Memilih atau Tidak, Proses Demokrasi Tetap Berjalan


www.ptotoday.com
foto : www.ptotoday.com

Pilkada serentak tahun ini menjadi gambaran kekuatan politik parpol untuk menyusun strategi pada pilpres tahun 2019 yang akan datang. Calon dari partai mana yang menang akan menjadi referensi bagi parpol bersangkutan untuk memetakan langkah-langkah politis parpol dalam berkoalisi.

Suhu politik yang memanas setahun terakhir ini menyebabkan semua orang tertarik bicara tentang politik. Yang dibicarakan tidak hanya seputar siapa cagub atau cawalkot pilihanmu, tetapi juga partai mana saja yang berkoalisi dan berpeluang menang di Pilpres 2019.  Di topik bahasan ini, Mak Umi memfokuskan pada cara kritis kita sebagai warga negara dalam memilih pemimpinnya.

Pemimpin yang dimaksud tentu tidak hanya presiden dan wakil presiden, tetapi juga gubernur, wali kota, bahkan ketua RT. Sebagai warga negara, kita harus cermat memilih sosok yang tepat. Ia harus amanah, cerdas, bersih, dan prorakyat. Itu kriteria sederhana yang saya ajukan sebagai warga negara.

Sebenarnya, jujur, saya agak apatis dengan kondisi politik negeri ini. Siapa pun pemimpinnya, ia takpernah bisa bebas dari titipan kepentingan partai politik yang mengusungnya. Hal ini memang suatu keniscayaan karena takada ketulusan dalam berpolitik. Politik takpernah bebas nilai. Pasti ada mekanisme balas budi jika tujuan terpenuhi. Ini yang lazim terjadi di dunia politik dan kita harus menerima itu.

Namun, seiring berjalannya waktu, kelaziman itu kok lama-lama menjadi pemandangan yang memuakkan bagi saya. Praktik balas budi kemudian berkembang menjadi praktik bagi-bagi kekuasaan. "Saya berjasa lho dalam kemenangan Anda. Jangan lupa posisi untuk saya."

Sebagai warga negara yang tak berdaya, saya hanya bisa geram setiap membaca berita atau mendengar kabar dari kawan-kawan jurnalis tepercaya tentang bunglon-bunglon politik di negeri ini. Saya takbisa protes langsung pada para petinggi partai pembuat keputusan. Yang bisa saya lakukan adalah lebih cermat mengenali orang-orang partai yang mencalonkan diri dalam bursa pilkada. Saya mempelajari rekam jejak mereka beserta program-program kerja yang ditawarkan.

Semakin saya mengkaji rekam jejak para calon, semakin saya tidak menemukan sosok yang pas di hati memimpin kota dan provinsi tempat saya berdomisili. Sebenarnya ada sih calon yang sedikit mengena di hati. Namun, setelah ditimbang berulang kali, kembali mengkaji rekam jejak mereka, hati saya menolaknya. Anyway, memang tidak ada yang sempurna. Mencari sosok pemimpin seperti Umar Bin Khattab di zaman sekarang ini kok rasanya seperti mencari jarum dalam jerami.

Harapan saya tidak muluk-muluk sebenarnya. Saya hanya ingin pemimpin yang bersih dari korupsi; punya sikap, dan berani membela kepentingan rakyat. Abstrak? Tidak. Susi Pudjiastuti memenuhi tiga kriteria itu di mata saya. Entah di mata yang lain. Biasanya sih yang punya sikap dan berani membela kepentingan rakyat adalah mereka yang nonpartai. Sementara, di negeri ini, jalan terlalu terjal tanpa bendera parpol. Ahok yang pede punya banyak pendukung saja akhirnya harus maju di bawah bendera PDI. Terlebih dengan aturan ambang 20% untuk mencalonkan presiden. Parpol-parpol makin giat sikut kanan kiri berkoalisi demi kekuasaan.

