![]() |
dok. m.republika.co.id |
Bersyukurlah ibu yang tidak perlu membujuk anak-anaknya untuk mengonsumsi sayur dan buah setiap hari. Bagi saya, anak-anak yang menyukai sayur dan buah adalah kebahagiaan tersendiri. Saya sering berandai-andai kedua anak saya menyukai sayur dan buah seperti rasa suka mereka pada coklat dan susu. Sebenarnya tidak hanya anak-anak sih, sayur dan buah tetap menjadi kebutuhan utama setiap orang, berapa pun usia mereka.
Serat untuk Pencernaan Anak
Mengapa sayur dan buah sangat penting bagi pencernaan anak? Karena sayur dan buah mengandung serat yang
berperan melancarkan pencernaan, mengurangi resiko konstipasi atau
sembelit, serta membantu mencegah perdarahan pada usus dan penyakit usus.
Saya masih ingat waktu Lintang sembelit di usia tiga tahun. Ia harus mengejan sangat lama agar bisa buang air besar. Saya tidak tega melihat kondisinya. Ia memang tidak menangis. Ia mengejan hingga wajahnya sangat merah. Butuh waktu lebih dari lima menit agar ia berhasil buang air besar. Rutinitas bab-nya pun tidak setiap hari. Biasanya ia bab dua hari sekali. Kebayang kan gimana kondisi ususnya di dalam sana?
Setelah ditelusuri, penyebab utama Lintang sering mengalami konstipasi alias sembelit adalah kurangnya asupan sayur dan buah. Kebetulan anak saya ini memang sangat susah kalau disuruh makan sayur dan buah. Ia hanya menyukai wortel dan apel. Selain itu, ia pasti menolak.
Sebagian orang ada yang bilang kalau anak taksuka sayur dan buah, itu berarti ibunya tidak suka sayur dan buah semasa hamil. Olala..pendapat itu terpatahkan. Selama hamil, saya rutin mengonsumsi sayur dan buah. Kebetulan saya memang amat menyukai sayur dan buah sejak kecil. Jadi, tidak ada masalah saat hamil harus mengonsumsi keduanya.
Ternyata kesukaan pada sayur dan buah tidak genetik. Untuk itu, saya harus mencari solusi agar Lintang bisa tetap mengonsumsi sayur dan buah. Memaksanya makan sayur setiap waktu makan bukan tindakan tepat, menurut saya. Kalau dipaksa, dia bisa trauma. Kalau sudah trauma, jangan harap dia mau makan sayur dan buah lagi.
Yo!Yogurt Sebagai Solusi
Perjalanan pencarian itu akhirnya berbuah hasil. Saat sedang berbelanja kebutuhan dapur di pasar swalayan, mata saya tertumbuk pada deretan minuman kemasan. Salah satunya adalah Yo! Yogurt for Kids. Tertera di labelnya minuman ini mengandung serat sayur dan buah. Oh, ini bukan minuman kemasan yang biasa. Ini yogurt.
Apa sih yogurt? Yogurt adalah produk fermentasi dari susu pasteurisasi dengan
menambahkan bakteri lactobacillius bulgaricus yang dapat menghasilkan
bakteri asam laktat dan asam asetat sehingga mengeluarkan cita rasa yang
asam dalam proses fermentasi susu tersebut. Rasa asam itulah yang menjadi ciri khas yogurt.
Aha! Yogurt bisa menjadi solusi. Ini yang saya butuhkan. Yogurt anak dari Heavenly Blush ini aman untuk pencernaan anak.
Apa saja sih kandungan Yo! Yogurt for Kids?
Apa saja sih kandungan Yo! Yogurt for Kids?
1. Serat tinggi mengandung buah dan sayur
2. Memenuhi 30% kebutuhan serat
3. kaya akan nutrisi susu
4.Tidak mengandung bahan pengawet sehingga bisa dikonsumsi setiap hari
"Enak ini, Bu. Rasa brokolinya nggak terasa. Untuk yang nggak suka sayur seperti aku, Yo! Yogurt ini cocok banget," ujar Lintang dengan wajah sumringah. Saya pun ikut sumringah melihat respons positifnya.
Varian rasa yogurt anak ini pun beragam. Ada rasa bananas berries brocolli dan mango carrot. Minuman ini dibuat dari yogurt berkualitas yang ditambahkan serat buah dan sayur
dengan rasa yang enak.
Akhirnya, saya titipkan pemenuhan sebagian serat anak saya pada Yo! Yogurt for kids. Benar kata pepatah, selalu ada jalan lain ke Roma. Selalu ada cara bagi orangtua untuk memenuhi kebutuhan serat anak demi pencernaan yang sehat. Yogurt salah satunya.
Dari banyak sumber yang saya baca, waktu terbaik mengonsumsi yoghurt adalah pagi hari. Supaya bakteri baik bekerja lebih efektif, sangat disarankan mengonsumsi yogurt saat perut kosong atau sebelum sarapan. Bagaimana dengan para penderita maag? Sebaiknya sih perut diisi dulu sebelum konsumsi yogurt karena kondisi lambungnya bisa kaget.
SEgera say