5 Skill Keren yang Bisa Kamu Pelajari Gratis Biar Dompet Tebal di 2025

5 Skill Keren yang bisa kamu pelajari gratis
Image by Dirk Wouters from Pixabay

Udah mau akhir tahun lagi nih! Waktunya bikin resolusi tahun baru, tapi kali ini beda, soalnya kita udah di tengah dekade. Gimana ya biar karir makin kece tahun depan? Apa aja yang perlu dilakuin biar karir makin moncer? Nah, apapun tujuan karir kamu, pasti butuh skill baru dong biar kesampean.

Coba deh inget-inget 5 tahun terakhir ini. Gila ya, udah 5 tahun aja sejak pandemi dan lockdown! Banyak banget yang terjadi yang pasti ngaruh ke karir kamu. Mulai dari terpaksa kerja remote, balik lagi ke kantor, sampe munculnya AI di tahun 2022. Belum lagi masalah ekonomi dan PHK di mana-mana. Karir kita semua udah banyak berubah!

Karena perubahan ini, kita butuh skill baru biar bisa adaptasi dan tetep kompetitif di dunia kerja. Satu hal yang kita pelajari dari 5 tahun terakhir adalah dunia kerja itu dinamis banget, bisa berubah drastis dalam sekejap mata. Kalau kita nggak terus belajar hal baru, bisa-bisa ketinggalan zaman dan nggak relevan lagi sama kebutuhan industri.

5 Skill Bergaji Tinggi yang Wajib Dipelajari di 2025

Skill yang kamu butuhin buat mencapai tujuan karir di tahun depan pasti beda-beda, tergantung tujuan kamu. Tapi, secara umum, ini nih beberapa skill inti yang harus kamu kuasai dan masukin ke resolusi tahun baru 2025:

 * Kewirausahaan: Nggak cuma buat jadi pengusaha, skill ini penting buat semua profesi!

 * Alat Kolaborasi Jarak Jauh: Jago pake Zoom, Google Meet, dll. biar kerja remote makin lancar.

 * Kecerdasan Emosional: Biar bisa ngatur emosi diri sendiri dan paham emosi orang lain. Penting banget buat bangun relasi dan kepercayaan di tempat kerja.

 * Ilmu Data dan Analisis: Biar bisa ambil keputusan berdasarkan data, bukan cuma feeling.

 * Coding dan AI: Meskipun nggak kerja di bidang IT, skill ini bisa dipake di berbagai bidang dan bikin kamu jadi aset berharga di perusahaan.

Kenapa Skill-Skill Ini Penting?

 * Kewirausahaan: Skill kayak motivasi diri, berpikir kreatif, fokus ke pelanggan, dan bisa ngatasin masalah itu dicari banget sama perusahaan, apalagi yang inovatif. Skill ini juga berguna banget buat kamu yang freelance atau punya bisnis sampingan.

 * Alat Kolaborasi Jarak Jauh: Kerja remote atau hybrid bakal makin umum. Makin jago kamu pake tools kayak Zoom, Google Meet, dll., makin lancar deh meeting dan komunikasi di proyek.

 * Kecerdasan Emosional: Biar bisa nanggepin situasi dengan dewasa, bangun relasi yang baik sama rekan kerja dan atasan, dan dapetin kepercayaan.

 * Ilmu Data dan Analisis: Biar bisa ambil keputusan yang tepat berdasarkan data, baik buat freelancer maupun pemimpin perusahaan.

 * Coding dan AI: Bisa bikin kamu cepet masukin produk ke pasar, jadi aset penting di perusahaan, atau bahkan bikin aplikasi sendiri buat penghasilan tambahan.

Tempat Gratis Belajar Skill-Skill Ini

Tenang, banyak kok sumber belajar online gratis! Cobain Coursera, Harvard Online, MIT OpenCourseWare, Microsoft Learn, Kaggle, Codecademy, dan LinkedIn Learning (gratis kalau kamu punya akun premium). YouTube juga banyak tutorial, video, podcast, dan seminar online yang bermanfaat.

Jadi, pas bikin resolusi tahun baru 2025, jangan lupa masukin 5 skill ini (minimal) ya! Luangin waktu buat belajar dan asah skill-skill ini. Anggep ini investasi buat masa depan karir kamu. Semakin kamu upgrade skill, penghasilan kamu juga bakal ikutan naik, dan karir kamu bakal makin panjang dan sukses!