Akhirnya, di detik-detik terakhir pencoblosan, saya memilih tidak memilih. Meskipun mungkin suara saya dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggung jawab, biarlah. Saya pun takpeduli jika dinilai tak bertanggung jawab karena tidak berpartisipasi dalam menentukan nasib Bandung dan Jawa Barat lima tahun ke depan. Saya tidak ingin asal memilih atau malah mencoblos semua gambar di bilik suara. Lagi pula, memilih atau tidak memilih, proses demokrasi tetap berjalan.

Sama halnya dengan saling menghargai perbedaan pilihan politik, yang memilih dalam pilkada dan pileg, serta pilpres kelak harus juga menghargai mereka yang tidak memilih. Hal mahapenting dari kondisi ini adalah tidak saling menghasut dan tidak saling menghakimi. Mari saling menghargai demi Indonesia yang kita cintai.

Jurassic World 2, Fallen Kingdom (Review)

www.siswiyantisugi.com


Jurassic World 2, Fallen Kingdom, tayang serentak tanggal 7 Juni 2018 lalu di seluruh bioskop di Indonesia. Kebetulan saya, suami, dan anak-anak ngefans banget film ini. Jadi, tepat tanggal 7 Juni yang jatuh pada hari Kamis, kami meluncur ke bioskop.

Pas banget Jurassic World 2, Fallen Kingdom tayang perdana di hari Kamis. Ini artinya kami bisa beli tiket nomat alias nonton hemat :D Kami memilih XXI BTC Pasteur Bandung. Tiketnya murah meriah, Rp 25 ribu saja. Harga segitu signifikan banget untuk kami yang nonton rame-rame.

Jadwal pemutaran pertama adalah pukul 15.40 WIB. Jadwal kedua pukul 18.20 WIB. Jadwal ketiga dan selanjutnya, saya lupa ^^ Untunglah, setelah menembus kemacetan sepanjang jalan Garuda hingga jalan Pasteur, kami berhasil menonton pada pukul 15.40 WIB.

Mulanya saya kira antrean akan sangat panjang. Ternyata dugaan saya meleset. Tidak ada antrean; suasana di lobinya pun lengang. Ada beberapa orang saja yang duduk-duduk. Kami pun bisa langsung membeli tiket dan cuuzz ke Teater 1. Waktu sudah menunjukkan pukul 15.30 WIB.

Di dalam Teater 1, masih banyak kursi yang kosong. Mungkin karena bulan puasa, orang-orang memilih menonton selepas berbuka puasa. Atau mungkin di XXI BTC saja yang lengang. Bisa jadi di bioskop-bioskop lain antreannya mengular. Syukurlah kami memilih menonton di sini.

Jurassic World 2, Fallen Kingdom langsung dibuka dengan scene menegangkan. Scene selanjutnya menceritakan gunung berapi di Pulau Isla Nublar meletus. Bencana alam itu tentu mengancam keselamatan dinosaurus yang ada di pulau itu. Kekhawatiran tersebut juga dirasakan pemerintah AS. Pemerintah pun mengadakan kongres dengar pendapat untuk menemukan jalan keluar.

Meletusnya gunung berapi di Pulau Isla Nublar pun mengundang keprihatinan banyak pihak, termasuk Claire Dearing. Kalau nonton Jurassic World I, pasti familiar dengan perempuan cantik ini. Selepas kekacauan tiga tahun lalu yang memaksa perusahaan pemilik Jurassic World mengganti kerugian pengunjung sebesar $ 18 juta, Claire kini memimpin yayasan penyelamat dinosaurus. Bersama teman-temannya di yayasan itu, ia berusaha melobi pihak-pihak berwenang agar mendukung usahanya menyelamatkan dinosaurus di Pulau Isla Nublair agar tidak punah akibat meletusnya gunung berapi di sana.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Benjamin Lockwood, partner pendiri Jurassic Park sebelumnya, Profesor John Hammond's, dalam menciptakan teknologi kloning dinosaurus, mengontak Claire untuk datang ke kediamannya. Claire yang sangat bersemangat pun memenuhi undangan itu. Di kediaman Lockwood, ia ditemui Eli Mills, asistennya.

