Enam Cara Cepat Memproses Klaim Asuransi Allianz

Banyak hal yang membuat masyarakat enggan untuk membeli produk asuransi, salah satu diantaranya adalah sifat atau manfaat yang didapatkan tidak pasti, sebut saja diantaranya adalah saat sudah membeli produk asuransi dan juga sudah rutin dalam membayar preminya, namun ternyata klaimnya ditolak.

Perusahaan yang menolak pengajuan klaim asuransi ini sebenarnya bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, mulai diantaranya adalah dokumen tidak lengkap, kemudian juga dikarenakan oleh prosedur pengajuan yang dilakukan salah. Untuk itu penting mengenal tata caranya terlebih dahulu. Bahkan klaim asuransi Allianz sebenarnya sangatlah mudah untuk dilakukan. 

klaim asuransi allianz
dok.unsplash.com

Allianz ini termasuk salah satu perusahaan asuransi yang memiliki nasabah begitu banyak di Indonesia bahkan juga luar negeri, karena perusahaan asuransi tersebut memang sudah mendunia. Sehingga memungkinkan Anda untuk merasa aman membeli produk asuransi dari mereka, karena sudah ada jaminan terpercaya. Produk asuransi yang ditawarkan oleh Allianz ini sendiri nyatanya juga terbilang begitu banyak, mulai diantaranya adalah asuransi jiwa, kesehatan, produk asuransi umum, asuransi syariah dan masih banyak lagi diantaranya. 

Berbicara mengenai prosedur klaim asuransi Allianz ini sendiri sebenarnya sangatlah mudah, tergantung dari jenis asuransinya. Namun ada beberapa kiat atau cara agar nantinya klaim asuransi jiwa dan juga kesehatan Anda ke Allianz ini bisa cepat diproses.

Enam Cara Cepat Memproses Klaim Asuransi


1. Simpanlah buku polis asuransi yang dimiliki tersebut ke tempat yang aman.

Hal ini sangatlah penting sehingga jika sewaktu-waktu nantinya Anda ingin melakukan klaim pada asuransi tersebut juga bisa secara mudah menemukan buku polisnya. Utamanya jangan menyimpan sendiri, melainkan juga memberitahu pasangan dimana buku asuransi tersebut disimpan. 

2. Rutin dalam membayar premi asuransi.

Wajib kita ketahui bahwa klaim ini hanya bisa dilakukan jika seandainya polis dalam kondisi yang aktif. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan polis asuransi Anda tidak aktif, salah satu diantaranya adalah karena tidak rutin dalam membayar premi. Jika seandainya kondisi polis tersebut tengah tidak aktif, sudah pasti nantinya klaim juga akan ditolak. 

3. Melengkapi semua dokumen yang termasuk dalam syarat Anda untuk mengajukan klaim asuransi.

Berbeda jenis asuransi yang akan diklaim maka syarat yang diberikan nyatanya juga berbeda-beda. Untuk itu maka wajib bagi Anda di dalam membaca terlebih dahulu ketentuan atau syarat apa sajakah yang dibutuhkan dalam mengajukan klaim asuransinya. 

4. Pastikan bahwa semua informasi yang tertulis di dalam form pengajuan klaim tersebut benar sesuai dengan kondisi yang sebenar-benarnya.

 Pengajuan klaim asuransi akan ditolak jika ada informasi yang salah dalam formulir pengajuan klaim. Jadi, kita harus teliti dan cermat saat mengisinya. 

5. Beritahu atau ajari pasangan maupun anak-anak Anda terkait dengan prosedur dalam mengajukan klaim asuransi ini. 

Apabila anggota keluarga memahami prosedur pengajuan klaim asuransi, prosesnya pengurusan administrasi dan berbagai hal berkaitan dengan pengajuan klaim akan jauh lebih mudah dilakukan.

6. Pastikan juga jangan pernah melakukan tindak kecurangan asuransi dalam mengajukan klaim.

Semua tindak kecurangan pasti akan terdeteksi karena kecanggihan teknologi yang dimiliki perusahaan asuransi. Akibatnya tentu saja pengajuan klaim ditolak. Bahkan akan dikenai dengan sanksi hukum yang berlaku. 

---

Pastikan untuk menerapkan enam hal di atas jika ingin ajukan klaim asuransi Allianz ini. ingat bahwa pada dasarnya tidak semua pengajuan klaim akan langsung diterima begitu saja, mempertimbangkan berbagai macam faktor juga, sehingga sebagai tertanggung atau ahli waris harus cermat sebelum nantinya mengajukan klaim yang sudah menjadi hak Anda tersebut. 

Kreativitas Indari Mastuti Mengepakkan Sayap Indscript Creative

Awal Februari lalu, saya dan beberapa teman blogger berkunjung ke markas Indscript Creative di kawasan Mohamad Toha, Bandung. Pada kesempatan itu, kami berjumpa dengan pendiri sekaligus pemilik Indscript Creative, Indari Mastuti. Ia bercerita banyak tentang perjalanan Indscript Creative yang bermula dari keinginan berbagi ilmu kepenulisan kepada kaum perempuan. Kebaikan berbagi juga  bisa kita baca di tulisan Mbak Nurhilmiyah.