5 Perbedaan Main Saham (Trading) dan Investasi Saham bagi Pemula


Trading vs investing

Beberapa waktu lalu media ramai memberitakan pernyataan Presiden Prabowo, jika orang kecil main-main saham, pasti kalah. Yang menang pasti bandar besar. 

"Saya kasih tahu ya, main-main saham itu kalau orang kecil pasti kalah. Itu untuk orang kecil biasanya sama dengan judi," kata Presiden Prabowo dilansir Kompas.com, Rabu (4/12/2024).

Pernyataan tersebut sempat viral di antara para pelaku pasar, termasuk saya, investor kecil-kecilan. Sempat mikir juga, kok gitu? Bukankah masyarakat bawah pun berhak memperbaiki taraf hidupnya dengan terlibat di pasar saham. Itu reaksi spontan saya sebagai akar rumput. 

Setelah merenungkannya kembali, pernyataan Presiden RI ke-7 ini ada benar dan ada salahnya juga. Sudah rahasia umum banyak permainan di pasar saham, tetapi di negeri ini tidak ada kasus insider trading yang diseret ke ranah hukum. Pat gulipat di pasar saham ini yang harus diwaspadai rakyat kecil agar tidak grasa-grusu mencoba peruntungan di pasar saham.

Jadi, bagaimana seharusnya? Apakah sebaiknya rakyat kecil jadi penonton saja? Tentu tidak, rakyat bisa ikut terlibat dalam pasar saham selama memahami konsep dan cara investasinya. Syarat pertama dan utama adalah pastikan uang yang digunakan adalah uang dingin. Kebutuhan dasar harus sudah terpenuhi sebelum berinvestasi ke saham.

Mengutip komentar Frederica Widyasari, Kepala Eksekutif OJK, "Para investor saham sebaiknya memahami apa yang dibelinya supaya tidak jadi judi."


Mari kita cermati analogi antara main saham dan investasi saham berikut ini. Bayangkan main saham seperti berjualan di pasar! Kita membeli barang di pagi hari dengan harga murah lalu menjualnya di sore hari dengan harga lebih tinggi. Berbeda dengan investasi saham, cara kerjanya seperti menanam pohon.

Trading vs investasi saham

Kita menanam bibit kemudian merawatnya hingga pohon itu tumbuh besar dan berbuah. Dalam investasi saham, kegiatan tersebut merupakan analogi dari membeli saham lalu memantau kinerja perusahaan hingga menghasilkan dividen dan capital gain.

Trading saham vs investasi saham

Berdasarkan analogi tersebut, kita bisa rumuskan perbedaan main saham dan investasi saham bagi pemula. Kalau yang sudah level intermediate, advance, bahkan proficient pasti sudah paham perbedaan keduanya.


5 Perbedaan Trading dan Investasi Saham bagi Pemula


Istilah main saham lebih populer dengan sebutan trading. Meskipun sering digunakan secara bergantian, "main saham" dan "investasi saham" memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal tujuan, jangka waktu, dan strategi.

  1. Tujuan

    • Trading : Biasanya merujuk pada aktivitas jual beli saham dengan tujuan mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek. Pelaku sering kali disebut sebagai trader.

    • Investasi Saham: Merujuk pada pembelian saham dengan tujuan jangka panjang, sering kali dengan harapan bahwa nilai saham akan meningkat seiring waktu. Pelaku sering kali disebut sebagai investor.


  2. Pendekatan
    • Trading: Trader biasanya menggunakan analisis teknikal untuk membuat keputusan cepat berdasarkan pergerakan harga saham dan pola pasar.

    • Investasi Saham: Investor lebih fokus pada analisis fundamental, menilai kesehatan perusahaan, prospek bisnis, dan nilai intrinsik saham.


  3. Frekuensi Transaksi

    • Trading: Transaksi terjadi lebih sering, bisa harian, mingguan, atau bulanan.

    • Investasi Saham: Transaksi terjadi lebih jarang, sering kali dengan memegang saham selama bertahun-tahun.