Mills meminta Claire bergabung dengan misi penyelamatan dinosaurus. Dinosaurus ini akan dipindahkan ke pulau khusus yang hanya akan diisi oleh dinosaurus. Kingdom ini bisa hidup bebas di alam tanpa diganggu campur tangan manusia.

Tentu saja Claire bersedia. Ia mengajak rekannya yang dokter paleontologi dan rekan satunya, seorang ahli informatika untuk membantunya. Oh ya, ada satu orang lagi yang sangat dibutuhkan. ow..ow..siapa dia? Yes! Dia tak lain tak bukan adalah si ganteng lembut hati, Owen, sang ahli perilaku hewan. Singkat cerita, Claire mengontak Owen, sedikit nostalgia tentang relasi asmara mereka tiga tahun lalu. Owen akhirnya bersedia bergabung. Pergilah mereka berempat ke Pulau Isla Nublar.

Namun, yang dibayangkan Claire dan Owen jauh panggang dari api. Mereka dikhianati dan nyaris tewas terpanggang magma yang turun dari gunung. Ternyata, puncak konfliknya bukan di Pulau Isla Nublar, melainkan di kediaman Lockwood. 

Mills menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan Lockwood kepadanya. Alih-alih menyelamatkan dinosaurus-dinosaurus di Isla Nublar ke tempat yang sudah disediakan untuk hewan-hewan purba ini, Mills bekerja sama dengan rekannya melelang hewan-hewan ini. Dan siapa pemenang lelang pertama? Pembeli dari Indonesia. Luar biasa. Kepikiran ya si penulis skenario memasukkan Indonesia dalam script :D 

Berbagai ketegangan mewarnai jalannya film ini. Jangan harap ada keindahan pemandangan seperti yang disajikan Jurassic World I. Di Jurassic World 2 ini, alur ceritanya tegang terus.  Tegang dan mengerikan. Belum lagi saat asal-usul sebenarnya cucu Lockwood, Maisie, diungkap Eli Mills. Saya bergidik. Ilmu pengetahuan memang luar biasa. Apa sih yang ngga bisa? analoginya seperti dua sisi mata pisau; benar-benar menguji kearifan manusia.

Chilkid Soya dari Morinaga Dukung Anak Alergi Tetap Berprestasi

Semua ibu pasti ingin memberikan yang terbaik bagi tumbuh kembang anaknya. Asupan nutrisi dan stimulan yang tepat akan membantu tumbuh kembangnya secara optimal. Tapi bagaimana jika anak alergi susu sapi? Bisakah alergi tetap berprestasi?

 

Idealnya, ibu memberikan ASI eksklusif di usia 0- 6 bulan pertama. Selanjutnya, ASI bisa diberikan bersama MPASI sebagai tahapan memperkenalkan anak pada beragam rasa dan tekstur makanan di awal kehidupannya. Pemberian MPASI juga bisa menjadi cara pencegahan alergi terhadap makanan.

Sebagai ibu bekerja, saya merasakan sendiri kuantitas ASI saya berkurang saat bayi saya berusia 13 bulan. Perasaan khawatir dan sedih pun melanda. Bagaimana kalau tumbuh kembang anak saya terhambat karena ia tidak minum ASI lagi? Bagaimana kalau ternyata ia alergi terhadap susu sapi?

Setelah membaca banyak artikel tumbuh kembang bayi, kekhawatiran saya mulai surut. Pada salah satu artikel yang saya baca, Prof. Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K), Guru Besar Bagian Anak Alergi dan Immunologi dari RSCM/FKUI, menjelaskan bahwa ibu yang tidak bisa maksimal memberikan ASI pada bayinya dapat memberi susu yang telah diformulasikan secara khusus seperti susu dengan protein terhidrolisat parsial.

Teknologi protein hidrolisa parsial ini memungkinkan protein dalam susu yang menjadi pencetus alergi pada bayi dipecah-pecah sehingga aman dikonsumsi.  Catat : aman dikonsumsi. Penting banget bagi saya dan pasti bagi para ibu lain untuk memastikan susu yang dikonsumsi anak kami aman, bebas alergi. 