Kembali ke perbincangan bersama Indari Mastuti. Ibu dua anak ini menyambut kami di kantor sekaligus rumahnya. Dengan visi small home high income, Indari merintis usahanya dari rumah. Ia bertekad membangun Indscript yang mulanya bergerak di bidang agen naskah menjadi penerbit. Penerbitan ini diharapkan bisa menjadi wadah kreativitas kaum perempuan baik lokal, regional, maupun internasional.

Indari Mastuti

Di ruang tamu, Indari bercerita banyak tentang jatuh bangun perjalanannya membesarkan Inscript Creative tiga belas tahun lalu. Saya mengenal Indscipt Creative sebagai agen naskah sekira sepuluh tahun lalu. Dulu itu, saya ikut seleksi naskah antologi judulnya A Storycake of Ramadhan. Alhamdulillah lolos. Buku antologi  itu menjadi salah satu motivasi saya untuk terus ikut seleksi buku- buku antologi lain dengan beragam tema.

Kembali ke perjalanan Indari. Ibu dua putri ini menulis sejak usia remaja. Menulis baginya adalah pelarian dari hidup yang menurutnya tidak menyenangkan.

"Saya berasal dari unhappy family. Meskipun kedua orangtua tidak bercerai, tetapi suasana di keluarga tidak bahagia. Saya akhirnya menulis untuk melepaskan ketidakbahagiaan itu. Menulis menyelamatkan saya." 

Belajar dari pengalaman pribadinya itulah, Indari bertekad untuk terus menulis dan membagi kemampuan menulisnya pada banyak perempuan agar hidup mereka pun lebih bahagia. Pengalaman menulisnya dimulai sejak ia sekolah hingga menjadi penulis profesional.

Hingga hari ini, tulisan - tulisannya sudah punya harga yang terbilang tinggi. Indari menekankan besaran fee yang diterimanya saat ini merupakan buah dari proses panjang sejak belasan tahun silam. "Kita harus menjalani prosesnya dulu. Kalau masih pemula, jangan minta terlalu tinggi, diterima dulu aja. Semakin banyak jam terbang kita, semakin tinggi pula nilai kita. Yang harus diingat adalah portofolio dan pengalaman tidak bisa dinilai dengan uang. Itu yang harus menjadi landasan pemikiran," jelas Indari.

Kepak Sayap Indscript Creative


Indari Mastuti

1. Komunitas Ibu - Ibu Doyan Nulis

Setelah berkecimpung lama di dunia penulisan, Indari pun membentuk komunitas menulis khusus perempuan. Komunitas ini ia bentuk secara online di jejaring Facebook. Nama komunitasnya adalah Ibu - ibu Doyan Nulis atau yang populer disebut IIDN. Anggotanya sekarang kurang lebih sudah 21 ribu orang dari seluruh Indonesia.

Indari pun sangat rajin mengirim tips - tips menulis melalui inbox para anggotanya. Saking semangatnya berbagi tips menulis, beberapa dari anggotanya keberatan dengan gencarnya tips menulis yang masuk inbox dia. Ada yang keluar dari grup karena merasa tips - tips menulis yang dikirimkan Indari mengganggunya.

Lama kelamaan, Indari pun merasa jumlah tips yang ia bagikan setiap hari ternyata terlalu banyak. Akhirnya ia pun mengurangi frekuensi membagi tips setiap hari. Kalau sehari bisa sampai empat misalnya, selanjutnya ia membatasi dua - tiga saja.

Sampai akhirnya, tips - tips menulis itu amat berguna bagi para anggota IIDN. Sebagian besar berhasil menulis buku dan menerbitkannya. Keberhasilan itu ternyata membuat orang - orang yang dulu keluar dari grup IIDN atau mengkritik Indari kembali bergabung dengan IIDN.

Setelah IIDN terbentuk, ternyata banyak juga para ibu yang bergabung ini lebih tertarik pada dunia bisnis. Karena itu, sebagian dari mereka sering mempromosikan barang -barang jualannya di beranda grup IIDN. Melihat aktivitas itu, Indari pun menegur mereka. "Kita kan grup nulis, ayo pada nulis, jangan jualan melulu."

2. Komunitas Ibu - Ibu Doyan Bisnis

Berhubung passion para ibu itu berdagang bukan menulis, mereka tetap kesulitan menulis. Akhirnya melihat potensi itu, Indari membentuk komunitas baru secara online untuk mengakomodasi mereka. Namanya Ibu - Ibu Doyan Bisnis. Komunitas yang membuat para ibu semakin semangat berbisnis karena ada wadahnya.

Sejak dibentuk 28 Desember 2011 lalu, komunitas Ibu - Ibu Doyan Bisnis sudah beranggotakan 42 ribu orang. Jumlahnya jauh lebih banyak daripada komunitas Ibu - Ibu Doyan Nulis sebanyak 21 ribu orang hingga Februari 2020.

Mengapa anggota komunitas menulis lebih sedikit ketimbang komunitas bisnis? Alasannya karena menulis adalah proses jangka panjang. Perlu waktu untuk mengasah kemampuan menulis kemudian berhasil menelurkan karya berupa buku. Berbeda dengan komunitas bisnis, anggota memosting produk, laku, dapat duit. Prosesnya relatif lebih cepat.