  4. Risiko
    • Trading: Lebih berisiko karena volatilitas pasar yang tinggi dan tujuan jangka pendek.

    • Investasi Saham: Lebih stabil dan biasanya menghadapi risiko yang lebih rendah karena tujuannya jangka panjang.


    5. Waktu dan Keterlibatan
    • Trading: Membutuhkan perhatian dan keterlibatan yang lebih intensif setiap hari.

    • Investasi Saham: Lebih santai dan memerlukan peninjauan berkala terhadap portofolio.

    ---
Pilihan antara trading dan investasi saham tergantung pada tujuan keuangan, profil risiko, dan periode waktu yang direncanakan setiap orang dalam menempatkan uangnya di pasar saham. Keputusan-keputusan tersebut menjadi faktor penting dalam menentukan pilihan menjadi trader atau investor.

Jadi, kamu pilih yang mana? lebih tertarik menjadi trader atau investor? Atau mungkin kamu sudah memiliki pengalaman dalam salah satunya? Salam :)

Mau Liburanmu jadi Kenyataan? Yuk, Pakai Promo Tiket Pesawat di BRImo

BRImo FSTVL
Vacation Time :) 

Di tengah hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, terkadang kita perlu melepaskan diri dari rutinitas dan menikmati liburan yang menyegarkan. Namun, seringkali biaya tiket pesawat menjadi kendala yang menghambat keinginan kita untuk berlibur.

BTW, hari gini sudah bukan zamannya khawatir dengan harga tiket pesawat yang mahal.  Sekarang kita bisa manfaatkan promo di aplikasi #BRImo. Aplikasi perbankan digital dari BRI yang memberikan promo cashback 50% untuk pembelian tiket pesawat. Dengan promo ini, liburan impianku; impianmu bisa menjadi lebih terjangkau dan nyata.

Promo Cashback 50% Pemesanan Tiket Pesawat di Aplikasi BRImo 

Sejak beberapa tahun terakhir, kami sekeluarga berencana berlibur ke Bali.  Sayangnya, harga tiket pesawat Jakarta Bali yang tinggi membuat kami harus mengurungkan niat. 

Suatu hari, saat sedang berselancar di internet, saya menemukan informasi tentang promo cashback 50% tiket pesawat di BRImo. Saya tentu langsung tertarik dong. Saya unduh deh aplikasi BRImo lalu mendaftar sebagai pengguna baru.

Setelah itu, saya telusuri penawaran tiket pesawat ke Bali dengan tanggal keberangkatan yang kami inginkan. Saya menemukan tiket pesawat dengan harga yang cukup terjangkau. Alhamdulillah..

Setelah urusan pengisian data diri dan data penumpang selesai, saya membayar tiket di aplikasi BRImo. Senangnya hati ini ketika membaca notifikasi bahwa saya mendapatkan cashback 50% dari harga tiket. 

Rasa hepinya berlipat-lipat. Ternyata Aplikasi #BRImoMudahSerbaBisa. Berbagai transaksi bisa dilakukan hanya dengan ujung jari di BRImo. Salah satunya ini. Kami bisa ke Bali dengan tiket hemat setelah pesan di BRImo. 

Akhirnya Bali! Kami mulai berkemas meski berangkatnya masih minggu depan. Pokoknya kalo semua urusan barang sudah dipacking rapi, hati lebih tenang. Jangan sampai ada drama barang-barang penting ketinggalan. 

Tanpa terasa seminggu berlalu. Besok kami akan terbang ke Bali. Kami berangkat penuh semangat. Berbagai rencana tersusun rapi selama liburan di Bali. Saya ingin ke Ubud, mampir ke berbagai galeri semifinal di sana. Tak lupa menyelam dan snorkeling di Tanjung Benoa. 

Begitu pula dengan suami, anak-anak, dan saudara-saudara yang lain. Rencana mau mampir ke berbagai tempat sudah tergambar di benak masing-masing. 

Kami tiba di bandara internasional I Gusti Ngurah Rai malam hari. Penginnya bisa foto-foto dulu di tulisan Bali yang sangat ikonik itu. Sayangnya, kami harus segera ke hotel. Jadi, mungkin foto-fotonya pas pulang saja. 

