Si Empuk Yang Irit Bumbu
Friday, November 3, 2017
Sore ini sebelum mengajar, saya
ada janji ketemu teman. Pilah-pilih tempat ketemu yang nyaman, dapet deh Pasar
Cisangkuy. Lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat saya mengajar. Dua tahun
lalu pernah makan di situ, banyak banget pilihan menunya. Pas lah untuk teman saya
yang hobi kuliner dan rajin memosting perjalanan wisata kulinernya di
Instagram.
Di buku menunya, ada ratusan menu
yang ditawarkan. Pantesan buku menunya tebel banget. Wajar sih, nama tempatnya
kan Pasar Cisangkuy. Lengkapnya Resto n Cafe Pasar Cisangkuy. Layaknya pasar,
rame dan rupa-rupa isinya. Setiap menu, ada fotonya. Bikin
cegluk..cegluk...Meskipun saya sudah makan siang, akhirnya tergoda juga pilih
makanan berat.
Pilah-pilih, buka halaman demi
halaman, mata saya tertumbuk pada menu sate taichan di Bandung. Sudah lama saya penasaran
dengan sate yang sedang naik daun ini. Pengin coba, tapi ga kesampaian juga.
Dengan mantap, saya pilih sate taichan. Sementara, teman saya masih bingung pilih menu. Ini pengin, itu
pengin. Laper mata bikin perut mendadak ikut laper.
Taraa! Sate taichan pun datang. Akhirnya
saya mencicipi sate taichan di Bandung. Setelah setahun terakhir ini hanya membaca cerita
yang berseliweran di televisi dan medsos. Penampilannya simple banget. Berbeda
dengan sate madura, sate padang, atau sate ambal favorit saya. Ketiga jenis sate itu berlimpah bumbu. Sementara, bumbu sate taichan ini
minimalis : garam dan air jeruk nipis. Perbedaan yang lain, sate taichan full daging. Jenis sate lain (biasanya) bercampur daging dan kulit.
Sepuluh tusuk sate, sejumput
sambal cabe rawit yang mantep pedesnya, sepotong jeruk nipis, sedikit acar
bawang merah, dan nasi putih. Sepaket sate taichan ditambah nasi putih harganya
Rp 35.000,00. Oh ya, karena belinya di kafe, harga segitu belum termasuk pajak...
Rasa asin langsung menyapa lidah
saya pada gigitan pertama. Saya kunyah pelahan menikmati dagingnya yang empuk.
Lama-lama terasa kesegaran jeruk nipis di lidah. Asin dan asam berbaur dalam
empuknya daging. Kesan pertama menjawab
penasaran saya. Oh, gini rasanya sate taichan, simple. Adanya sambal memberi
tambahan rasa pada sate. Yah, rasanya jadi ga cuma asin aja di lidah. Sebagai
pecinta sate khas Indonesia, rasa sate taichan tidak menantang di lidah.
Meskipun potongan dagingnya
tampak kecil-kecil dalam satu tusuk, sepuluh tusuknya tetap mengenyangkan. Ya
iya lah, sepuluh tusuk gitu lho. Eh, tapi itu untuk saya, entah kalau yang
makan terbiasa dengan porsi besar. Mungkin sepuluh tusuk sate taichan dianggap
sebagai cemilan hehe..
Minimalisnya bumbu sate taichan mungkin
tidak lepas dari asal-usul munculnya sate taichan di Indonesia. Mulanya adalah
seorang Jepang yang minta membumbui sendiri satenya saat ia memesan sate di
kawasan Senayan, Jakarta, setahun silam (Kompas.com, 15/10/2017). Karena
pelanggan ini dari Jepang, ia terbiasa dengan bumbu minimalis yang digunakan
pada masakan di negerinya. Ini hanya asumsi saya saja sih ^^
Meskipun bumbunya minimalis, sate taichan di Bandung tetap dicari penggemar wisata kuliner. Selain di Pasar
Cisangkuy, ada banyak tempat di Kota Bandung yang menjual sate taichan. Harga rata-rata sate taichan
berkisar 20 ribu – 35 ribu per porsi. Ada yang menyertakan acar, ada juga yang
hanya menyajikan sate taichan beserta sambal rawit. Ada pula yang menambahkan
bubuk penyedap di pinggir piring saji. Kalau dagingnya kurang gurih, bisa
dicocol ke bubuk penyedap lalu cocol ke sambalnya. Sedaap...
Nabung Untung dengan Undian Milyaran Rupiah dari SOBATKU
Monday, October 30, 2017
“Bang-bing-bung,
yuk kita nabung,”
“Tang ting tung,
heei..jangan dihitung.”
“Tahu-tahu kita
nanti dapat untung.”