3. Sekolah Perempuan 

Seiring perjalanan dua komunitas ini, Indari melihat anggota yang berhasil menjadi penulis masih sedikit. Setelah ditelaah, penyebabnya adalah penyajian materi tips menulis yang tidak terstruktur. Akhirnya pada 17 Agustus tahun 2013, Indari mendirikan Sekolah Perempuan yang langsung ia buat menjadi Yayasan Sekolah Perempuan Indonesia.

Sekolah Perempuan didirikan untuk melahirkan banyak penulis buku. Biaya pendaftarannya Rp 1 juta. Di Sekolah Perempuan, para peserta belajar tentang cara mencari ide, mengembangkan ide, membuat  outline, mengolahnya menjadi tulisan hingga cara memasarkan buku karyanya.

Sekolah ini awalnya diselenggarakan secara offline dan berbayar. Setelah 24 angkatan bergulir, kini Sekolah Perempuan diselenggarakan secara online dan gratis. Selain belajar teknik menulis, mereka yang belajar di Sekolah Perempuan ini juga mendapat pelajaran marketing, yakni cara mempromosikan buku - buku mereka.

Pilihan menjadi online karena pertimbangan tempat dan Indari yang tidak terlalu nyaman jika banyak berkegiatan secara offline. Materi yang diberikan di Sekolah Perempuan disampaikan lewat telegram, webinar, dan skype.

Karena aktivitas mengajar dan berbisnis serba-online, Sekolah Perempuan beberapa kali mendapat kunjungan studi banding dari beberapa negara di dunia, seperti Perancis, Singapura, Amerika, dan Nepal yang datang ke markas Indscript. Begitu sampai lokasi, mereka kaget juga, "Gimana bisa mengajar di tempat sekecil ini?"

Dari kunjungan berbagai negara itu, Sekolah Perempuan bisa membuktikan bahwa dari rumah yang kecil bisa mengembangkan kemampuan puluhan ribu perempuan di dunia penulisan.

3. Indscript Training Centre

Selanjutnya, pada tahun 2014, Indari mendirikan Indscript Training Centre. Di sana ia membagi pengalamannya dalam mengelola bisnis Indscript Creative. Di lembaga ini, Indari membuka kelas 'bangkit dari bangkrut' sebagai cara ia membagi pengalamannya sendiri pada tahun 2010 silam. Di Indscript Training Centre, Indari juga memproduksi produk - produk yang berhubungan dengan dunia penulisan, selain buku. Misalnya board game tentang penulisan, buku-buku agenda, dan sebagainya.

4. Emak Pintar 

Ini adalah komunitas tempat semua anggota komunitas yang ada di bawah naungan Indscript Creative membagi ilmunya kepada sesama anggota. Jadi, di komunitas Emak Pintar ini semua keahlian berkumpul, tidak hanya mereka yang jago nulis, tetapi juga jago bisnis. Mereka berrbagi tips dan teknik menulis dan berbisnis yang dianggap bermanfaat bagi sesama anggota.

---

Kunci keberhasilan Indari mengelola bisnisnya selama belasan tahun adalah terus melakukan inovasi tanpa henti. Indari menekankan dunia penulisan amat luas. Menulis bukan hanya buku, melainkan bisa juga di blog, copy writing, script writing, bahkan kita bisa memproduksi berbagai produk yang tetap berhubungan dengan dunia penulisan.

Kita juga bisa membagi ilmu penulisan lewat mengajar. Saat ini traning menulis bertebaran karena semakin banyak perempuan yang tertarik di dunia penulisan.








Yuk, Jadi Turis di Kota Sendiri



Ketika kita ingin liburan tetapi budget dan waktu terbatas, apakah kita harus memendam asa itu? Tentu tidak! Ada cara mudah agar liburan tetap berjalan meski dompet tipis dan waktunya sempit. Apa itu? Jadilah turis lokal. Nikmati kota sendiri dengan lima cara berikut ini. 

Lima Cara Jadi Turis di Kota Sendiri 

1. Wisata Kuliner 

Kita bisa mencicipi aneka kuliner di kota tempat kita tinggal. Kalau bingung mau mulai dari mana, kita bisa memulainya dari tempat kuliner legendaris saja. Di Bandung tempat saya tinggal, ada banyak wisata kuliner legendaris. Beberapa contoh yang legendaris itu adalah Warung Mak Uneh, Restoran Braga Permai, Gado - Gado Kalipahapo, Lontong Kari Kebon Karet, Cuanki Serayu, Bakmi Parahyangan, Mih Kocok, dan deretan nama yang panjang banget untuk disebutkan satu per satu. 

aneka kuliner

Pilihlah wisata kuliner dengan menu yang paling sesuai dengan seleramu. Bisa juga memilih berdasarkan rasa ingin tahu atau hasil rekomendasi teman. Selain wisata kuliner legendaris, kita juga bisa menjajal kuliner - kuliner kekinian. Salah satunya restoran menu Korea yang ditulis Mbak Ipeh di blognya.