Eit, tapi ada yang harus diperhatikan juga lho. Ternyata meskipun bayi punya alergi, gejalanya tidak langsung terlihat. Gejala alergi baru bisa terdeteksi setelah dua sampai tiga bulan. Biasanya, alergi itu genetis. Karena itu, bagi orang tua yang memiliki riwayat alergi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan  mengganti dengan susu kemasan.


 
Sehubungan dengan itu, Morinaga sebagai salah satu brand unggulan PT Kalbe Nutritionals secara berkesinambungan menyelenggarakan Morinaga Allergy Week sebagai bentuk dukungan terhadap program tahunan World Allergy Week. Dalam event itu, diselenggarakan seminar edukasi bagi para orangtua. Program parenting seminar skala nasional persembahan Kalbe Nutritionals ini akan dijalankan di banyak rumah sakit di lima kota besar di Indonesia. Apa yang akan disampaikan pada seminar tersebut? Seminar ini akan membahas fakta mengenai alergi dan penyakit lain yang terkait serta penanganan, dan pencegahannya.



Dalam upaya menangani alergi, Morinaga mempunyai program tetap, yaitu Morinaga Allergy Solution. Program ini merupakan solusi alergi untuk Si Kecil melalui sinergi nutrisi yang tepat, hasil pengembangan PT Kalbe Nutritionals bersama Morinaga Research Centre Jepang. Program ini menghasilkan produk yang memberikan solusi nutrisi untuk mencegah alergi susu sapi, yaitu Chilkid Soya

Chilkid Soya merupakan produk nutrisi untuk anak usia 1-3 tahun. Produk nutrisi ini mencakup Brain Care, Body Defense, dan Body Growth. Kehadiran Chilkid Soya mengandung nutrisi yang diperkaya setara dengan kebaikan susu sapi membantu sekaligus menghapus kekhawatiran para ibu. Menurut hasil survey terhadap ibu-ibu di Indonesia dengan anak usia antara 1 - 3 tahun yang alergi susu sapi, 9 dari 10 ibu merasa puas dan merekomendasikan Chilkid Soya sebagai solusi terbaik alergi.

Jadi, ibu takperlu khawatir anaknya tidak berprestasi karena alergi susu sapi. Chilkid Soya dengan nutrisi lengkapnya mendukung tumbuh kembang anak meskipun alergi tetap berprestasi. Apabila ibu ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Chilkid Soya dan berbagai produk dari Morinaga, bisa kunjungi akun sosial medianya di Facebook : Morinaga Platinum, Instagram : @Morinagaplatinum, Twitter: @MorinagaID, dan channel Youtube : MorinagaPlatinum. Selamat berselancar :)


Indahnya Berbagi Kebaikan Bersama Menu Bento Ramadan dan 3300 Anak Yatim




Setiap bulan Ramadan, saat yang paling ditunggu adalah saat buka puasa. Apalagi kalau buka puasanya di tempat makan favorit. Seperti hari Selasa kemarin, 22 Maret 2018, saya bersama teman-teman Blogger Bandung berbuka puasa bersama di Hokben Surya Sumantri

Ini kali pertama saya singgah ke gerai Hokben Surya Sumantri. Lokasinya mudah dijangkau. Saya juga melihat ada angkot Sthall Sarijadi yang lewat di depannya. Kebetulan waktu itu saya pulang pergi diantar ojek online. Saya yang datang sejam sebelum acara dimulai diminta langsung naik ke lantai dua.  Di tangga, saya disambut balon merah putih berbentuk hati dengan tulisan "Assalamualaikum" di tengahnya. Saya langsung jatuh suka dengan rangkaian balon ini. Kesannya cantik dan ramah. 


Menu Lengkap Bento Ramadan


menu lengkap Bento Ramadan
Di lantai dua, saya lihat berjejer aneka menu khas hokben dengan tulisan Bento Ramadan. Oh, paket baru lagi nih. Bento Ramadan ini punya enam pilihan paket yang terdiri dari Bento Ramadan 1 & 2 dan Bento Ramadan ABCD. Isi tiap menu sama-sama enak dan in sya Allah mengenyangkan.