Malam semakin larut ketika kami menginjakkan kaki di salah satu hotel di kawasan Ubud. Istirahat dulu mempersiapkan energi untuk eksplore Bali esok hari.  Kami sepakat agenda besok keliling Ubud. Eksplore semua tempat wisata keren di kawasan ini. 

Sembari menatap langit-langit kamar, saya bersyukur dengan perencanaan liburan tahun ini. Kesabaran menunda liburan berbuah kegembiraan. Promo Cashback 50% tiket pesawat dari BRImo semacam buah kesabaran. So seriously gini ya 😁

BRImo FSTVL Bagi-Bagi Banyak Hadiah

BRImo FSTVL 2024

Meski ceritanya sedang liburan, tetap ada printilan kerjaan yang harus saya selesaikan. Seperti pagi ini, saya harus membayar beberapa tagihan pakai Aplikasi BRImo. Selama proses mentransfer, saya membaca info #BRImoFSTVL yang  #BerlimpahHadiah.

Saya klik tulisan BRImo FSTVL untuk akses info lebih detail.  Program BRImo FSTVL hadir khusus buat pengguna setia BRImo yang rajin nabung dan transaksi. Hm..saya termasuk dalam daftar kalo gitu. Saya rajin banget transaksi setiap hari. Kalo nabung, saya akui ngga serajin transaksi lainnya sih 😁

Sebagai bentuk apresiasi pada penggunanya yang setia, BRI bagi-bagi hadiah. Caranya gampang, kita tingkatkan  saldo tabungan BRI dan perbanyak transaksi pakai BRImo, Kartu Debit, atau Kartu Kredit BRI dari 1 Oktober 2024 sampai 31 Maret 2025. Catet tuh jangka waktunya supaya ngga terlewat.

Mau tahu ada keseruan apa aja di BRImo FSTVL 2024? Saya spill semuanya nih: 
 ▪️ Friday Deals: Setiap minggu ada penawaran spesial yang bisa kamu nikmati!
 ▪️ 100.000 hadiah langsung: kamu bisa dapatkan hadiah langsung hanya dengan bertransaksi di BRImo.
 ▪️ Hadiah utamanya bikin semangat transakai terus di BRImo. Adamobil BMW 520i M Sport, Hyundai Creta Alpha, dan Vespa Primavera!
 ▪️Nabung dan transaksi di BRImo: Semakin sering kamu nabung dan bertransaksi di BRImo, semakin besar peluangmu untuk menang!

Jadi, tunggu apa lagi? Segera download dan pakai BRImo untuk merasakan keseruan BRImo FSTVL 2024! 

Kamu Nggak Harus Kaya Buat Punya Perencana Keuangan!


pict : pixabay


Artikel ini membahas tentang gimana perencana keuangan bisa bantu ngatur dan ningkatin duit kamu, termasuk gimana cara mereka dibayar.

Pengalaman Pribadi Penulis

Si penulis, Allie Volpe, dulunya agak-agak kuper soal duit. Dia lebih seneng simpen uang cash dan gak punya rekening pensiun atau kartu kredit sampe umur 20-an. Akhirnya, dia nyoba pake jasa perencana keuangan dan ternyata ngebantu banget buat nabung dan investasi.

Apa Sih Tugas Perencana Keuangan?

Ada dua istilah nih: penasihat keuangan sama perencana keuangan. Bedanya, penasihat keuangan itu istilah umum buat siapa aja yang ngasih saran keuangan, kayak broker asuransi atau saham. Nah, kalo perencana keuangan itu lebih ngeliat kondisi keuangan kamu secara keseluruhan, bantuin ngatur duit, dan bikin rencana keuangan jangka panjang. Mereka bisa bantuin soal investasi, dana pensiun, asuransi jiwa, sampe bikin anggaran.

Perencana keuangan bakal ngecek duit, aset, utang, dan anggaran kamu. Terus, mereka bakal nanya tujuan keuangan kamu dan bikin rencana yang detail, kayak gimana cara investasinya, nabung buat pensiun, atau asuransi jiwa. Mereka juga bakal pantau terus rencana itu dan ngasih saran kalo ada perubahan kondisi, misalnya kamu mau beli rumah, punya anak, atau pas pandemi kemarin.

Kapan Butuh Perencana Keuangan?