Kita bisa mengagendakan sebulan sekali mengunjungi pusat kuliner tertentu, restoran unik, atau rumah makan yang menyediakan masakan khas suatu daerah atau suatu negara. Selama sebulan itu, kita bisa menyisihkan dana khusus untuk wisata kuliner. 

2. Potluck 

Yang paling penting dalam potluck bukan apa yang dibawa, melainkan kebersamaannya. Orang sunda menyebutnya botram. Di tempatmu namanya apa? 

Kumpul – kumpul sambil mengudap bersama ini bisa dilakukan dengan kerabat, tetangga, rekan kantor, teman kuliah, kawan – kawan komunitas, kawan sekolah, atau sahabat yang sudah lama takjumpa. Kegiatan ini tentu akan sangat menghibur. 

Supaya lebih kuat rasa pikniknya, kita bisa memilih lokasi yang asyik dan bagus sebagai latar foto. Kalau di Bandung, kita bisa pilih taman – taman kota yang menarik. Taman Sejarah dan taman di Gedung Sate kala Weekend bisa menjadi pilihan. Jika mau lebih seru, tentukan dress code untuk acara potluck ini. 

3. Walking Tour 

Kapan terakhir kali kamu menyusuri sudut – sudut kota? Pernahkah kamu merasa terharu bisa menemukan toko kecil yang manis, jajanan yang baru pertama kali dicicipi, kafe yang hommy, atau tempat bersejarah yang baru dikenal? 

Melihat lebih dekat kota sendiri bisa jadi sangat menarik. Kita bisa berjalan – jalan secara mandiri atau ikut semacam tour di akhir pecan. Awal tahun 2020 ini, saya pernah ikut tour pendek di Kota Bandung. Penyelenggaranya komunitas Cerita Bandung. 



Tour dimulai dari depan Starbucks jalan Asia Afrika. Perjalanan sekira dua jam itu menyusuri jalan Asia Afrika, jalan Braga, dan berakhir di Taman Sejarah jalan Merdeka Bandung. Kami berhenti di sudut – sudut bersejarah di sepanjang jalan itu. Ada tugu Asia Afrika, toko kue legendaris yang sudah berdiri sejak zaman Belanda, bangunan – bangunan heritage, dan tulisan – tulisan kecil di tembok – tembok sepanjang jalan Braga yang selama ini luput dari perhatian saya setiap melewati jalan Braga. 



Di setiap kota pasti ada paket walking tour dari komunitas atau perusahaan travel. Kamu bisa mengeceknya di Instagram atau di Google. Ikut acara walking tour ternyata seru. Saya ingin ikut lagi kalau kondisi sudah kondusif kelak. 

4. Mencoba Pengalaman Baru 

Di banyak kota, mungkin ada tempat wisata baru berbasis aktivitas atau pengalaman. Tempat –tempat itu, seperti theme park, tempat olahraga panjat dinding, escape room, tempat main gim virtual reality, dan lain - lain. 

Di Kota Bandung, banyak theme park menarik. Ada Taman Musik, Taman Film, Taman Balaikota, Taman Lansia, Taman Cibeunying, Taman Sejarah, dan puluhan taman menarik lainnya. Nah, kalau ingin coba tempat olahraga panjat dinding, kita bisa singgah ke GOR Saparua. Di gelanggang olahraga ini, kita bisa menggunakan fasilitas olahraga dengan gratis. 


taman sejarah
One Eighty Cafe di jalan Ganesha Bandung




Mampir ke kafe - kafe kekinian juga seru. Di Bandung ada kafe unik. Namanya One Eighty Cafe. Di sana kita bisa duduk - duduk dengan kaki berendam di kolam renang. Pengalaman menarik sih. Kelar makan, kakinya keriput hehehe..

Kita juga bisa menjajal permainan trampoline yang takkalah seru. Wahana permainan ini bisa dijumpai di mall – mall besar. Di Bandung, kita bisa main trampolin di salah satu mallnya, Pascal Hypersquare. Nama persis tempatnya saya lupa. Yang teringat hanya tiket masuknya 80ribu / orang. 

Baca juga  : Ketika Artis Berwisata Quran

Kita bisa mencari informasinya lewat internet atau aplikasi, seperti Traveloka Experience, yang juga menawarkan tiket untuk berbagai atraksi menarik semacam itu. 

5. Mendatangi Acara – Acara Asyik 

Setiap orang pasti punya definisi berbeda tentang acara asyik. Ada yang menganggap acara asyik adalah acara seni, seperti teater, pameran lukisan, pentas musik, pentas tari, dan sejenisnya. Sebagian yang lain memilih pameran gadget, bazaar kuliner, bazaar buku, pemutaran film dokumenter, atau fashion show sebagai acara yang asyik. 

talk show menulis novel remaja

bazaar buku

Prof. Dr. Bambang Sugiharto pada acara Festival Membaca
Untuk mengetahui informasi seputar acara asyik yang sesuai dengan selera, kita bisa mencarinya di internet dengan kata kunci acara yang ingin kita datangi dan nama kotanya. Biasanya sih hasil pencariannya akan dihubungkan dengan akun media sosial atau laman resmi penyelenggara acara. 