Paket 1 & 2



Bento Ramadan 1 dan 2 terdiri dari nasi, salad, chicken teriyaki sebagai menu utama. Ditambah menu goreng, yaitu egg chicken roll / shrimp roll. Harganya Rp 43.000,00 sudah termasuk pajak.







Bento Ramadan Paket A
Bento Ramadan A & C adalah salah satu menu andalan dan favorit pelanggan Hokben yang terdiri dari nasi dan salad. Menu utamanya beef yakiniku/beef teriyaki. Menu gorengnya tori ball dan shrimp roll. Harga dua paket ini adalah Rp 55.000,00 sudah termasuk pajak.


Bento Ramadan Paket C




















Ada pula menu Bento Ramadan Tokyo Bowl B&D yang terdiri dari nasi yang ditaburi rumput laut dengan menu utamanya chicken steak/chicken katsu tare. Harganya sama seperti Paket A & C, Rp 55.000,00 termasuk pajak. Tidak ketinggalan salad khas Hokben yang disukai keluarga Indonesia. Minumnya? Tentu Teh Botol Sosro ^-^ 


Bento Ramadan Paket D
Bento Ramadan Paket B


Oh ya, yang nggak kalah penting, ada takjil gratis buat kamu yang makan di tempat (dine in) dan dibawa pulang (take away). Apa sih takjilnya? Untuk paket 1 & 2 ada kue semacam dorayaki. Nah, kalau paket ABCD, takjilnya Snickers. Takjilnya lebih mantap mungkin karena harganya juga lebih mahal. hehehe... 


Sertifikat Sistem Jaminan Halal MUI
Menu Bento Ramadan ini bisa dipesan delivery juga. Tinggal telepon 1-500-505. Gampang kaan? Dan yang pasti, Hokben sudah bersertifikasi MUI. Kita jadi tenang dan aman menyantap kelezatan menu-menu dari Hokben.


Menurut Fransisca Lucky, Marketing Communication Group Head PT Eka Bogainti (Hokben), “Hokben sangat bersemangat menghadirkan menu Bento Ramadan bagi seluruh pelanggan setia HOkben. Kenikmatan dari enam paket menu Ramadan lengkap dengan tajil yang dapat dinikmati para pelanggan saat berbuka puasa di Hokben. Bento Ramadan ini sudah tersedia di seluruh gerai HOkben sejak 14 Mei 2018.”

Sebagai pelanggan setia Hokben, saya menyambut gembira Bento Ramadan ini. Pilihan saya jatuh ke Bento Ramadan Paket C. Nasi dan beef teriyaki. Saya suka banget beef teriyakinya. Manis gurih gitu rasanya. Menikmati menu hokben harus dengan salad. Salad Hokben ini sekilas nampak sederhana, tapi cita rasanya meninggalkan kesan tak terlupakan di lidah saya. Dan ternyata, kesan itu pun dirasakan banyak teman saya.

saya doyaaan banget salad khas Hokben ini 


Share to Love Love to Share
Nah, selain memperkenalkan Bento Ramadan sebagai menu baru buka puasa, Hokben juga mengajak anak yatim dan dhuafa dari Panti Asuhan Yatim Cemara. Kebayang kan meriahnya Hokben dengan kehadiran puluhan anak mulai dari usia SD hingga SMP. Ada juga kakak-kakak pengasuh yang sepertinya sudah duduk di SMA dan kuliah.



foto bareng dulu yaa
dari kiri ke kanan : Ibu Irma, Bapak Agus, dan Bapak Herry
Anak-anak berfoto bersama sebelum mengikuti rangkaian acara. Mereka disambut Bapak Agus Hulyana selaku GM Hokben Jabar, Ibu Irma dari Divisi Komunikasi Hokben Group, dan Bapak Herry Samhargtadi sebagai P.I.C. Hokben Surya Sumantri. Selanjutnya beliau bertiga menyampaikan sambutan secara berurutan.