Petikan lirik Menabung ciptaan Titiek Puspa lamat-lamat muncul di benak saya. Lagu yang
dipopulerkan Saskia dan Giovanni belasan tahun silam ini masih pas dengan
kondisi sekarang. Ajakan menabung memang nggak ada matinya. Menabung merupakan
salah satu perilaku positif yang ditanamkan sejak dini di budaya mana pun.
Mungkin,
mulanya, setiap orang belajar menabung di celengan. Celengan berbagai bentuk
menjadi tabungan pertama. Biasanya celengan digunakan di usia balita hingga
lulus SD. Saat duduk di bangku SMP, isi celengan berpindah ke buku tabungan. Saya
masih ingat dulu menabung di kantor pos waktu kelas 7 SMP. Tabanas nama
tabungannya. Tabanas ini jenis tabungan yang dikeluarkan Bank Tabungan Negara
(BTN). Meskipun milik BTN, nasabah bisa menyetor uang tabungannya di kantor
pos. Mungkin pertimbangannya kantor pos relatif mudah diakses banyak orang
ketimbang harus datang ke bank. Pada tahun 90an, cabang-cabang bank belum berjamur seperti sekarang.
Hingga lulus
SMP, saya masih setia dengan Tabanas. Saat duduk di bangku SMA, saya mulai
melirik bank lain. Akhirnya, saya sukses pindah ke bank lain. Alasannya bukan
karena banyak fasilitas menarik yang ditawarkan bank tersebut, melainkan karena
ikut-ikutan teman. Ah, dasar ABG,urusan tempat menabung pun taklepas dari
pengaruh peer group.
Sayangnya,
bertahun kemudian saya harus ganti bank. Penyebabnya lagi-lagi bukan karena ada
program menarik dari bank lain. Saya ganti bank karena harus bayar SPP kuliah
di bank itu. Biar gampang aja. Alasannya serbapraktis, tidak ada pertimbangan
lain.
Nah, di tahun
ketiga kuliah, saya mulai peduli dengan tawaran-tawaran yang dipromosikan
banyak bank. Meskipun masih mahasiswa, saya sudah melek finansial. Saya belajar
mengelola isi dompet yang sedikit itu agar tidak besar pasak daripada tiang.
Yang saya
inginkan hanya satu, yaitu tidak ada biaya admin bulanan. Untuk mahasiswa,
rekening tabungan yang bebas biaya admin bulanan sangat berarti. Oh iya satu lagi, isi rekening bisa ditarik sampai tak bersisa adalah hal yang sangat membahagiakan.
Maklum...hidup bergantung pada kiriman orangtua hehehe..
Seiring
berjalannya waktu, saya lulus kuliah, bekerja, dan berumah tangga. Prioritasnya
bukan lagi rekening tanpa biaya admin bulanan atau rekening yang bisa
dikosongkan hingga saldo Rp 0,00 lagi. Saya mencari rekening yang praktis tanpa
harus memakai buku tabungan dan membawa kartu ATM ke mana-mana.
Tentang buku
tabungan ini, saya sempat direpotkan juga. Karena saya membuka rekening di
Ternate, pihak bank harus menghubungi cabang Ternate sebelum cabang Bandung
membuatkan buku tabungan baru. Sayangnya, cabang Ternate –kata customer service
cabang Bandung- tidak merespons email dia. Akibatnya, saya belum bisa
mendapatkan buku tabungan baru. Rempong banget
kan?
Akhirnya saya pasrah dan mengandalkan kartu ATM. Jangan sampai dia hilang.
Kalau hilang, semua urusan keuangan akan terhamba. Untuk mengurus kartu ATM
baru, saya harus punya buku tabungan. Seandainya ada tabungan online, saya pasti akan pindah ke tabungan
itu. Bukankah sekarang sudah era financial technology alias fintech? Selain
fasilitas m-banking dan lain sebagainya, semoga ada fasilitas yang lebih
praktis lagi dalam urusan perbankan.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Seorang teman bercerita
dia baru saja membuka tabungan berbasis aplikasi, namanya SOBATKU. Namanya mudah
diingat. Saya jadi penasaran apa sih SOBATKU?
SOBATKU merupakan produk simpanan/tabungan berbasis online yang dapat diakses melalui smartphone. Catet! Tanpa
biaya administrasi bulanan. Point ini makin membuat saya antusias untuk membuka
tabungan di SOBATKU.