Kalo kamu masih muda, tujuan keuangannya masih simpel (kayak nabung buat pensiun), dan udah punya program pensiun dari kantor, mungkin kamu gak butuh perencana keuangan.  Robo-advisor kayak Betterment atau Wealthfront juga bisa jadi pilihan kalo kamu gak mau ribet.

Tapi, kalo kamu udah mau pensiun, kondisi keuangannya agak ribet (misalnya kamu freelancer atau lagi gabungin keuangan sama pasangan), atau butuh bantuan buat investasi, perencana keuangan bisa bantu banget. Intinya, perencana keuangan gak cuma buat orang kaya aja, tapi buat siapa aja yang butuh bantuan ngatur duit.

Gimana Cara Mencari Perencana Keuangan?

Cara paling gampang, tanya temen atau keluarga yang udah pake jasa perencana keuangan. Kamu juga bisa cari di internet atau direktori perencana keuangan.

Pas nyari, pastiin kamu cek latar belakang mereka, kayak  sertifikasi, rekam jejak, dan strategi investasinya. Cari tau juga apakah mereka fiduciary, yang artinya mereka punya kewajiban buat ngasih saran yang terbaik buat kamu, bukan buat kepentingan mereka sendiri.

Sebelum deal, coba ngobrol dulu sama mereka buat nanya-nanya soal pengalaman dan gaya kerja mereka.  Pastiin kamu nyaman dan percaya sama mereka, soalnya mereka bakal ngurusin duit kamu.

Gimana Cara Bayar Perencana Keuangan?

Ada dua cara:

 * Fee-only: bayar biaya jasa langsung, bisa per jam atau persenan dari aset yang dikelola.

 * Komisi: mereka dapet duit kalo jual produk, kayak paket asuransi atau reksa dana.

Hati-hati sama yang bilang "fee-based", soalnya mereka bisa aja dapet komisi juga.

Seberapa Sering Harus Ketemu Perencana Keuangan?

Minimal setahun sekali lah buat ngecek investasi, anggaran, dan progres kamu. Kalo kamu punya banyak pertanyaan atau lagi ada perubahan besar dalam hidup, kayak mau pensiun atau dapet warisan, kamu bisa ketemu lebih sering.

Kalo Mau Udahan Gimana?

Cek dulu perjanjiannya gimana. Kalo gak ada aturan khusus, kamu bisa cari perencana keuangan baru dan minta mereka yang ngurusin pemindahan akun. Kamu juga bisa langsung minta perencana keuangan lama buat  ngelepas akses mereka ke rekening kamu.

Penting banget buat punya rencana dan konsultasi dulu sebelum putus hubungan sama perencana keuangan, biar gak kena pajak atau denda. Misalnya, kalo kamu ambil semua duit dari rekening pensiun sebelum umur 59 setengah tahun, kamu bisa kena pajak dan denda dari kantor pajak.

Kesimpulan

Perencana keuangan itu bisa bantu kamu ngeliat gambaran besar kondisi keuangan dan bikin rencana berdasarkan kondisi dan tujuan kamu. Gak peduli kamu freelancer yang baru mulai atau profesional yang udah punya banyak investasi, perencana keuangan bisa bantu kamu ngatur duit dengan lebih baik.



Freelancer Wajib Tahu : Metode dan Tips Efektif Budgeting

metode budgeting
Image by Steve Buissinne from Pixabay

Setiap baca tips-tips kelola keuangan, sebagai freelancer, saya merasa tips-tips tersebut lebih cocok untuk pekerja berpenghasilan tetap setiap bulan. Sementara bagi saya yang penghasilannya tiap bulan sangat fluktuatif, budgeting ala pekerja tetap kurang cocok.

Para freelancer pasti sudah tangguh mengalami masa ketidakpastian pencairan honor hingga pekerjaan yang sudah masuk jadwal kerja dalam jangka waktu tertentu, mendadak dibatalkan.Sebagian freelancer ada yang sudah punya bargaining position kuat hingga bisa mengajukan tuntutan akibat wanprestasi yang dialami. Namun, sebagian lagi hanya bisa pasrah. Kelompok yang bisa pasrah ini banyak, termasuk saya,hehe..