Usai sambutan, dua orang anak perempuan dari Rumah Yatim Cemara membaca ayat-ayat suci Al Quran dan artinya. 























duo MC memandu games

Duo MC, Jono dan Fitria, memandu
hadirin bermain games setelah rangkaian acara pembukaan. 

Tidak hanya anak-anak yang antusias, saya dan teman-teman blogger pun demikian.

Ada games joget sambil menyanyikan yel-yel Hokben, ada juga games seputar pertanyaan tentang ulang tahun Hokben dan menu Bento Ramadan. 

Yang jawabannya benar tenntu mendapat hadiah. Untuk blogger, hadiahnya berupa travel bag keren bertuliskan Hokben. Alhamdulillah saya beruntung dapat travel bagnya. Makasih Hokben :)


FYI, program kegiatan berbuka bersama ini merupakan merupakan kegiatan rutin tahunan Corporate Social Responsibility (CSR) yang sudah berlangsung sejak tahun 2001. 

Program CSR ini berfokus pada dua pilar utama, yaitu Hokben Cinta Pendidikan dan Hokben Berbagi dengan Sesama. Nah, bertepatan dengan usianya yang ke-33 di tahun ini, Hokben mengajak 3.300 anak panti yatim dan dhuafa yang berada di sekitar lokasi store Hokben di wilayah Jawa dan Bali untuk berbuka puasa bersama. Kalau di Bandung, program ini dipusatkan di Hokben Surya Sumantri.


omiyage
Di tengah acara, masih dalam rangka berbagi, saya dan teman-teman diminta mengisi form berbagi paket Omeyagi Ber-6 yang akan dikirimkan pada orang-orang yang dikasihi. Mereka bisa siapa saja, yang penting beda rumah. Dari dua puluh form berbagi yang diisi, dipilih enam form yang paling menarik alasan dan kalimat ucapannya. Bahagianya mereka yang menerima tanda kasih paket Omeyagi Ber-6 itu









Azan Maghrib berkumandang. Inilah saat yang paling ditunggu umat muslim sedunia yang berpuasa. Waktunya buka puasaaa…Alhamdulillah. Saya panjatkan doa-doa mengiringi tegukan pertama. Saat berbuka puasa adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa memohon banyak hal kepada Sang Maha Pengasih dan Pemurah. Semoga Allah mendengarkan dan mengabulkan tumpukan permohonan saya. Aamiin…

Segelas es leci menyegarkan kerongkongan saya. Sup hangat menenangkan perut saya yang sudah berteriak sejak pukul 17.00. Kini waktunya salat Maghrib. Selesai salat, acara belum berakhir. Masih ada sesi foto-foto dan ramah tamah. Sekira pukul 19.00, kami berkemas lalu berpamitan pulang.

Terima kasih untuk rangkaian acara Indahnya Berbagi Kebaikan bersama Hokben petang hari ini. Keindahan yang amat terasa di hati saya. Sorot mata polos anak-anak dan ekspresi ceria mereka masih terbayang di benak saya. Semoga cahaya kemuliaan Ramadan membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi semua orang. Tabik.


Charity Day Bersama Mister Indonesia 2018 di RS Melinda 2 Bandung

www.siswiyantisugi.com

Rumah Sakit Melinda 2 sebagai rumah sakit yang mendukung Medical Tourism sudah beberapa kali bekerja sama dengan penyelenggara pageant contest. Salah satunya konferensi pers Miss Tourism yang pernah saya hadiri pada 2 Desember 2017 silam.

Mulanya sempat heran juga, ternyata RS Melinda 2 punya event kontes putri-putrian juga. Saya kira seperti rumah sakit lain yang fokus pada pengobatan dan perawatan pasien saja. Ternyata, RS Melinda 2 berbeda. Mengusung program medical tourism, rumah sakit ini total mendukung program wisata kesehatan. Nah, pasti banyak yang belum akrab dengan istilah medical tourism ini. Jadi, medical tourism adalah program yang dijalankan RS Melinda dalam melayani pasiennya. Program ini bisa dijumpai pada desain rumah sakit yang nyaman dan gaul, layaknya hotel atau mall. 