Waktu pelayanannya pun lebih panjang dan lebih fleksibel mulai dari pukul 07.00
sampai dengan pukul 21.00 dibandingkan dengan layanan melalui cabang bank konvensional. Cihuy
banget kan?! Lagipula, Alfamart relatif mudah diakses ketimbang ATM. Jadi, pas butuh tunai,
bisa cepet tariknya.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap para pengguna SOBATKU, KSP Mitra Sejati mengadakan program undian milyaran rupiah. Undian milyaran rupiah ini terdiri atas grand prize yang diundi tiap tiga bulan dan ada hadiah bulanan. Hadiah bulanannya berupa saldo SOBATKU senilai Rp
10 juta, Rp 5 juta, Rp 1 juta, Rp 500 ribu dan Rp 100 ribu untuk ratusan pemenang. Pada akhir
periode undian, total hadiah yang dipersembahkan SOBATKU adalah ribuan hadiah dengan miliaran Rupiah. Gimana? Seru bingits kan?!
*Artikel ini diikutsertakan dalam
lomba blog yang diselenggarakan oleh
Blogger Perempuan Network dan SOBATKU.
Artikel ditulis berdasarkan
pengalaman dan opini pribadi.
Medallion - Medallion Baru dari Alfamart untuk Pecinta Star Wars
Friday, October 20, 2017
![]() | |
www.tabletwallpapers.org |
Ternyata,
ingatan tentang kematian Han Solo membawa keberuntungan bagi saya di acara
Medallion Star Wars Launching yang diselenggarakan Alfamart hari Sabtu,14
Oktober 2017, silam. Saat MC bertanya siapakah tokoh yang tewas di film
terakhir Star Wars? Saya spontan mengangkat tangan meski tidak yakin jawaban
saya benar atau salah. Daan...jawaban saya benaar! Wah, senangnyaa. Senang
karena jawaban benar dan dapat hadiah, tentu saja. Itu kan alasan utama ikutan
kuis :D
Hadiahnya
ternyata empat buah medallion bergambar tokoh-tokoh pemain Star Wars. Saya
senang saja karena bisa saya hibahkan pada anak. Sambil mengamati
medallion alias koin – koin itu, saya menyimak cerita Rani Wijaya,
Marketing Director Alfamart, tentang acara launching medallion ini.
Medallion alias
koin, selanjutnya saya akan menggunakan istilah koin, Star Wars tidak
diproduksi lalu dipasarkan secara sepihak oleh Alfamart. Sebelum dua kegiatan
itu dilakukan, ada kesepakatan antara Alfamart dan Disney sebagai pemegang hak
cipta Star Wars. Bentuk kesepakatan itu berupa koin Star Wars yang hanya
dipasarkan di seluruh gerai Alfamart di Indonesia.
![]() |
koleksi koin Star Wars |
Wah,
keren sekali nih Alfamart. Menurut Rani, Disney memilih Alfamart karena
Alfamart mempunyai gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. Banyaknya gerai
Alfamart ini diyakini bisa menjangkau berbagai lapisan masyarakat di mana pun
mereka berada. Jadilah 35 desain baru koin Star Wars diproduksi lalu didistribusikan
ke seluruh gerai Alfamart. Kebayang kan betapa antusiasnya para pecinta Star
Wars dengan berita itu?
![]() |
Alfamart dan anggota Komunitas Koin Star Wars |
Launching medallion Star Wars ini dihadiri oleh beberapa komunitas. Berlokasi di Kapulaga Indonesian Bistro, jalan Dayang Sumbi, Bandung, Alfamart mengundang Blogger Bandung, member Alfamart, dan tentu saja Komunitas Koin Starwars hadir di acara ini. Personil Komunitas Koin datang dari berbagai kota, selain dari Bandung. Ada yang khusus datang dari Jakarta, Bogor, dan Surabaya.
Untuk
memuaskan Komunitas Koin Star Wars, Alfamart dan Disney menerbitkan tiga buah koin yang
dicetak sangat terbatas, tiga buah koin. Hanya tiga! Dibeli satu, sisanya tinggal dua. Nah,
yang dua koin ini dilelang di acara kemarin. Kolektor dari Bogor berhasil mendapatkan koin pertama seharga Rp
1,75 juta. Koin kedua jatuh ke tangan kolektor dari Bogor seharga Rp 1,5 juta.
Buset dah! ada aja yang rela bayar
jutaan hanya untuk kepingan koin. Koinnya bukan emas pula. Untuk banyak hal,
saya masih sulit mengerti kepuasan batin para kolektor koin ini. Hehe...
![]() |
salah satu koin eksklusif yang terjual pada lelang |
Akhirnya, ketika senja mulai menyelimuti Kota Bandung, acara seru ini pun berakhir. Setiap peserta mendapat tiga buah koin Star Wars dalam goody bag mereka. Tiga koin itu bisa menjadi
![]() |
Subscribe to:
Posts (Atom)