Akibatnya, honor yang digadang-gadang akan dialokasikan untuk ini itu terpaksa dipending. Mending kalau alokasinya tidak mendesak. Bagaimana jika alokasinya untuk bayar utang yang sudah jatuh tempo? Duh, pasti banyak juga yang mengalami gimana rasanya mumet tujuh keliling cari solusi yang aman.

Ketidakpastian itu yang sering bikin kagok kalau mau menerapkan budgeting. Pada umumnya, mekanisme budgeting mendata total penghasilan yang diterima setiap bulan. Setelah itu, membaginya dalam berbagai pos sesuai persentase yang ditentukan. 

Baca juga Ciri Orang yang Duitnya Banyak di Bank, tapi Ngga Pamer

Sebenarnya banyak jenis budgeting yang bisa diterapkan dengan menyesuaikan kondisi pemasukan freelancer. Belasan tahun lalu, saya pernah baca bukunya Prita Ghozie. Judulnya Tetap Cantik, Gaya, dan Kaya Raya. Bukunya menarik. Prita yang latar belakangnya keluarga mapan juga berada menawarkan perspektif mempersiapkan dana pensiun dan asuransi juga investasi. 

Perspektif yang menginspirasi saya untuk berinvestasi demi masa tua bebas finansial. Inspirasinya saja yang saya ambil. Sementara cara dia menerapkan budgeting di bukunya menurut saya terlalu rumit. Apalagi dia pakai contoh gaji minimal 10 juta untuk budgeting. Waktu itu gaji saya masih 4 juta an. Saya jadi overthinking. Kejauhan nih pilih parameternya. 

Saya pun meninggalkan Prita. Sesekali saya masih baca tips-tipsnya di akun Zapfin, lembaga kelola finansial yang dia dirikan. Oh ya, saya belajar cara memilih investasi yang tepat untuk pemula pun dari ulasan ayahnya Prita di Zapfin juga. Meski bukan parameter finansial yang tepat untuk saya, konten-konten Zapfin tetap bermanfaat kasih insight saya kelola finansial.

Baca Apakah Kamu Termasuk Kelas Menengah? 

Selama belasan tahun trial and error menerapkan tips budgeting, baik sebagai pekerja berpenghasilan tetap maupun sebagai freelancer, saya menyimpulkan mekanisme budgeting yang umum digunakan pekerja tetap masih bisa diadaptasi freelancer. Bedanya, kalau pekerja tetap membagi pos-pos persensetase pengeluaran per bulan, freelancer membaginya setiap menerima honor. 

Tips Budgeting untuk Freelancer

1. Alokasikan setiap fee yang masuk ke pos-pos pengeluaran yang sudah ditetapkan

Mekanismenya budgeting freelancer ngga dikumpulin dulu trus dibagi-bagi. Karena untuk freelancer, nunggu kumpul dulu semua duitnya, waktu cairnya ngga sama. Ada berurutan dari minggu ke minggu hingga ada yang tidak pasti kapan cairnya, tapi tetep aja project-nya dikerjakan di tengah ketidakpastian kapan hilal tampak. 

Salah satu contoh, hari ini ada fee tulisan yang masuk. Jumlahnya Rp 487 ribu. Sesuai dengan tips pertama, 487 ribu langsung dibagikan ke pos kebutuhan, keinginan, dan utang.

Saya menyebutnya konsep dasar budgeting untuk freelancer. Jadi, setiap adda fee masuk, langsung dibagi per pos pengeluaran. Tidak peduli nominalnya kecil sekalipun. Semua ada harganya. Semua punya rumah untuk pulang alias pos pengeluaran.

2. Pilih metode budgeting yang sesuai

Bagaiman kita memilih metode budgeting yang sesuai dengan kondisi kita? Sebenarnya saya juga tidak punya tips pasti. Saya pakai mekanisme trial and error sih selama ini :D

Ada banyak metode budgeting yang bertebaran di dunia manajemen finansial. Saking banyaknya saya lupa merinci satu per satu. Berikut ini saya spill beberapa metode budgeting yang saya ingat saja ya.

