Bunda
pernah mengalami ini? Sudah capek-capek
memasak ini itu, pakai acuan buku resep menu khusus anak pula. Eh,
pas disuapi atau disajikan, anak menolak makan. Ada yang buka mulut, tapi saat
makanan masuk, dikeluarkan lagi. Duh..duh…
Saya
berulangkali mengalaminya. Waktu si sulung masih berusia 18 bulan, ia sangat
mudah bosan pada jenis makanan. Baru makan 2-3 suap, sudah tidak mau makan
lagi. Saya sempat bingung harus pakai metode apa agar ia mau makan. Gara-gara
itu juga, dokter mengultimatum saya. “Kalau berat badan Lintang bulan depan
tidak naik, Lintang harus diopname,”katanya.
Waduh, saya
makin bingung dan khawatir. Ibu mertua pun langsung turun tangan. Beliau
mengambil alih memasak dan menyuapi Lintang. Alhamdulillah dengan resep-resep
andalan ibu, berat badan Lintang naik dalam sebulan. Leganya ia tidak perlu diopname. Sayangnya, sampai
usianya remaja, Lintang tetap picky eater. Saya? Pasrah, hehehe…
Agar tidak
terulang lagi pada si bungsu, saat ia mulai masuk tahap MPASI, saya mempraktikkan aneka tips dari berbagai artikel yang saya baca tentang membentuk pola makan teratur bagi anak. Berikut ini saya rangkum
beberapa hal krusial yang menyebabkan anak sulit makan.
Mengapa Anak Sulit Makan?
- rasa makanan
Jadi, sama seperti kita, memasak untuk anak-anak tidak bisa asal
kasih gula dan garam saja. Pernahkah Bunda mencampur berbagai jenis makanan
dalam satu wadah kemudian disajikan? Asumsinya, sekali mendayung dua-tiga pulau
terlampaui. Ternyata makanan campur-campur gitu bikin anak-anak merasa eneg.
2. porsi makanan
Porsi makanan
yang terlalu banyak bisa membuat anak sulit diajak makan. Apalagi banyak
orangtua berpikir bahwa menambahkan prosi makanan untuk anak bisa menambah gizi
mereka. Menurut pakar gizi, Tuti Soenardi, kualitas gizi bukan ditentukan
banyaknya porsi makanan, melainkan kandungan nutrisi yang ada pada makanan. Jadi, penting banget untuk orangtua mengetahui informasi gizi setiap makanan yang disajikan untuk anak-anaknya.
Orangtua
sebaiknya memperhatikan kondisi anak sebelum makan. Jika dalam kondisi lelah,
anak bisa jadi tidak punya nafsu makan. Apalagi jika makanannya terlalu berminyak, ini akan
membuat anak mual. Hal lain bisa juga karena makanan terlalu panas atau
potongan makanan tak sesuai ukuran mulut anak.
Anak juga akan menolak makan apabila ia sudah mengudap camilan atau minum susu sebelum jam makannya. Kadang rengekan anak atau kebaikan hati anggota keluarga lain yang memberinya cemilan membuat program disiplin membentuk pola makan terkendala. Dari beberapa sumber yang saya baca, selama camilan yang dimakannya bernutrisi baik, kita tidak perlu khawatir. Jadi, sebaiknya Bunda selalu sediakan camilan sehat di rumah.
Solusi untuk Anak Sulit Makan
Untuk
mengatasi anak yang sulit makan, ada beberapa solusi yang bisa diterapkan :
- berikan makana n dengan porsi kecil
Kita bisa
mencoba memberikan makanan kepada anak dalam porsi kecil. Ada anak yang bisa makan banyak dalam sekali waktu makan. Namun, anak-anak saya masuk dalam kelompok makan sedikit, tapi sering. Agar lebih antusias, sajikan pula dalam
bentuk dan hiasan yang menarik. Oh ya, alangkah bagusnya jika alat makannya
menarik juga.
2. berikan motivasi
Ketika anak sedang makan, jangan lupa memberinya pujian. Namun,
sebaiknya kita memuji bukan karena anak makan dalam jumlah banyak. Katakan padanya, saat-saat makan bersamanya
adalah saat yang menyenangkan. Dengan catatan, waktu anak sulit makan, kita
nggak marah-marah ya,Bun.hehehe..
Biasanya
anak akan sangat senang dan bangga jika ia diizinkan memilih makanannya. Ia tentu akan lebih tertarik melahap makanan yang dipilihnya sendiri,
bukan? Selain itu, sebaiknya kita memasak makanannya dengan cara yang berbeda.
Tidak harus setiap hari sih, cukup dua atau tiga kali seminggu. Selain dimasak dengan cara biasanya, kita bisa memasak nasi dengan cara ditim atau digoreng. Begitu pula dengan ikan, ayam, tempe, tahu, atau sayuran. Buah-buahan pun bisa disajikan dengan cara berbeda, bisa dijus, dipotong biasa, atau dicampur dalam puding.
Tidak harus setiap hari sih, cukup dua atau tiga kali seminggu. Selain dimasak dengan cara biasanya, kita bisa memasak nasi dengan cara ditim atau digoreng. Begitu pula dengan ikan, ayam, tempe, tahu, atau sayuran. Buah-buahan pun bisa disajikan dengan cara berbeda, bisa dijus, dipotong biasa, atau dicampur dalam puding.
Di mana ada
kemauan di situ ada jalan. Kesabaran dan kreativitas adalah kunci mengatasi masalah anak sulit makan. Good luck, Bunda.