Nah, 11 Mei 2018 lalu, saya diundang lagi ke konferensi pers kegiatan charity di RS Melinda 2. Kali ini yang akan hadir adalah para Mister Indonesia 2018. Saya baru denger peagant contest Mister Indonesia. Menarik juga, pikir saya. Jadilah siang itu saya  bersama dua teman blogger duduk manis di Kafe Tomodachi yang terletak di lobby Melinda 2 menunggu kedatangan para Mister Indonesia.

Rombongan Mister Indonesia 2018 datang dan langsung makan siang. Sambil menunggu giliran konferensi pers, kami juga makan siang dulu di Tomodachi. Selama ini saya cuma baca plang namanya aja kalau lewat Sarijadi atau dulu pas periksa hamil di sini. Entah ya, mungkin karena desain kafenya atau testimoni selintas dari teman-teman, harga makanan dan minuman di kafe ini  sepertinya mihiil. Makanya, cukup baca plang namanya. Kuatir dompet langsung kosong kalau makan di sini. hahaha...
www.siswiyantisugi.com
Menu makan siang di Tomodachi Cafe 

Ketidaktahuan menimbulkan prasangka. Itu benar adanya. Ternyata setelah lihat daftar menu, harganya standar kok. Memang, selalu ada jalan untuk menjawab ketidaktahuan. eaaa...

Saya memilih sirloin steak yang dimasak well done dan segelas juice strawberry. Meskipun Tomodachi cukup populer, tapi rasa makanannya biasa saja. Saus steaknya kurang mengesankan lidah saya. Sementara, sirloin steaknya mungkin karena dimasak well done, jadi rada alot. Salah saya kalau itu sih hihi... Gimana dengan juice strawberry? rasa strawberry-nya samar-samar di lidah. Tapii, semuanya habis tak bersisa ^^

Visi dan Misi Top 3 Mister Indonesia

Usai makan siang, kami diberi kesempatan mewawancarai Mister Indonesia, Runner Up Mister Indonesia 1, dan Mister Indonesia 2017. Sejak melihat kedatangan mereka, saya sudah penasaran dengan motivasi ketiganya mengikuti kontes ini. Bukan bermaksud bias gender, saya hanya penasaran dengan laki-laki yang tertarik ikutan kontes. Apakah sekadar pembuktian kemampuan atau memang senang menjadi pusat perhatian?

www.siswiyantisugi.com

Saya pun bertanya tentang motivasi mereka. Gilbert Pangalila, Mister Indonesia 2017, menjelaskan motivasinya. "Saya ingin menambah pengalaman dengan mengikuti ajang pemilihan Mister Indonesia ini."

Agung Wirajaya, Runner Up 1 Mister Indonesia 2017 yang mewakili Sumbar menjelaskan bahwa ajang Mister Indonesia baginya adalah ajang mengasah bakat dan minatnya di dunia modelling. "Saya sudah beberapa kali mengikuti ajang semacam ini,"ujarnya.

Sementara itu, Erich N. Setiawan wakil dari Bangka Belitung sebagai Runner Up 2 Mister Indonesia 2017 dan Mister Tourism World Indonesia 2018 menceritakan ajang ini sebagai pengalaman pertamanya dan ia menyukainya.

Fellowship Visit & Charity

Dalam acara fellowship visit & charity ini, Top 3 Mister Indonesia akan mengunjungi pasien-pasien yang sedang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Melinda 2. Top 3 Mister Indonesia ini didampingi Untung muliana sbg Queen Maker production, Dirut Melinda, dr Linna dan dr Aryadi Soenggono, dan owner Melinda, Bapak Sony. Hadir juga pada kesempatan berbahagia itu, Teh Ike, digital marketing Rumah Sakit Melinda 2.


www.siswiyantisugi.com

www.siswiyantisugi.com






Usai mengunjungi para pasien, kami dihibur oleh kolaborasi Sarah Maria Panggabean, juara 1 Melinda Festival 2018, dan Michael Geraldo, juara 2 Melinda Festival 2018.

www.siswiyantisugi.com