  • 50% needs - 30% wants - 20% savings

Pada metode ini, yang termasuk kelompok needs adalah biaya sewa, biaya kebutuhan sehari-hari, belanja bulanan, bayar utang, asuransi, dan transport. Kelompok wants terdiri atas hobi, liburan, hang out, iuran langganan, kado, dan biaya perawatan rumah juga diri sendiri. Kalau kelompok savings sudah kebayang kan isinya apa aja? Yup, ada dana darurat, biaya masa tua, dan investasi.

  • 60% needs - 30% debt -  10% savings

Yang membedakan metode ini dengan sebelumnya adalah adanya pos khusus untuk membayar utang sebesar 30%. Persentasenya maksimal 30% yang kerap dibahas dalam perbincangan atau konten finansial management di medsos. Katanya, "Utang yang sehat tidak boleh lebih dari 30%."

  • 75% needs - 15% savings - 10% want

Metode budgeting yang ini memasukkan konsumsi, transportasi, sewa tempat tinggal, operasional harian, sedekah, dan iuran masuk dalam kelompok kebutuhan. Untuk kelompok tabungan terdiri atas dana darurat, dana kesehatan, piknik, dan sinking fund alias dana untuk belikan kado, dll. Nah yang 10% ini ternyata terdiri atas hobi dan upgrade skill. 

Apa pun metode budgeting yang dipilih, tetap langkah pertama membagi setiap fee yang masuk dalam pos-pos atau kelompok pengeluaran tersebut. Kadangkala karena kita yang pegang duitnya dan itu adalah duit kita, kita cheating tipis-tipis. Ada pos pengeluaran yang tidak sengaja tidak diisi demi mengisi pos lain yang diinginkan.

Pramoedya Ananta Toer, penulis masyhur di sejarah sastra Tanah Air, pernah bilang, "Sucilah sejak dari pikiran." 

3. Rajin mencatat pengeluaran setiap hari

Sekilas tampak sederhana, gampang banget lah catat pengeluaran setiap hari. Ternyata rutinitas selalu perlu effort. Tidak semua orang berhasil mendisiplinkan dirinya menulis pengeluaran setiap hari. 

Kadangkala sama sekali ngga sempet mencatatnya. Atau ketika mencoba pakai aplikasi, eh malah berasa lebih enak ditulis manual saja. 

Saya memilih mencatatnya di buku khusus. Ada kepuasan berbeda ketika melakukan jurnaling finansial. Mencatat belanja apa saja hari ini pakai pensil atau spidol warna-warni. Semacam healing meski harus berlapang dada semua makin mahal saja. 

Hal menarik dari aktivitas pencatatan ini lagi-lagi tentang jujur pada diri sendiri. Tak hanya itu, pencatatan pengeluaran harian  membuat kita lebih mengenali diri sendiri. 

Ternyata saya sukanya jajan. Ternyata uang abis untuk printilan. Ternyata latte factor mendominasi pengeluaran keluarga. Dan ternyata-ternyata lain yang cukup mengagetkan. 

4. Paylater bisa, tapi pakai dengan bijaksana

Paylater seringkali melenakan. Eksistensinya bisa memengaruhi mental. Semacam membuat kita merasa tetep punya duit untuk belanja apa saja. Padahal itu minjem dan harus dibayar. 

Kalau mepet banget, bisa dipakai. Tapi jangan semua dianggap mepet. Mumpung lagi diskon gede dan ngga sering ada diskon, beli aja dulu pakai Paylater. 

Mindset macam itu yang akhirnya membuat kita terbiasa pakai Paylater. Ini analoginya bersenang-senang dahulu bersakit-sakit kemudian. 

Pastikan saat menggunakan Paylater, kita sudah punya budget untuk membayarnya. Sebagai freelancer, sudah ada kerjaan fix yang honornya cair sebelum jatuh tempo. 

Kalau ngga ada, mending ngga usah pakai semua fasilitas Paylater. Mengabaikan itu, siap-siap hidup bakal kacau. Percaya deh! 

---

Budgeting bagian dari kecerdasan kita mengelola keuangan. Di dalamnya ada kebijakan juga kebajikan. Membenahi budgeting sama dengan membenahi hidup. Urusan uang yang tertib seharusnya bisa merapikan pikiran dan hati kita. Perjalanan finansial lebih jelas, mau ke mana, akan dibuat bagaimana, selanjutnya bagaimana. Idealnya sih gitu..