Ternyata banyak tempat yang bisa dieksplorasi dan acara yang bisa dikunjungi tanpa harus pergi jauh ke luar kota. Yang penting aktif dan kreatif mencari dan memilh. 




Hidup Simple Apa Adanya

Apa enaknya hidup mengada – ada? Paling aman dan nyaman ya jalani hidup apa adanya. Tanpa syarat ketentuan yang membebani. Tanpa beban dan tanpa kekhawatiran kehilangan komunitas karena pertemanan yang dilekati embel – embel materi atau popularitas.

Apa menariknya hidup mengada – ada? Hidup yang membuat kita kehilangan jati diri. Biasanya perilaku semacam ini berusaha membangun citra ‘wah’ di mata orang lain. Stok topengnya banyak dan kalau ketahuan, orang akan teriak,”Buka dulu topengmu!” Abis itu ada yang melanjutkan, ”Biar kulihat wajahmu. Buka dulu topengmu..du..du..du..”

Hidup apa adanya bagi saya adalah hidup yang simple. Semuanya berjalan sesuai visi hidup yang sudah kita miliki. Takperlu terlalu peduli apa kata orang, takperlu takut penilaian orang. Kuncinya tentu saja perliaku kita ada di jalan yang benar; tidak menyimpang dari nilai dan norma. 

hidup simple apa adanya
Tampil apa adanya

Meskipun sekarang standardisasi nilai dan norma banyak mengalami pergeseran, ada hati yang bisa menjadi tolok ukur benarkah jalan kita? Luruskan jalan yang kita pilih?

Hidup Simple Apa Adanya

Bagi saya, hidup simple apa adanya memberi kedamaian dan ketenangan bagi siapapun yang menjalaninya. Gaya hidup simple mungkin sekilas bisa disamakan dengan gaya hidup minimalis. Namun, tidak selalu ukurannya minimalis atau maksimalis. Parameternya lebih pada kenyamanan menjalani hidup.

  • Hidup simple dalam pergaulan

Kita bisa ambil contoh dalam pergaulan. Disadari atau tidak, agar diterima dengan baik dalam pergaulan yang diinginkan, sebagian orang berusaha menjadi seperti yang diinginkan komunitas pilihannya.

Pernahkah kamu memilih melakukan sesuatu karena orang lain melakukannya? Kalau ini, ada dua pencetus : bisa karena memang senang mengikuti tren, bisa juga membutuhkan pengakuan dari orang lain. Contoh terbaru adalah kopi kekinian Dalgona. 

Foam hasil kocokan kopi tanpa ampas, gula, dan air hangat yang disajikan bersama susu segar dan es batu itu mewarna beranda media sosial. Ada yang mengaguminya, ada pula yang menyebutnya latah. Ada yang bilang ia taksuka kopi dan takpeduli, ada yang bilang ia suka kopi, tapi malas repot, ada juga yang nyinyir taksuka.

Arinah menyukai kopi, tapi taksuka susu. Namun, Arinah suka tantangan. Kebetulan kakak dan ayahnya menyukai kopi susu. Selain itu, meracik campuran kopi, gula, dan air hangat menjadi foam adalah tantangan tersendiri bagi Arinah. Ia pun mencoba membuat dalgona. Siapa yang minum dalgonanya? Kakak dan ayahnya. 

Sementara Lidya taksuka kopi, tapi suka susu. Ia melihat banyak orang memamerkan dalgona buatan mereka di media sosial. Takmau disebut ketinggalan tren, Lidya pun bersusah payah membuat dalgona. Dalgona jadi. Siapa yang meminumnya? Takada karena orang - orang di rumahnya juga tidak suka kopi. Bagi Lydia itu tidak penting. Yang penting ia tidak ketinggalan tren.

  • Hidup simple dalam memilih hobi

Contoh yang lebih spesifik adalah pilihan hobi. Kamu adalah hobimu. Itu ungkapan yang sama seperti kamu adalah yang kamu makan; kamu adalah buku yang kamu baca, kamu ada pakaian yang kamu pilih, kamu adalah music yang kamu dengarkan, kamu adalah film yang kamu tonton, dan sebagainya. Memilih suatu aktivitas sebagai hobi menjadi privilege setiap orang. Namun praktiknya tidak selalu demikian. Di masyarakat kita, hobi, makanan, film, musik, bacaan, dan pakaian yang dipilih bisa menggambarkan status sosial seseorang. 




  • Sikapi Tren dengan Apa Adanya

Cara kita menyikapi tren yang datang silih berganti sebenarnya mencerminkan seperti apa cara kita menjalani hidup. Apakah kita tipe si rumit atau si simple?

Ketika kita merasa minder karena tidak mengikuti tren, di titik itu kita sudah membuat hidup kita tidak lagi simple, tidak apa adanya. Saat kita memaksakan diri mengikuti tren padahal tidak sesuai dengan style kita, di titik itu kita terikat banyak syarat dan ketentuan yang dibuat orang lain untuk diri kita.

