Berbagai 'pengandaian' bermunculan, menciptakan rasa bersalah yang tak terhindarkan. Namun, saya tersadar, cerita itu bukan hanya tentang saya. Setiap orang punya perannya masing-masing dan menyalahkan diri sendiri tidak akan mengubah apa-apa.
Semua yang dilakukan Sore untuk memperbaiki masa lalu seolah men-trigger saya tentang masa lalu juga. Yang tersisa memang bukan lagi kemarahan, melainkan kesedihan melihat kondisi masa lalu saat ini.
Melepas bukan berarti melupakan. Orang Sunda bilang, kadang kasuat-suat.. Ya, hanya muncul sesekali dalam ingatan.
Penutup
Cinta yang Sore tinggalkan dari kegigihannya bolak-balik melintasi waktu mengakar di denyut nadi Jonathan, begitu juga sebaliknya. Itulah mengapa ketika tangan mereka bersentuhan, ada ledakan kenangan, lautan emosi yang terwakili air mata keduanya.
Scene di ending cerita sangat luar biasa. Menghanyutkan perasaan, meninggalkan kesan mendalam, sekaligus membangkitkan banyak kenangan.
Film ini akan sangat menyentuh dan menguras emosi terutama bagi mereka yang memiliki kenangan sedih dari masa lalu atau harapan besar terhadap orang terdekat. Pesan utama yang bisa diambil dari kisah Sore adalah sebuah refleksi mendalam bahwa pada akhirnya tidak ada seorang pun yang bisa mengubah orang lain selain dirinya sendiri.
Penutup yang makjleb banget. "Tidak ada yang bisa mengubah seseorang kecuali dirinya sendiri". Terkadang kita ingin kembali ke masa lalu dan memperbaiki ini dan itu. Nyatanya semua itu kan tak mungkin terjadi. Yang mungkin adalah tidak melakukann kesalahan yang sama dan menerima.
ReplyDeleteSaya kalau nonton SORE ini mungkin akan sering menitikkan air mata. Apalagi jika mengingat banyak hal yang seharusnya atau lebih baik tidak saya lakukan di masa lampau.
Sepakat, Bu. Jangan ulangi kesalahan sama & menerima yang sudah lewat sebagai bagian dari takdir.
DeleteFilm ini memang sangat menguras air mata bahkan perlu beberapa hari setelahnya menetralkan hati. Luar biasa memang kisahnya.. Terima kasih sudah singgah, Bu 🥰
Saya belum menonton film ini. Banyak yang bilang kalau filmnya sedih karena pesan utamanya persis seperti yang ditulis di artikel ini. Jadi, berasa nyesek gak sih kalau jadi Sore? Makanya saya agak maju mundur mau nontonnya. Khawatir nyesek aja gitu trus sesenggukan.
ReplyDelete