Kondisi tersebut serupa dengan mereka yang terlalu mendengarkan komentar orang lain. Agar mendapat pengakuan orang lain, mereka berusaha menyesuaikan diri dengan pandangan – pandangan orang lain tentang konsep yang benar dan salah; yang baik dan buruk. Semakin lama terjebak pada kondisi semacam itu niscaya membuat hidup yang kita jalani terasa sesak. Ia kehilangan dirinya sendiri. Ia membebani dirinya sendiri.

Ketika kita terlalu mendengarkan maunya orang lain, hidup kita penuh dengan syarat dan ketentuan. Musti begini, musti begitu. Jangan begini, jangan begitu. Kamu yang baca tulisan ini dan sedang ada di posisis demikian, di alam bawah sadarnya pasti merasa amat sesak napas. Bener nggak?

---

Hidup yang bahagia menurut saya adalah hidup yang apa adanya. Hidup yang sesuai dengan kemampuan, tidak berlebihan, tidak ada yang ditutup – tutupi. Pun ketika saya memilih operator internet. Saya memilih Freedom Internet dari IM3 Ooredoo yang simple dan bebas syarat ketentuan. Hidup hanya sebentar, jangan dibikin ribet. Salam ^^































Siapkah Kita Menghadapi Resesi Ekonomi Akibat Covid 19?

fairobserver.com
Gimana kabar, temans? hari -hari kayaknya terasa makin berat ya? Tapi kita tetap harus bertahan dan merawat harapan agar pandemi Covid 19 bisa segera melandai. Karena jika tidak, resesi mengadang di depan mata.

Sudah lebih dari sebulan sejak 2 Maret silam, ketika Presiden Jokowi mengumumkan kasus pertama Covid 19 di Indonesia. Dua minggu kemudian pasien positif Covid 19 semakin bertambah. Pemerintah mulai mengimbau kita agar tinggal di rumah. Kegiatan belajar mengajar di sekolah dipindah ke rumah. Sebagian orang mendesak pemerintah agar memutuskan lockdown. Belum juga diberlakukan lockdown, kehidupan kita sudah mengalami banyak perubahan, terutama kondisi finansial dan perekonomian. 

Apakah kamu merasakan perubahan itu? Saya kira takada yang luput dari badai. Takhanya pekerja lepas, tetapi juga dunia usaha, baik skala mikro maupun makro.

Mulanya pertanyaan yang mucul adalah "Apakah krisis akan terjadi?" Kini pertanyaan itu menjadi "Seberapa dalam krisis terjadi?" Pertanyaan lanjutannya adalah "Seberapa tangguh kita bisa melewati krisis ini?"

Pertanyaan pertama dan kedua biasanya bersifat global dan menjadi bahan diskusi lembaga serta para pakar. Sementara itu, pertanyaan ketiga biasanya muncul dalam benak individu atau mereka yang bertanggung jawab atas kelangsungan perusahaan. Bahkan pertanyaan ketiga muncul juga di benak para kepala keluarga. Apakah kamu salah satunya?

Hingga hari ini, persebaran Covid 19 semakin luas. Hal itu dibuktikan dengan laporan jumlah pasien positif yang terus bertambah. Syukurlah kini jumlah pasien yang sembuh sudah lebih banyak dibandingkan yang meninggal. Slogan “Stay at Home” bertebaran di media cetak, elektronik, dan media sosial. Sekarang ditambah lagi dengan kampanye pakai masker yang disuarakan pemerintah dan berbagai komunitas. Tujuannya taklain; takbukan untuk menghambat penularan Covid 19. 

Melihat kondisi yang semakin gawat, pemerintah menetapkan Indonesia darurat kesehatan. Penetapan itu diikuti keputusan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) alih – alih karantina wilayah yang sejak awal Maret diminta sebagian anggota masyarakat sebagai upaya pencegahan maksimal. 

Pembatasan sosial berskala besar diputuskan Presiden Jokowi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 mengenai Kekarantinaan Kesehatan. Dalam PSBB, pergerakan orang dibatasi, tetapi aktivitas ekonomi tetap berjalan. 

Filosofi pengaturan pembatasan sosial adalah pencegahan merebaknya wabah penyakit. Namun, kondisi masyarakat yang beragam seharusnya menjadi pertimbangan dalam menetapkan kebijakan pembatasan sosial. 

Pertimbangan ekonomi semestinya menjadi pertimbangan utama pemerintah ketika memutuskan PSBB. Mungkin bagi penduduk kelas menengah atas dengan pendapatan tetap atau pasti, kebijakan pembatasan sosial tidak terlalu memengaruhi pemenuhan kebutuhan hidup dan menyambung hidupnya. 

Bagaimana dengan penduduk yang bekerja di sektor informal dengan pendapatan harian atau tak menentu? Apakah pemerintah telah menyediakan paket kebijakan ekonomi untuk melindungi para pedagang makanan keliling, tukang becak, pedagang kopi keliling, pekerja rumah tangga panggilan, ojek pengkolan dan ojek daring, pemulung, buruh konveksi, pramuniaga, dan sebagainya? 

Bagi pekerja sektor informal yang menetap di kota besar dalam masa pemberlakuan PSBB, pilihan satu –satunya adalah pulang kampung. Mengapa? Ya karena pembatasan sosial membuat mereka kehilangan pemasukan. 

Takada uang; takada yang bisa dimakan. Ya sudah, mudik saja. Orang – orang ini takpunya pilihan meskipun opsi mudik dianggap kontraproduktif dengan pencegahan penyebaran Covid 19. Mereka yang mudik karena alasan itu takbisa disalahkan. 

Setiap keputusan pasti diikuti konsekuensi. Pembatasan gerak menyebabkan roda perekonomian tersendat bahkan terhenti. Sebagian perusahaan terpaksa merumahkan karyawannya meskipun pemerintah mengimbau jangan ada PHK. Data dari Disnakertrans menyebutkan ada 300.000 pekerja yang dirumahkan di seluruh Indonesia. Berbagai proyek kerja juga ditunda atau dibatalkan karena kondisi yang tidak memungkinkan. 

Badan Pusat Statistik Nasional seharusnya mempunyai data akurat mengenai persentase jumlah pekerja sektor informal sehingga pendataan dan penyaluran paket bantuan bisa tetap sasaran. Sebenarnya di lapangan, pekerja sektor informal tidak hanya buruh, tetapi banyak juga pekerja intelektual yang menyambung hidupnya dari proyek – proyek konsultasi kerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta. 

Kelompok ini pun terimbas pembatasan gerak akibat Covid 19. Berbagai kesepakatan kerja sama terpaksa ditunda atau bahkan dibatalkan. Akhirnya mereka pun masuk kelompok ODP alias Ora nDuwe Pemasukan. Adakah kawan yang membaca tulisan ini termasuk di dalamnya? 

Di tengah terpuruknya ekonomi akibat covid 19, masyarakat kelas menengah bawah bertahan hidup demi sesuap nasi. Para pekerja informal, seperti pengojek daring masih melayani pesan – antar makanan dan belanja. Pedagang makanan keliling masih menjajakan dagangannya dari ruas jalan satu ke ruas jalan lainnya. Tukang becak pun masih banyak yang mangkal di depan pintu masuk permukiman. Mereka mengambil risiko tetap di luar rumah agar bisa memenuhi kebutuhan sehari – hari keluarganya. 

Para pedagang bahan pokok, sayur, dan buah – buahan di sejumlah daerah juga berupaya menjaga kantongnya tetap terisi. Sebagian dari mereka tetap berkeliling dari kampung ke kampung, kompleks ke kompleks menjajakan dagangannya. Sebagian yang lain melayani pesan - antar lewat Whatsapp dan SMS. Begitu pula para pedagang makanan juga pemilik warung makan, restoran, dan kafe. Sebagian tetap buka meski pengunjung turun drastis. Sebagian lagi mengandalkan layanan pesan - antar daring. 

Kartu Prakerja 

Sektor industri pariwisata, hiburan, dan transportasi menjadi sektor paling terpukul di saat ini. Tempat – tempat wisata ditutup maka kamar – kamar hotel, wisma, dan losmen pun sepi tamu. Pun di sektor transportasi, semua terpengaruh. Takada yang luput dari keterpurukan. 

Resesi Ekonomi

Pemerintah siap menggelontorkan dana 405 triliun demi membantu masyarakat bertahan hidup dan menjaga daya beli agar roda perekonomian tetap berjalan. Pendaftaran kartu Prakerja Gelombang 1 dibuka pada Sabtu, 11 April 2020. Pendaftaran ditutup Kamis, 16 April 2020. 
Kita bisa mengaksesnya di www.Prakerja.go.id.

Kabarnya Kartu Prakerja ini tersedia untuk 164.000 orang pada gelombang 1. Pemerintah memprioritaskan Kartu Prakerja untuk pekerja yang dirumahkan, pelaku UMKM, dan warga negara yang berusia lebih dari 18 tahun.

Setelah gelombang satu terpenuhi, pemerintah akan mengevaluasi mekanisme pendaftaran pada gelombang 1. Gelombang 2 kemungkinan besar akan dibuka setelah evaluasi selesai dilakukan. Pemerintah menargetkan penerima manfaat Kartu Prakerja tahun 2020 sebanyak 5,6 juta orang.

Apa yang akan diterima mereka yang berhasil mempunyai Kartu Prakerja? Menurut Menperindag, Airlangga Hartanto, para penerima Kartu Prakerja akan mendapat pelatihan sesuai minat mereka. Pelatihan ini diharapkan bisa menambah skill dan menjadi modal untuk bekerja. 

Survive saat Resesi 

Persebaran Covid 19 yang semakin meluas di negeri ini memaksa pemerintah untuk mempersiapkan diri menghadapi resesi ekonomi. Agar tidak mengulangi kesalahan sebelumnya, yakni penyangkalan risiko dan monopoli pemeriksaan, pemerintah mulai mengatur strategi menghadapi resesi ekonomi melalu berbagai paket kebijakan untuk rakyat. 

1. Jaring Pengaman Sosial 

Kesigapan pemerintah melalui kebijakan – kebijakan ekonomi prorakyat termasuk di dalamnya takada pejabat yang korup. Pinjaman luar negeri, paket – paket kebijakan yang diwujudkan dalam Jaring Pengaman Sosial. Beberapa kebijakan itu di antaranya adalah pemberian Rp 600.000,00 per keluarga selama 4 bulan ke depan dan pemberian Kartu Prakerja. Sementara di sektor pendidikan, semoga ada kebijakan lebih komprehensif mengenai belajar dari rumah supaya tidak menambah pengeluaran belanja kuota. 

Semua pihak berharap bantuan – bantuan itu tepat sasaran. Pemerintah harus segera mencairkan bantuan – bantuan sosial untuk masyarakat. Jangan sampai terlambat karena masyarakat harus memenuhi kebutuhannya setiap hari. Pengurus RT dan RW harus cermat mengecek data masyarakat yang membutuhkan agar tidak ada ketegangan sosial akibat pembagian yang tidak adil. 

2. Gerakan Ekonomi Berbagi 

Sementara di masyarakat, cara bertahan di masa resesi adalah dengan gerakan ekonomi berbagi demi keberlangsungan hidup manusia (survival of humanity). Gerakan – gerakan kemanusiaan lewat teknologi digital memperluas konsep ekonomi berbagi. Baik yang digalang secara massif di media sosial maupun melalui kelompok – kelompok kecil di berbagai Whatsapp Group. 

Sebagian dari kita mungkin sudah terlibat dengan aksi ini. Berbagai komunitas menggalang dana untuk membantu kelompok masyarakat yang terdampak pandemi Covid 19 dari berbagai profesi. Banyak publik figur dari berbagai profesi menghibur penggemarnya sekaligus membuka dompet amal yang hasilnya disumbangkan. Baru – baru ini di salah satu stasiun tv swasta, Didi Kempot menggelar konser dari rumah untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid 19. Selama tiga jam konser, dana yang terkumpul 5,4 Miliar! 

Ekonomi berbagi menjadi kekuatan masyarakat melalui resesi ekonomi. Mereka yang berlebih membantu saudara – saudaranya yang kekurangan. Aktivitas ini kita jumpai juga di berbagai negara. Di Turki, misalnya, saya lupa nama wilayahnya, di setiap rumah digantungkan keranjang. Di keranjang itu ada tulisan “Untuk membantu saudara kita. Silakan isi bagi Anda yang berlebih”. Gerakan sederhana, tapi amat besar nilainya bagi mereka yang membutuhkan. 

3. Ketahanan Pangan Keluarga 

Sebelum pandemi, upaya memenuhi kebutuhan pangan sangat bergantung pada pasar. Ketika kondisi memburuk, pembatasan sosial skala besar diberlakukan. Akibatnya daya beli menurun dan harga – harga sayur, buah, rempah - rempah, serta bumbu dapur melonjak. Apa yang bisa kita lakukan? 

Kita bisa mulai bercocok tanam di rumah. Saya melihat banyak orang sudah melakukannya. Sebagian menggunakan teknik hidroponik karena keterbatasan lahan. Ada juga yang hanya pakai pot karena hidroponik tidak memungkinkan. Cara ini bisa menjadi langkah awal membangun kemandirian ketahanan pangan keluarga. 

Skalanya tentu kecil saja. Bumbu dapur dan sayur mayur yang dipanen cukuplah untuk memenuhi kebutuhan harian. Minimal saat membutuhkan, kita tidak kelimpungan karena ada yang bisa dipetik di halaman. 

4. Berhemat 

Setiap keluarga punya pola yang berbeda untuk berhemat. Ada yang memangkas besar - besaran uang belanja karena penerimaan berkurang drastis. Ada yang menggunakan metode substitusi, misalnya menggantikan cemilan biskuit dan aneka kripik dengan buah - buahan. Selain dianggap lebih hemat, buah - buahan juga bagus untuk kesehatan tubuh, salah satunya imunitas tubuh kita.

Baca juga Tips Simple Mengelola Keuangan Keluarga 

Takhanya urusan perut, strategi penghematan juga dilakukan di urusan listrik, air dan bensin. Khusus pemakaian kuota, penghematannya agak susah karena itu modal utama belajar di rumah sekaligus pengisi waktu juga.

Tips berhemat kala resesi juga bisa disimak di tulisan Mbak Ida Raihan sebagai alternatif bagi kita. Sebenarnya tanpa ada resesi pun kita seharusnya terbiasa berhemat. Jadi, kita tidak kaget jika harus menghadapi kondisi tidak menguntungkan seperti saat ini.

-----

Semua pasti terasa berat di awal, tetapi akan ringan di langkah – langkah kemudian. Saya sepakat dengan pemikiran bos Jawa Pos, Dahlan Iskan. Ia menulis tentang  penyikapan terhadap ketidakpastian situasi akibat pandemi Covid 19.  Menurutnya, sudah waktunya kita beradaptasi dengan keadaan. Mengapa? Karena kita tidak tahu kapan pagebluk ini berakhir. Yang bisa kita lakukan adalah beradapatasi dengan keadaan. Beradaptasi dengan senantiasa menjaga jarak, memakai masker, rajin mencuci tangan, dan meminimalisasi keluar rumah jika tidak mendesak. Ala bisa karena biasa. Semoga Tuhan melindungi kita semua..